Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pelatihan Penggunaan Sistem Informasi Berbasis Website Pada Karyawan Agrowisata Tekno44 Di Desa Gelabak, Kecamatan Rambutan, Kabupaten Banyuasin Denny Alfian; Fithri Selva Jumeilah; Lucy Asri Purwasi
Community Engagement and Emergence Journal (CEEJ) Vol. 3 No. 3 (2022): Community Engagement & Emergence Journal (CEEJ)
Publisher : Yayasan Riset dan Pengembangan Intelektual

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37385/ceej.v3i3.1182

Abstract

Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan dengan tujuan untuk, yaitu 1) mensosialisasikan pentingnya dan kemudahan operasi aplikasi sistem informasi berbasis website pada karyawan agrowisata tekno44 karena tidak memiliki latar belakang pendidikan komputer atau sistem informasi telekomunikasi; 2) melatih dan mengkader karyawan untuk mampu menginputkan informasi, dan memperbaharui konten dalam website, serta mengembangkan fitur-fitur yang dibutuhkan dalam website; 3) melatih dan mengkader karyawan untuk mampu mendokumentasi informasi-informasi di desa menjadi informasi digital dan diseminasikan melalui media website. Peserta pelatihan diikuti oleh karyawan agrowisata tekno44 yang bertugas sebagai admin attau operator website berjumlah 3 orang. Adapun metode yang akan dilakukan dalam kegiatan ini, yaitu melalui sosialisasi dan pelatihan (metode ceramah, diskusi interaktif dan praktek langsung). Pelaksanaan kegiatan ini menunjukkan respon positif dan antusias peserta yang tinggi dengan ditandai dengan hasil kuisioner yang masing-masing menunjukkan dari indikator pengetahuan dan pengoperasian terkait website mencapai persentase 90% dengan kriteria sangat mengetahui dan indikator Ketertarikan dalam kegiatan pelatihan dan pelatihan lanjutan mengenai website menunjukkan persentase 100% dengan kriteria sangat tertarik. Sehingga dengan pembuatan maupun pelatihan sistem informasi berbasis website dapat dijadikan sebagai media promosi baik berikaitan mengenai informasi agrowisata tekno44 maupun potensi desa Gelebak Dalam Kecamatan Rambutan Kabupaten Banyuasin.
KONSEP DAN STRATEGI PENGEMBANGAN AGROWISATA TECHNO 44 BERBASIS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Jalaludin Sayuti; Denny Alfian; Fernando Africano; Ariansyah Saputra; Alditia Detmuliati; Fithi Selva Jumeilah; Nadila Regita; Aang Junifer; Siltarina Putri
SWARNA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1 No. 3 (2022): SWARNA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, November 2022
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi 45 Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/swarna.v1i3.102

Abstract

Abstract: Agrowisata merupakan salah satu bidang usaha pariwisata yang potensial di Indonesia, berlandaskan konsep pertanian, serta kondisi alam, dan budaya yang beragam. Kabupaten Banyuasin merupakan kabupaten yang memiliki lahan yang subur untuk pertanian dan didukung dengan perairan yang sangat baik serta menyimpan banyak potensi wisata, termasuk wisata alam yang sangat cocok untuk dikembangkan menjadi daerah Agrowisata. Salah satunya Agrowisata Tekno 44 yang terletak di Desa Gelebak Dalam Kecamatan Rambutan.Semakin banyaknya industri pariwisata, Agrowisata Techno 44 juga harus dapat bersaing dan mengimbangi jumlah pengunjung dengan pengembangan wisata. Pengembangan Desa Gelebek Dalam sebagai Agrowisata Techno 44, terdiri dari identifikasi potensi dan pemetaan daya tarik wisata, pembentukan kelembagaan, meliputi, perencanaan dan pengembangan produk wisata, peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM), dan pemasaran dan promosi. Pengembangan wisata edukasi yang berbasis pada perkebunan, perikanan dan perternakan di Desa Gelebek Dalam dilakukan dengan konsep: diarahkan pada sektor perkebunan, perikanan dan perternakan dengan didukung oleh sektor-sektor yang menunjang pengembangan perkebunan, perikanan dan peternakan. Secara umum potensi agrowisata techno 44 di Desa Gelebak, Kabupaten Banyuasin berpeluang besar untuk diberdayakan secara maksimal. Pemberdayaan tersebut perlu dilakukan secara terintegrasi dengan melibatkan masyarakat setempat secara penuh dengan mengubah paradigma membangun desa menjadi desa membangun untuk mewujudkan one stop ecotourism
KONSEP DAN STRATEGI PENGEMBANGAN AGROWISATA TECHNO 44 BERBASIS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Jalaludin Sayuti; Denny Alfian; Fernando Africano; Ariansyah Saputra; Alditia Detmuliati; Fithi Selva Jumeilah; Nadila Regita; Aang Junifer; Siltarina Putri
SWARNA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1 No. 3 (2022): SWARNA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, November 2022
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi 45 Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/swarna.v1i3.102

Abstract

Abstract: Agrowisata merupakan salah satu bidang usaha pariwisata yang potensial di Indonesia, berlandaskan konsep pertanian, serta kondisi alam, dan budaya yang beragam. Kabupaten Banyuasin merupakan kabupaten yang memiliki lahan yang subur untuk pertanian dan didukung dengan perairan yang sangat baik serta menyimpan banyak potensi wisata, termasuk wisata alam yang sangat cocok untuk dikembangkan menjadi daerah Agrowisata. Salah satunya Agrowisata Tekno 44 yang terletak di Desa Gelebak Dalam Kecamatan Rambutan.Semakin banyaknya industri pariwisata, Agrowisata Techno 44 juga harus dapat bersaing dan mengimbangi jumlah pengunjung dengan pengembangan wisata. Pengembangan Desa Gelebek Dalam sebagai Agrowisata Techno 44, terdiri dari identifikasi potensi dan pemetaan daya tarik wisata, pembentukan kelembagaan, meliputi, perencanaan dan pengembangan produk wisata, peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM), dan pemasaran dan promosi. Pengembangan wisata edukasi yang berbasis pada perkebunan, perikanan dan perternakan di Desa Gelebek Dalam dilakukan dengan konsep: diarahkan pada sektor perkebunan, perikanan dan perternakan dengan didukung oleh sektor-sektor yang menunjang pengembangan perkebunan, perikanan dan peternakan. Secara umum potensi agrowisata techno 44 di Desa Gelebak, Kabupaten Banyuasin berpeluang besar untuk diberdayakan secara maksimal. Pemberdayaan tersebut perlu dilakukan secara terintegrasi dengan melibatkan masyarakat setempat secara penuh dengan mengubah paradigma membangun desa menjadi desa membangun untuk mewujudkan one stop ecotourism