Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Analisis Spasial Kekeringan di Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau May Tiza Mar Atus Sholikha; Elvi Zuriyani; Arie Zella Putra Ulni; Hendra Saputra
EL-JUGHRAFIYAH Vol 3, No 1 (2023): El-Jughrafiyah : February, 2023
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jej.v3i1.19350

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis :1) Persebaran wilayah kekeringan di Kabupaten Pelalawan dan 2) Menganalisis faktor yang mempengaruhi kekeringan. Jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif, Populasi mencakup semua Wilayah di Kabupten Pelalawan. Sampel penelitian mencakup semua kecamatan yang ada di Kabupaten Pelalawan yang ditentukan dengan teknik total sampling.. Hasil penelitian : 1) Persebaran wilayah kekeringan di Kabupten Pelalawan luas lahan keseluruhan nya 1.300.473 Ha, Tingkat kerawanan kekeringan di Kategorikan “Tinggi” luas wilayah yang dicakupi 667.779 Ha dan kategori “Rendah” Seluas 316.976 Ha. Jadi dapat di simpulkan persebaran wilayah kekeringan termasuk Tinggi dengan wilayah kecamatan yang memliki rawan kekeringan paling tinggi yaitu Kecamatan Teluk meranti 265.739 Ha, Pangkalan kuras  116.116 Ha, Langgam 62.488 Ha dan Kerumutan 47.015 Ha, dan wilayah kekeringan yang sedikit di Kecamatan  Kuala Kampar 3.195 Ha dan Bandar Petalangan 7.037 Ha. 2) Faktor geografis dominan yang mempengaruhi kekeringan adalah Jenis tanah dengan wilayah tertinggi berada di jenis tanah Padsolik sebesar 250.784 Ha, wilayah  Kemiringan Lereng 25-45% seluas 229.862 Ha dan tutupan lahan seperti perkebunan 205,826 Ha, Hutan rawa sekunder 168.189 Ha dan Hutan Tanaman seluas 126.021 Ha.
Perubahan Penggunaan Lahan Di Kecamatan Nanggalo Kota Padang Arie Zella Putra Ulni; Dasrizal; Elvi Zuriyani; Afrital Rezki; Erna Juita
BULLET : Jurnal Multidisiplin Ilmu Vol. 2 No. 3 (2023): BULLET : Jurnal Multidisiplin Ilmu
Publisher : CV. Multi Kreasi Media

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Changes in land use are basically unavoidable in the implementation of development. Rapid population growth and the increasing demand for land by the community, often results in conflicts of interest over land use and discrepancies between land use and its allotment plan. The land is limited and cannot be added except by reclamation activities, so that limited land in urban areas causes cities to develop physically towards the outskirts of the city. The increase in the number of urban residents also means an increase in the need for land. Because land cannot increase, what happens is a change in land use which tends to reduce the proportion of land that was previously agricultural land use to non-agricultural land. Changes in land use are all human interventions, both permanently and cyclically, to a collection of natural resources and artificial resources, which as a whole is called land, with the aim of fulfilling their needs, both material and spiritual, or both. Likewise with the land use that occurred in the District of Nanggalo, in 2006 there were still many agricultural lands found.
Dampak Alih Fungsi Lahan Sawah Bagi Perkembangan Infrastruktur Wilayah di Kota Padang Tahun 2010-2020 Rizka Syahyeni; Elvi Zuriyani; Rika Despica
Journal on Education Vol 5 No 4 (2023): Journal on Education: Volume 5 Nomor 4 Mei-Agustus 2023
Publisher : Departement of Mathematics Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/joe.v5i4.4305

Abstract

This study aims to determine: (1) To find out the shape of the area of ​​change in the conversion of paddy fields to infrastructure in the city of Padang. (2) To find out the impact of paddy field conversion on infrastructure in the city of Padang. This type of research is a descriptive quantitative approach. The population in this study is all sub-districts in the city of Padang, while the samples in this study are the Kuranji sub-district and the Pauh sub-district. The sampling technique in this study was purposive random sampling. Data analysis technique used spatial overlay analysis technique using ArcGIS and descriptive analysis technique using a questionnaire. Research result. (1) The area of ​​conversion of paddy fields to infrastructure in Padang City, namely settlements in Kuranji District, is 567.1 ha. The area of ​​change in paddy fields in Padang City in 2010-2020 is 1,315.81 ha. (2) The impact of the conversion of paddy fields to infrastructure, namely roads, bridges, schools, water resources and settlements. a) Roads with a percentage of 100% are construction of new roads. b) Bridges with a percentage of 64.3% where no bridges are built. c) Schools with a percentage of 67% do not have SD, SMP and SMA construction. d) Water Resources with a percentage of 75.16% reduced water resources. e) Settlements with an overall percentage of 100% have been built with many new settlements and the population has increased.
Pengembangan Potensi Geopark Silokek Berbasis Geowisata dan Pembangunan Berkelanjutan Ramadhani Putri; Elvi Zuriyani; Erna Juita
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 4 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v3i4.4198

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data, mengolah, menganalisis dan membahas Pengembangan Potensi Geopark Silokek Berbasis Geowisata dan Pembangunan Berkelanjutan dilihat dari : 1) Potensi geosite yang ada di Geopark Silokek 2) Rencana Pengembangan Geopark Silokek. Jenis penelitian mixed method, populasi dalam penelitian ini adalah Kawasan Geopark Silokek. Informan penelitian dalam penelitian ini dipilih secara purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara pada pihak terkait. Hasil akhir dari penelitian ini ditemukan bahwa : 1) Potensi geosite yang ada di  Geopark Silokek. Geopark Silokek memiliki potensi yang sangat menarik dan menakjubkan. Geosite Silokek memiliki keragaman geologi dan keanekargaman hayati yang unik. Jenis tanah Seperti jenis tanah alluvial, struktural dan denudasional. Memiliki ekosistem seperti hutan, air terjun dan  flora yang unik dan khas serta fauna yang dilindungi dan langkah. Budaya masyarakat yang masih dipertahankan seperti perkampungan adat, berkaul, batobo, dan lubuk larangan. Keindahan bentang alam yang indah seperti pemandangan  bukit karst, jembatan Sangkiamo dengan singkapan batu granit di bawahnya, goa dan air terjun 2) Rencana pengembangan Geopark Silokek di bagian sarana prasarana. Sarana rencana pengembangan itu seperti perbaikan jalan utama menuju situs geologi, biologi, dan budaya. Menambah panel-panel informasi pada setiap situs geologi, biologi dan budaya serta membuat buku informasi dan leaflet, peta perjalanan dan peta geotrail (jalur geowisata) serta website tentang Geopark Silokek. Memperbanyak jumlah pemandu wisata dan memberikan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi, terutama dalam hal kapasitas terkait Geowisata. Akses, tahun ini akan ada melakukan kegiatan peningkatan jalan, seperti ada sedikit pelebaran dan membuka sebagian tempat parkir yang dananya dari APBD sekitar 17 M.. Promosi, promosi dilakukan melalui website dan media sosial : Instagram dan Facebook. Mengadakan kegiatan event-event nasional dan internasional serta pameran dan juga menjalin  kerjasama dengan mitra lokal: travel agent.
Bentuk Kearifan Lokal Masyarakat Sebagai Upaya Mitigasi Bencana Longsor di Kecamatan Jangkat Timur Kabupaten Merangin Detma Sukmala; Erna juita; Elvi Zuriyani
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 4 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v3i4.4628

Abstract

Penelitian ini yang bertujuan Untuk mengetahui bentuk kearifan lokal masyarakat sebagai upaya mitigasi bencana Longsor di Kecamatan Jangkat Timur Kabupaten Merangin Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian kombinasi (Mixed Methods). Penelitian dilakukan dan dilaksanakan di Kecamatan Jangkat Timur Kabupaten Merangin. teknik analisis data kuantitatif dan kualitatif dengan cara pengambilan data dengan angket dan pedoman wawancara. Pengambilan data dengan angket dengan menggunakan analisis skala likert.hasil penelitian ini adalah Bentuk kearifan lokal masyarakat sebagai upaya mitigasi bencana Longsor di Kecamatan Jangkat Timur Kabupaten Merangin hasil Interprestasi Skor dengan persentase 72,07% kategori “Baik” berdasarkan Indikator Kearifan Lokal berwujud nyata dengan Persentase 69,08% Kategori baik dan Indikator Kearifan lokal berwujud tidak nyata dengan persentase 75,07% dalam kategori baik.
TEST OF CRITICAL THINKING ABILITY ASSEMBLY ASSESSMENT PROTOTYPE Erna Juita; Dasrizal Dasrizal; Elvi Zuriyani
GeoEco Vol 8, No 2 (2022): GeoEco July 2022
Publisher : Universitas Sebelas Maret (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/ge.v8i2.59933

Abstract

The purpose of this study is to develop and implement and produce valid and practical assessment tools for critical thinking skills in disaster geography learning. Assessment tools are said to be valid if they have been declared appropriate to be used to measure the process and learning outcomes of disaster geography by geography education experts and education evaluation experts. In the research design this development follows the development model according to plomp which consists of three phases. In this study only took the prototyping phase (prototype phase). The instrument used in this study is an assessment that has been designed beforehand in the form of selfassessment assessment, assessment of colleagues and critical thinking assessment. After the device was made, three trials were conducted which consisted of one-on-one (individual) trials, small group trials, and large group trials. The results obtained in this study are limited to the results of trials in small groups by evaluating previously designed assessments