Siswanto Siswanto
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG)

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

SIMULASI ROB DI SEMARANG MENGGUNAKAN MODEL HIDRODINAMIKA 2D Muhammad Najib Habibie; Agus Hartoko; Nining Sari Ningsih; Muhammad Helmi; Siswanto Siswanto; Roni Kurniawan; Andri Ramdhani; Rahayu Sapta S. Sudewi
Jurnal Meteorologi dan Geofisika Vol 13, No 2 (2012)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan BMKG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (342.409 KB) | DOI: 10.31172/jmg.v13i2.124

Abstract

Semarang merupakan salah satu kawasan yang sering mengalami genangan air pasang (rob) yang dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: faktor meteorologi, laju penurunan tanah dan faktor astronomi (pasang surut). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kehandalan model dan peran faktor meteorologi pada simulasi genangan rob di wilayah Semarang.  Metode yang digunakan adalah analisa kenaikan tinggi muka laut beserta penurunan muka tanah, simulasi model dengan Hidrodinamika 2D serta verifikasi menggunakan data citra satelit IKONOS untuk mengetahui wilayah genangan. Dari simulasi model hidrodinamika 2D pada tanggal 13 Juni 2009 - bertepatan dengan siklon tropis Linfa di Laut Cina Selatan - yang memperhitungkan komponen pasang surut, tekanan dan angin diperoleh hasil yang menunjukkan wilayah Semarang Barat mengalami pengurangan batas pantai sejauh  221 m dan wilayah Pelabuhan sebesar 270 m dibanding jika komponen pasang surut saja yang diperhitungkan. Selain itu tinggi muka laut juga meningkat sebesar 10 cm ketika memasukkan komponen kecepatan angin dan tekanan udara permukaan. Hasil luaran model ketika dibandingkan dengan citra satelit IKONOS menunjukkan kemiripan yang berarti model telah merepresentasikan kondisi sebenarnya. Semarang is one of the area that experienced by inundation controlled by meteorological factor, subsidence and astronomical tide. The purpose of this research is to investigate the model performance and the role of meteorological factor on inundation area by using the 2D Hydrodynamic model. The simulation outputs are verified by IKONOS satellite data. By using the air pressure and wind data as the atmospheric forcings on June 9, 2009 coincides with tropical cyclone Linfa on South China Sea, the output of the model shows that the inundation is expanded up to 221 m in the West Semarang and 270 in the Semarang Harbor, compare to the output just using the tidal data only. Modeled-results also show that the sea level increase 10 cm. The output of 2D Hydrodynamic model have same pattern with IKONOS satellite image when both of them compared, so the model simulation represented actual condition on inundation field.
NUMERICAL SIMULATION OF FLOW OVER TWO-DIMENSIONAL MOUNTAIN RIDGE USING SIMPLE ISENTROPIC MODEL Siswanto Siswanto
Jurnal Meteorologi dan Geofisika Vol 10, No 1 (2009)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan BMKG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31172/jmg.v10i1.28

Abstract

Model sederhana isentropis telah diaplikasikan untuk mengidentifikasi perilaku aliran masa udara melewati topografi sebuah gunung. Dalam model isentropis, temperature potensial θ digunakan sebagai koordinat vertikal dalam rezim aliran adiabatis. Medan angin dalam arah vertikal dihilangkan dalam koordinat isentropis sehingga mereduksi sistim tiga dimensi menjadi sistim dua dimensi lapisan θ. Skema komputasi beda hingga tengah telah digunakan untuk memformulasikan model adveksi. Paper ini membahas aplikasi sederhana dari model isentropis untuk mempelajari gelombang gravitasi dan fenomena angin gunung  dengan desain komputasi periodik dan kondisi batas lateral serta simulasi dengan topografi yang berbeda. The aim of this work is to study turbulent flow over two-dimensional hill using a simple isentropic model. The isentropic model is represented by applying the potential temperature θ, as the vertical coordinate and is conversed in adiabatic flow regimes. This implies a vanishing vertical wind in isentropic coordinates which reduces the three dimensional system to a stack of two dimensional θ–layers. The equations for each isentropic layer are formally identical with the shallow water equation. A computational scheme of centered finite differences is used to formulate an advective model. This work reviews a simple isentropic model application to investigate gravity wave and mountain wave phenomena regard to different experimental design of computation and topographic height.