Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

OPTIMALISASI GERAKAN KOMUNITAS PEDULI PAUD (PENDIDIKAN ANAK USIA DINI) Wafiyah, Wafiyah
Dimas: Jurnal Pemikiran Agama untuk Pemberdayaan Vol. 13 No. 2 Tahun 2013
Publisher : LP2M of Institute for Research and Community Services - UIN Walisongo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (548.442 KB) | DOI: 10.21580/dms.2013.132.56

Abstract

Pendidikan anak usia dini (PAUD) sebagai media pertumbuhan dan pengembangan potensi fisik maupun psikis anak usia dini sehingga mampu mengikuti jenjang pendidikan lebih lanjut. Hal itu diakui oleh banyak orang, agama maupun negara termasuk Indonesia yang kini sedang menggalakannya.Diantara pendidikan anak usia dini (PAUD) di Indonesia adalah PAUD “Taman Belia” di Desa Bayangan, Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang. Sejak lahir hingga kini (7 tahun) lembaga pendidikan ini berangsur-angsur mengalami kemajuan. Sejak tempat pembelajarannya masih numpang di rumah warga, alat bermain dan alat permainan edukasi (APE) yang ala kadarnya dan guru yang belum profesional, kini sudah memiliki gedung, sejumlah alat bermain, sejumlah alat permainan edukasi (APE) dan sejumlah guru yang lebih signifikan. Namun keberadaannya terancam punah karena muridnya sedikit dan minimnya dana dari pemerintah dan di tahun ajaran 2013 murid aktifnya tinggal 10 orang dan akhir tahun ajaran tinggal 5 orang karena “lulus”.Karena itulah komunitas peduli PAUD muncul yang kemudian diberi nama Gerakan Komunitas Peduli PAUD taman belia desa deyangan kec. Mertoyudan, kab. Magelang yaitu suatu gerakan untuk peduli dan berpartisipasi untuk memikirkan  kelangsungan hidup PAUD di masa yang akan datang dan diminati banyak orang sehingga banyak anak usia dini di desa Deyangan dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.
PEMBERDAYAAN DASA WISMA SEBAGAI UPAYA PEMBERLANGSUNGAN K3 (KEBERSIHAN, KEINDAHAN, DAN KETERTIBAN) DI DUSUN GINTUNGAN, DESA DEYANGAN, KEC. MERTOYUDAN, KAB. MAGELANG. Wafiyah, Wafiyah
Dimas: Jurnal Pemikiran Agama untuk Pemberdayaan Vol. 15 No. 1 Tahun 2015
Publisher : LP2M of Institute for Research and Community Services - UIN Walisongo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (499.745 KB) | DOI: 10.21580/dms.2015.151.741

Abstract

Sebagai obyek pembinaan gerakan PKK, keluarga dikelompokkan menjadi dasa wisma-dasa wisma. Dusun yang dasa wismanya terselenggara, K3 nya (Kebersihan, keindahan, dan ketertiban) terselenggara juga. Dengan memperhatikan sumber daya manusianya, sangat mungkin di dusun Klodran, Gintungan, Pandean untuk dirintis penyelenggaraan dasa wisma. Hasil dari kegiatan pengabdian ini adalah terbentuknya Dasa Wisma di Dusun Gintungan menjadi dua kelompok yaitu Menur I dan II, diikuti dengan penyelenggaraan pertemuan Dasa Wisma secara rutin tiap minggu sudah berjalan delapan kali, mereka merencanakan akan mulai lagi besuk Agustus 2015 Minggu ke empat. Dalam pertemuan tersebut, merekalah yang bertindak sebagai:  Pembawa acara, Pemimpin lagu dan Asmaul Khusna, Pembaca 10 Program Pokok PKK dan Pancasila, Pemberi sambutan Tuan Rumah.
PRIORITAS BERDAKWAH PADA MASA PENJAJAHAN BELANDA DI INDONESIA Wafiyah, Wafiyah
Jurnal Ilmu Dakwah Vol 35, No 2 (2015)
Publisher : Da'wa and Communication Faculty State Islamic University Walisongo, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/jid.v35.2.1610

Abstract

This paper explains religion views to colonization, Dutch colonization in Indonesian, the da’wah priorities during Dutch colonization era, the Dutch responses toward Indonesian resistance, and the Indonesian responses toward Dutch colonization in Indonesia. Dutch colonists, trade monopoly, voyage and politics power that happened in Indonesia have really contradicted against Indonesian tradition. Although they often lost during the wars, but the agitation of Islam did not reduce their spirit to fight the Dutch. From this phenomenon, Dutch colonists, then, tried to eliminate Islamic influences from Indonesian people through:The negative effects of Dutch colonization, then, encouraged the emergence of Muslim Organizations and nationalistic movements concerning on the aspects of da’wah, education, economic social and politics.***Tulisan ini menggambarkan tentang pandangan  agama terhadap penjajahan Belanda di Indonesia, prioritas dakwah pada masa penjajahan Belanda, respon penjajah Belanda terhadap perlawanan bangsa Indonesia untuk menghilangkan pengaruh Islam di Indonesia dan respon balik masyarakat Indonesia terhadap penjajahan Belanda. Penjajah Belanda, monopoli perdagangan, pelayaran dan kekuasaan politik. Hal ini sangat bertentangan dengan tradisi di Indonesia. Karenanya menyulut reaksi sengit bangsa Indonesia untuk memerangi mereka. Walau selalu kalah namun agitasi Islam tidak menyurutkan semangat bangsa Indonesia untuk tetap memerangi Belanda, karena itulah penjajah Belanda berusaha menghilangkan pengaruh Islam bagi bangsa Indonesia. Kondisi negatif bangsa Indonesia akibat terjajah oleh Belanda, dipengaruhi juga oleh gerakan pembaharuan di luar negeri, juga ajaran Islam yang memerintahkan umatnya untuk menggunakan akal dalam merealisasikan ajaran  Islam agar tujuan rahmatan lil alamin bisa tercapai, mendorong para da’i untuk mengambil langkah-langkah pembaharuan, melalui organisasi Islam yang bergerak dalam bidang : dakwah, pendidikan, sosial ekonomi dam politik. 
Pengaruh Rasio Terigu, Mocaf, dan Tepung Kacang Hijau Terhadap Mutu Mi Basah Wafiyah, Wafiyah; Basuki, Eko; Cicilia, Siska
Pro Food Vol. 11 No. 1 (2025): Pro Food (Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan)
Publisher : Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/profood.v11i1.423

Abstract

Noodles are a food product made from wheat with the addition of other food ingredients. In the current market, people are familiar with various types of noodle products, namely wet noodles, dry noodles, and instant noodles. Wet noodles are a type of noodle that has undergone a boiling process after the cutting stage and before being marketed. This research aimed to determine the effect of the ratio of mocaf, wheat flour, and mung bean flour on the quality of wet noodles. The research method used was a completely randomized design (CRD) with treatments in the form of the ratio of wheat: mocaf: mung bean flour, consisted of MB1 (40%: 60%; 0%); MB2 (40%: 50%: 10%); MB3 (40%: 40%: 20%); MB4 (40%: 30%: 30%); MB5 (40%: 20%: 40%); and MB6 (40%: 10%: 50%). Observation data were analyzed using ANOVA and further tested using the Honest Significant Difference test at the 5% significance level. The results showed that the ratio of wheat flour, mocaf, and mung bean flour gave significantly different effects on moisture content, ash content, protein content, and organoleptic quality of wet noodles. The ratio of 40% wheat flour, 40% mocaf, and 20% mung bean flour was the recommended treatment because it can produce wet noodles with with chemical quality including moisture content 56.19%; ash content 1.09%; protein content 6.07%, and organoleptic quality that is favored by panelists with a slightly chewy texture, no unpleasant taste, no unpleasant aroma, and a pale yellow color.