Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

Analisis Manajemen Risiko K3 Pekerjaan Jalan Tol Cisumdawu Phase III Eko Walujodjati; Satrio Putra Rahadian
Jurnal Konstruksi Vol 19 No 1 (2021): Jurnal Konstruksi
Publisher : Institut Teknologi Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33364/konstruksi/v.19-1.874

Abstract

Jalan bebas hambatan cisumdawu phase III yang sedang dibangun terbentang dari cileunyi hingga rancakalong, dalam proyek ini peneliti memfokuskan penelitian pada analisis pekerjaan bagaimana cara mengidentifikasi mencegah, mengevaluasi serta mengendalikan resiko resiko pada keselamatan dan kesehatan kerja. Pada analisis risiko dapat menggunakan cara menstukturkan terlebih dahulu factor yang berisiko untuk lebih memudahkan peneliti menggunakan metode SPSS (Statistical Program For Social Science) dimana nilai dari dampak frekuensi dari tingkat risiko tersebut. Hasil analisis dari SPSS kemudian dituangkan dalam bentuk analisis pada proses pelaksaannya hal ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan jumlah risiko serta tingkat kepentingan risiko berdasarkan risiko yang terjadi dilapangan. Rekapitulasi tanggapan responden mengenai analisis pekerjaan pembangunan jalan tol cisumdawu phase III yaitu Identifikasi bahaya 63,27% yang dikategorikan kuat, pencegahan risiko 62,00% yang dikategorikan kuat, evaluasi risiko 63,00% yang dikategorikan kuat, pengendalian risiko 68,10% yang dikategorikan kuat dan empati yang dikategorikan kuat.
Analisis Lentur dan Geser Balok Beton Bertulang Profil Baja Canai Dingin Dede Yusup Solehudin; Eko Walujodjati
Jurnal Konstruksi Vol 19 No 1 (2021): Jurnal Konstruksi
Publisher : Institut Teknologi Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33364/konstruksi/v.19-1.930

Abstract

Baja canai dingin pada beton bertulang merupakan alternatif pengganti tulangan baja konvensional. Tulangan beton dengan baja canai dingin ini dimaksudkan agar bisa lebih besar menahan gaya lentur yang bekerja pada sebuah struktur. Salah satu struktur yang menerima beban cukup besar adalah struktur balok. Dimana beban didistribusikan pertama kali melalui balok sebelum ke kolom lalu berakhir di pondasi. Oleh karena itu, maksud dan tujuan dari penelitian ini yaitu menganalisis perhitungan kemampuan antara balok beton bertulang baja konvensional dan balok beton bertulang baja canai dingin dalam menahan gaya lentur dan gaya geser. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, karena penelitian yang dilakukan merupakan uji numerikal kekuatan gaya beton bertulang sesuai standar yang mengacu pada SNI. Dengan preliminary design yang digunakan sesuai dengan kondisi lapangan, didapatkan hasil penelitian bahwa beton bertulang baja canai dingin lebih unggul dibanding baja konvensional dalam hal menahan gaya lentur balok. Perbedaan yang ditunjukkan cukup signifikan karena selisih perbandingan yang dihasilkan 38,5%. Sedangkan untuk gaya geser digunakan dua metode perhitungan yaitu sengkang untuk tulangan baja konvensional dan pelat kopel untuk tulangan baja canai dingin. Hasil penelitian menunjukan bahwa jarak sengkang dan jarak pelat kopel tidak dapat di samakan, karena terdapatnya perbedaan metode yang digunakan. Oleh karena itu, gaya geser tidak dapat menentukan tulangan mana yang dapat menahan kapasitas beban yang unggul.
Pengaruh Fly Ash Terhadap Permeabilitas Beton Rosi Mutiara Sya'bani Sumarna; Eko Walujodjati
Jurnal Konstruksi Vol 19 No 1 (2021): Jurnal Konstruksi
Publisher : Institut Teknologi Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33364/konstruksi/v.19-1.944

Abstract

Di Indonesia kerap terjadi bencana yang bisa menyebabkan beberapa dampak yang merugikan, seperti banjir. Kerugian yang diakibatkan oleh banjir ini bukan hanya dari segi finansial, namun bisa sampai merenggut nyawa. Untuk mengurangi resiko tersebut, diperlukan peran dari berbagai pihak. Dalam bidang konstruksi misalnya yaitu dengan mengganti permukaan kedap air menjadi permeable (mampu menyerap air). Beton sendiri adalah salah satu konstruksi yang sering diaplikasikan pada area permukaan. Beton yang memiliki kemampuan permeabilitas tinggi akan mampu menyerap air secara maksimal sehingga akan mengurangi genangan yang terjadi pada permukaan yang dicor. Bahan yang mampu menambah penyerapan air dalam campuran beton yaitu abu terbang. Presentase abu terbang yang akan digunakan pada percobaan ini yaitu sebesar 0%, 20% dan 40% sebagai bahan pengganti cementitious. Selanjutnya dilaksanakan pengujian beton dengan umur perawatan 7 dan 28 hari. Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh abu terbang terhadap kelayakan beton ditinjau dari kemampuan menyerap airnya dan kemampuan tekan pada beton itu sendiri. Dapat diketahui bahwa kemampuan tekan dan kemampuan permeabilitasnya memiliki variasi yang tidak seragam pada variasi campuran yang telah direncanakan. Nilai koefisien permeabilitas tertinggi ada pada variasi campuran beton dengan penambahan fly ash sebesar 40% yang bisa dikategorikan sebagai beton dengan kemampuan permeabilitas yang lambat berada diantara 0,13 – 0,51 cm/jam. Sedangkan untuk kemampuan tekannya, nilai tertinggi ada pada variasi campuran beton normal umur perawatan 28 hari yaitu 16,31 MPa.
Pengaruh Pembakaran Terhadap Kekuatan Beton Menggunakan Bahan Campur FLY ASH Delia Mawarni; Eko Walujodjati
Jurnal Konstruksi Vol 19 No 1 (2021): Jurnal Konstruksi
Publisher : Institut Teknologi Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33364/konstruksi/v.19-1.985

Abstract

Fly ash merupakan limbah dari pembakaran batubara dengan SiO₂ yang besar, yang dapat meningkatkan sifat mekanik beton. Penelitian ini menggunakan semen dengan fly ash dan superplasticizer tipe f. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan melakukan percobaan laboratorium langsung. Benda uji yang dilakukan dalam penelitian ini adalah 27 benda uji dengan rincian 9 benda uji untuk beton normal, 9 benda uji untuk penggantian beton semen 80%+ fly ash 20%+ superplasticizer tipe f, 9 benda uji untuk penggantian beton semen 60%+ fly ash 0% +superplasticizer tipe f. Benda uji terbakar dengan temperatur 300°C dengan waktu± 2 jam pada usia 36 hari setelah itu diuji kuat tekannya. Perencanaan adukan beton memakai SNI 7656- 2012 dengan kuat tekan rencana 25 MPa. Hasil penelitian menunjukan beton pascabakar dengan substitusi 20% umur 36 hari mengalami kenaikan sebesar 15,1% dibandingkan dengan beton tanpa dibakar campuran substitusi 20% umur 28 hari. Beton normal pascabakar umur 36 hari mengalami penurunan sebesar 37,7% dibandingkan dengan beton normal tanpa dibakar umur 28 hari. Beton pascabakar dengan substitusi 40% umur 36 hari mengalami kenaikan sebesar 10,3% dibandingkan dengan beton tanpa dibakar substitusi 40% umur 28 hari.
Analisis Lentur Balok Beton Dengan Bundel Tulangan Ajis Sidiq Gumilar; Eko Walujodjati
Jurnal Konstruksi Vol 19 No 1 (2021): Jurnal Konstruksi
Publisher : Institut Teknologi Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33364/konstruksi/v.19-1.987

Abstract

Baja pada balok beton merupakan salah satu kombinasi antara beton yang memiliki kuat tekan yang tinggi dan baja tulangan yang memiliki kuat tarik yang tinggi sehingga jika disatukan akan menghasilkan kombinasi yang kuat. Akan tetapi kadang seorang arsitektur memerlukan balok yang dimensinya lebih kecil sehingga perlu dilakukan penempatan tulangan dengan cara Bundel. Hal ini diperlukan karena batasan dimensi elemen struktur. Dengan Bundel tulangan akan menghasilkan elemen struktur yang lebih kecil dan memudahkan dalam proses pemadatan adukan beton. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode kuantitatif yang mana penelitian ini banyak membahas angka-angka. Penelitian yang dilakukan yaitu menghitung kapasitas momen pada balok beton dengan bundel tulangan dan membandingannya dengan perhitungan kapasitas momen pada balok beton yang dipasang tulangan secara biasa. Hasil daripembahasan penelitian ini yaitu nilai kapasitas momen balok beton dengan dengan bundel tulangan lebih besar dari balok beton dengan tulangan biasa. Dimana nilai yang didapat (ᶲMn) sebesar 2.232 KN.m untuk balok beton dengan bundel tulangan dan (ᶲMn) sebesar 1.989 KN.m untuk balok beton dengan tulangan biasa. Maka selisih nilai kapasitas momen tersebut sebesar 12.22% lebih besar balok beton dengan bundel tulangan
Pengujian Kuat Tekan Mortar dengan Campuran Pasir Ladot Muhammad Shofwan Ali; Eko Walujodjati
Jurnal Konstruksi Vol 19 No 1 (2021): Jurnal Konstruksi
Publisher : Institut Teknologi Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33364/konstruksi/v.19-1.988

Abstract

Mortar merupakan material pelengkap bangunan untuk merekatkan pekerjaan pasangan batu bata, batako dan plesteran. Bahan pengikat mortar wajib memiliki kekentalan standar dalam memastikan strength dan dapat menahan gaya tekan akibat beban yang bekerja. Metode yang dipakai yaitu metode eksperimental, untuk bahan yaitu semen, air, dan pasir dengan perbandingan 1pc:2psr, 1pc:4psr dan 1pc:6psr. Tujuan penelitian mengetahui pengaruh mortar terhadap kombinasi pasir Ladot dibandingkan pasir Kuyamut serta pengaruh terhadap kuat tekan umur 3 dan 28 hari. Berdasarkan hasil kuat tekan umur 28 hari yaitu 1pc : 2psr pasir Ladot 18,67 MPa dan pasir Kuyamut 22 MPa, persentase perbandingan 17,86%, 1pc:4psr pasir Ladot 16,67 MPa dan pasir Kuyamut 20,67 MPa, persentase perbandingan 24,00%, 1pc:6psr pasir Ladot 14,67 MPa dan pasir Kuyamut 17,33 MPa, persentase perbandingan 18,18%. Pengaruh mortar terhadap perbandingan umur 3 dan 28 hari mengalami kenaikan yang signifikan yaitu 1pc:2psr 100,00%, 1pc:4psr 150,00%, 1pc:6psr 214,00%. Berdasarkan hasil penelitian maka layak untuk dipergunakan.
Analisis Manajemen Risiko K3 Pekerjaan Jalan Tol Cisumdawu Phase III Eko Walujodjati; Satrio Putra Rahadian
Jurnal Konstruksi Vol 19 No 1 (2021): Jurnal Konstruksi
Publisher : Institut Teknologi Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33364/konstruksi/v.19-1.874

Abstract

Jalan bebas hambatan cisumdawu phase III yang sedang dibangun terbentang dari cileunyi hingga rancakalong, dalam proyek ini peneliti memfokuskan penelitian pada analisis pekerjaan bagaimana cara mengidentifikasi mencegah, mengevaluasi serta mengendalikan resiko resiko pada keselamatan dan kesehatan kerja. Pada analisis risiko dapat menggunakan cara menstukturkan terlebih dahulu factor yang berisiko untuk lebih memudahkan peneliti menggunakan metode SPSS (Statistical Program For Social Science) dimana nilai dari dampak frekuensi dari tingkat risiko tersebut. Hasil analisis dari SPSS kemudian dituangkan dalam bentuk analisis pada proses pelaksaannya hal ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan jumlah risiko serta tingkat kepentingan risiko berdasarkan risiko yang terjadi dilapangan. Rekapitulasi tanggapan responden mengenai analisis pekerjaan pembangunan jalan tol cisumdawu phase III yaitu Identifikasi bahaya 63,27% yang dikategorikan kuat, pencegahan risiko 62,00% yang dikategorikan kuat, evaluasi risiko 63,00% yang dikategorikan kuat, pengendalian risiko 68,10% yang dikategorikan kuat dan empati yang dikategorikan kuat.
Analisis Lentur dan Geser Balok Beton Bertulang Profil Baja Canai Dingin Dede Yusup Solehudin; Eko Walujodjati
Jurnal Konstruksi Vol 19 No 1 (2021): Jurnal Konstruksi
Publisher : Institut Teknologi Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33364/konstruksi/v.19-1.930

Abstract

Baja canai dingin pada beton bertulang merupakan alternatif pengganti tulangan baja konvensional. Tulangan beton dengan baja canai dingin ini dimaksudkan agar bisa lebih besar menahan gaya lentur yang bekerja pada sebuah struktur. Salah satu struktur yang menerima beban cukup besar adalah struktur balok. Dimana beban didistribusikan pertama kali melalui balok sebelum ke kolom lalu berakhir di pondasi. Oleh karena itu, maksud dan tujuan dari penelitian ini yaitu menganalisis perhitungan kemampuan antara balok beton bertulang baja konvensional dan balok beton bertulang baja canai dingin dalam menahan gaya lentur dan gaya geser. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, karena penelitian yang dilakukan merupakan uji numerikal kekuatan gaya beton bertulang sesuai standar yang mengacu pada SNI. Dengan preliminary design yang digunakan sesuai dengan kondisi lapangan, didapatkan hasil penelitian bahwa beton bertulang baja canai dingin lebih unggul dibanding baja konvensional dalam hal menahan gaya lentur balok. Perbedaan yang ditunjukkan cukup signifikan karena selisih perbandingan yang dihasilkan 38,5%. Sedangkan untuk gaya geser digunakan dua metode perhitungan yaitu sengkang untuk tulangan baja konvensional dan pelat kopel untuk tulangan baja canai dingin. Hasil penelitian menunjukan bahwa jarak sengkang dan jarak pelat kopel tidak dapat di samakan, karena terdapatnya perbedaan metode yang digunakan. Oleh karena itu, gaya geser tidak dapat menentukan tulangan mana yang dapat menahan kapasitas beban yang unggul.
Pengaruh Fly Ash Terhadap Permeabilitas Beton Rosi Mutiara Sya'bani Sumarna; Eko Walujodjati
Jurnal Konstruksi Vol 19 No 1 (2021): Jurnal Konstruksi
Publisher : Institut Teknologi Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33364/konstruksi/v.19-1.944

Abstract

Di Indonesia kerap terjadi bencana yang bisa menyebabkan beberapa dampak yang merugikan, seperti banjir. Kerugian yang diakibatkan oleh banjir ini bukan hanya dari segi finansial, namun bisa sampai merenggut nyawa. Untuk mengurangi resiko tersebut, diperlukan peran dari berbagai pihak. Dalam bidang konstruksi misalnya yaitu dengan mengganti permukaan kedap air menjadi permeable (mampu menyerap air). Beton sendiri adalah salah satu konstruksi yang sering diaplikasikan pada area permukaan. Beton yang memiliki kemampuan permeabilitas tinggi akan mampu menyerap air secara maksimal sehingga akan mengurangi genangan yang terjadi pada permukaan yang dicor. Bahan yang mampu menambah penyerapan air dalam campuran beton yaitu abu terbang. Presentase abu terbang yang akan digunakan pada percobaan ini yaitu sebesar 0%, 20% dan 40% sebagai bahan pengganti cementitious. Selanjutnya dilaksanakan pengujian beton dengan umur perawatan 7 dan 28 hari. Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh abu terbang terhadap kelayakan beton ditinjau dari kemampuan menyerap airnya dan kemampuan tekan pada beton itu sendiri. Dapat diketahui bahwa kemampuan tekan dan kemampuan permeabilitasnya memiliki variasi yang tidak seragam pada variasi campuran yang telah direncanakan. Nilai koefisien permeabilitas tertinggi ada pada variasi campuran beton dengan penambahan fly ash sebesar 40% yang bisa dikategorikan sebagai beton dengan kemampuan permeabilitas yang lambat berada diantara 0,13 – 0,51 cm/jam. Sedangkan untuk kemampuan tekannya, nilai tertinggi ada pada variasi campuran beton normal umur perawatan 28 hari yaitu 16,31 MPa.
Pengaruh Pembakaran Terhadap Kekuatan Beton Menggunakan Bahan Campur FLY ASH Delia Mawarni; Eko Walujodjati
Jurnal Konstruksi Vol 19 No 1 (2021): Jurnal Konstruksi
Publisher : Institut Teknologi Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33364/konstruksi/v.19-1.985

Abstract

Fly ash merupakan limbah dari pembakaran batubara dengan SiO₂ yang besar, yang dapat meningkatkan sifat mekanik beton. Penelitian ini menggunakan semen dengan fly ash dan superplasticizer tipe f. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan melakukan percobaan laboratorium langsung. Benda uji yang dilakukan dalam penelitian ini adalah 27 benda uji dengan rincian 9 benda uji untuk beton normal, 9 benda uji untuk penggantian beton semen 80%+ fly ash 20%+ superplasticizer tipe f, 9 benda uji untuk penggantian beton semen 60%+ fly ash 0% +superplasticizer tipe f. Benda uji terbakar dengan temperatur 300°C dengan waktu± 2 jam pada usia 36 hari setelah itu diuji kuat tekannya. Perencanaan adukan beton memakai SNI 7656- 2012 dengan kuat tekan rencana 25 MPa. Hasil penelitian menunjukan beton pascabakar dengan substitusi 20% umur 36 hari mengalami kenaikan sebesar 15,1% dibandingkan dengan beton tanpa dibakar campuran substitusi 20% umur 28 hari. Beton normal pascabakar umur 36 hari mengalami penurunan sebesar 37,7% dibandingkan dengan beton normal tanpa dibakar umur 28 hari. Beton pascabakar dengan substitusi 40% umur 36 hari mengalami kenaikan sebesar 10,3% dibandingkan dengan beton tanpa dibakar substitusi 40% umur 28 hari.