Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

Model Hidrodinamika Tiga-Dimensi (3-D) Arus Pasang Surut di Laut Jawa Nining Sari Ningsih
Jurnal Matematika & Sains Vol 3, No 2 (1998)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

A three-dimensional coastal ocean circulation model is developed by employing the splitting method to reduce the large amount of computational work as one of the major problems related to three-dimensional model. The mode splitting technique splits the three-dimensional model into vertically integrated equations (external mode) and three-dimensional equations (internal mode). In further considerations the transformation of the governing equations from z-coordinate to a dimensionless vertical coordinate (σ) was performed to achieve a better simulation of both the surface and bottom mixed layers. The developed model is verified by comparing the simulation results in an idealized channel with those of POM (the Princeton Ocean Model). Then, the model is applied for simulating tidal currents in Java Sea.
Study on Seasonal Variation of Cohesive Suspended Sediment Transport in Estuary of Mahakam Delta by using A Numerical Model Hadi, Safwan; Ningsih, Nining Sari; Tarya, Ayi
Jurnal Teknik Sipil Vol 13, No 1 (2006)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (502.912 KB)

Abstract

Abstract. A coupled three-dimensional hydrodynamics and sediment transport model of HydroQual, Inc., (2002), ECOMSED, has been used to simulate variation of suspended cohesive sediment transport in Estuary of Mahakam Delta. The simulation results indicate that tides and seasonal variation of river discharges are the main causes of variations in the suspended sediment concentration in this area. A one-year simulation of suspended sediment distribution shows that the suspended cohesive sediment discharge to the Makassar Strait is mainly transported southward, namely through locations of Muara Jawa and Muara Pegah and seems to reach a maximum distance of distribution in January and a minimum one in October. The simulation results also show that river discharges less influence the suspended sediment concentration at Tanjung Bayur, which is located at the tip of the channel in the middle, compared to the other locations. Abstrak. Suatu model kopel tiga dimensi hidrodinamika dan transpor sedimen HydroQual, Inc., (2002), ECOMSED, diterapkan untuk mensimulasi variasi transpor sedimen kohesif melayang di Estuari Delta Mahakam. Hasil simulasi menunjukkan bahwa pasut dan variasi musiman dari debit sungai adalah penyebab utama dari variasi konsentrasi sedimen melayang di daerah ini. Simulasi satu tahun distribusi sedimen melayang memperlihatkan bahwa sedimen kohesif yang memasuki Selat Makassar terutama ditransporkan ke arah selatan melalui Muara Jawa dan Muara Pegah. Jangkauan maksimum dari aliran sedimen memasuki Selat Makassar terjadi pada bulan Januari dan minimum pada bulan Oktober. Hasil simulasi juga menunjukkan bahwa pengaruh debit sungai terhadap konsentrasi sedimen di Tanjung Bayur lebih kecil daripada di lokasi-lokasi yang lain.
Identifikasi Tinggi dan Jarak Genangan Daerah Rawan Bencana Rob di Wilayah Pantai Utara Jawa yang Disebabkan Gelombang Badai Pasang dan Variasi Antar Tahunan Hanifah, Farrah; Ningsih, Nining Sari
Jurnal Teknik Sipil Vol 25, No 1 (2018)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1859.02 KB) | DOI: 10.5614/jts.2018.25.1.10

Abstract

AbstrakTinggi dan jarak genangan rob yang disebabkan oleh gelombang badaipasang (storm tide) dan variasi antar tahunan di sepanjang pantai utara Jawa disimulasikan dengan menggunakan model hidrodinamika 2D dengan fasilitas Flooding and Drying (FAD). Dalam simulasi tersebut, digunakan batimetri dari General Bathymetric Chart of the Oceans (GEBCO), peta DISHIDROS TNI-AL, dan topografi daerah utara Pulau Jawa berdasarkan data Digital Elevation Model (DEM) dari The NASA Shuttle Radar Topographic Mission (SRTM). Gaya penggerak gelombang badai pasang yang digunakan adalah data elevasi pasang surut yang diperoleh dari hasil prediksi Global Tidal Model ORI.96 dan data angin serta tekanan udara yang diperoleh dari National Centers for Environmental Prediction (NCEP). Naiknya elevasi yang disebabkan badai (surge) tertinggi di kawasan pesisir utara Jawa dan Madura terjadi di Tanjung Pangkah (Jawa: 18,6 cm) pada Januari 2008. Jarak genangan maksimum (Smax) gelombang badai pasang serta run-up yang menyertainya (H) terjadi di Sampang (Madura; Smax = 6552,3 m, H = 1,559 m) pada November 2007. Tinggi genangan tertinggi terjadi pada Januari 2008 yaitu pada saat La-Niña kuat. Hal ini menunjukkan bahwa kenaikan muka laut akibat La-Niña cukup berperan menambah kenaikan muka laut yang diakibatkan gelombang badai pasang.AbstractHeight and distance inundation caused by storm tide and interannual variations along the northern coast of Java have been simulated by using a 2D hydrodynamic model with Flooding and Drying facilities (FAD). In the simulation model, bathymetry data was derived from General Bathymetric Chart of the Oceans (GEBCO) and DISHIDROS Indonesian Navy maps, whereas topography of the northern area of Java was derived from Digital Elevation Model (DEM) of The NASA Shuttle Radar Topographic Mission (SRTM). Tidal elevation obtained from Global Tidal Model prediction ORI.96 and wind and air pressure data of National Centers for Environmental Prediction (NCEP) were used as generating force of storm tide. The highest surge in the northern coast of Java and Madura occurred in Pangkah Cape (Java; 18.6 cm) in January 2008. Maximum inundation distance (Smax) and run-up (H) existed in Sampang (Madura; Smax = 6552.3 m, H = 1,559 m) in November 2007. The highest inundation occurred in January 2008 during strong La-Niña period, this suggests that La-Niña have significant contribution to increase sea level rise caused by storm tide. 
Dinamika Seas dan Swell dari Laut China Selatan ke Teluk Jakarta: Studi Kasus Kejadian Badai Hagibis, November 2007 Ningsih, Nining Sari; Rachman, Arief; Hadi, Safwan; Hanifah, Farrah
Jurnal Teknik Sipil Vol 26, No 1 (2019)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3213.215 KB) | DOI: 10.5614/jts.v26i1.8538

Abstract

Karakteristik dinamika seas dan swell di sepanjang perairan Laut China Selatan-Teluk Jakarta pada waktu terjadi Badai Hagibis (18–27 November 2007) dikaji dengan menggunakan metode pemodelan spektrum gelombang untuk mengetahui kontribusi gelombang yang dibangkitkan angin (gelombang angin) terhadap kejadian rob tanggal 25 November 2007 di pantai utara Jakarta. Pada penelitian ini, dilakukan pula uji coba simulasi model spektrum gelombang yang mengacu pada kedalaman tetap (batimetri) dan pada kedalaman total (jumlah batimetri dan pasang surut astronomis) untuk mengetahui pengaruh pasang surut astronomis terhadap hasil simulasi model gelombang yang dibangkitkan angin. Hasil simulasi menunjukkan bahwa gelombang angin di Teluk Jakarta pada tanggal 25 November 2007 didominasi oleh swell dengan tinggi gelombang ~11 cm yang diduga berasal dari Laut China Selatan sebagai daerah pembangkitan badai.
Pola Sirkulasi Arus Dan Salinitas Perairan Estuari Sungai Kapuas Kalimantan Barat Jumarang, Muhammad Ishak; Dian Martha, Muliadi, Nining Sari Ningsih, Safwan Hadi,; Ningsih, Nining Sari; Hadi, Safwan; Martha, Dian
POSITRON Vol 1, No 1 (2011)
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Univetsitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1185.455 KB) | DOI: 10.26418/positron.v1i1.1569

Abstract

Telah dilakukan penelitian untuk mengkaji pola sirkulasi arus dan salinitas perairan estuari sungai Kapuas yang dibangkitkan oleh pasang surut, gaya pembangkit angin dan discharge sungai. Pada studi ini digunakan model numerik hidrodinamika MIKE 21 yang dikembangkan oleh DHI Water & Environment untuk mensimulasikan pola sirkulasi arus dan salinitas. Pola sirkulasi arus hasil simulasi menunjukkan pada kondisi pasang tertinggi, massa air bergerak dari utara ke selatan hingga masuk ke badan sungai sedangkan pada kondisi dan surut terendah massa air bergerak ke arah yang berlawanan (dari selatan ke utara) dan air mengalir dari sungai ke luar menuju lepas pantai. Pergerakan massa air pada kisaran kecepatan 0,05 sd 0,7 m/s. Pola sirkulasi arus baik saat purnama maupun perbani menunjukkan kesesuaian pola dan yang membedakan adalah besarnya kecepatan arus. Sebaran salinitas pada kondisi purnama (pasang tertinggi dan surut terendah) cenderung memiliki pola dan nilai yang sama dengan nilai salinitas dominan pada kisaran 33,2 s.d 33,4 PSU. Demikian pula pada kondisi perbani.
The Role of Decadal Kelvin Wave in the Western of Sumatra and Along the South Coast of Java using Frequency-Wavenumber 2D Spectral Analysis Hanah Khoirunnisa; Reno Arif Rachman; Nining Sari Ningsih; Fadli Syamsudin
Journal of Geoscience, Engineering, Environment, and Technology Vol. 5 No. 1 (2020): JGEET Vol 05 No 01: March 2020
Publisher : UIR PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2333.311 KB) | DOI: 10.25299/jgeet.2020.5.1.3889

Abstract

This study observed the decadal variability of the sea surface height anomaly (SSHA) and identified the decadal Kelvin wave propagation along west-Sumatra and south coast of Java. SSHA data and the vertical distribution of sea temperature for 64 years from HYCOM model resulted has already used in this research. There are several methods to identify the propagation of decadal Kelvin wave. These methods were low-pass filter by cut-off 1 and 8 years, visual analytic by using Hovmӧller diagram method, and frequency-wavenumber 2D spectral analysis to identify the Kelvin wave propagation and its period. The decadal Kelvin wave could be observed in west coast of Sumatra and along south coast of Java. There are three propagations of decadal Kelvin wave and their velocities were 1.029x10-3 m/s (1974 – 1976), 0.21 m/s (1985 – 1986), and 6.86x10-4 m/s for 1998 to 2001 trough west Sumatra and southern Java. The frequency-wavenumber 2D spectral analysis produced the improvement of Kelvin wave and it has the period of 7.25 years. The occurrence of the Kelvin wave has a relation to IOD index. The average of the IOD index when the decadal Kelvin wave was occurring must be the negative value, its value was a -0.21.
PERANAN DINAMIKA OSEANOGRAFI DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA PERIKANAN Nining Sari Ningsih; Farrah Hanifah; Amelia Mustika Kusmarani
JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research) Vol 2, No 2 (2018): JFMR VOL 2 NO 2
Publisher : JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (808.021 KB) | DOI: 10.21776/ub.jfmr.2018.002.02.8

Abstract

Abstrak Dinamika oseanografi di perairan Indonesia seperti arus, front, eddy (a.l., terkait dengan shear velocity dan penjalaran gelombang Rossby), kedalaman termoklin, serta upwelling berdampak pada kesuburan perairan dan selanjutnya akan mempengaruhi pola migrasi, daerah pemijahan, dan kelimpahan ikan pelagis. Selain itu, variabilitas iklim dalam skala waktu intramusiman, musiman, antartahunan, hingga intradecadal, decadal, dan interdecadal berperan terhadap dinamika oseanografi, kesuburan suatu perairan, dan kelimpahan ikan pelagis baik secara spasial maupun temporal. Model hidrodinamika tiga dimensi (3D) yang dikenal dengan sebutan HYbrid Coordinate Ocean Model (HYCOM) digunakan dalam penelitian ini untuk mensimulasikan dinamika elevasi, arus, serta temperatur air laut baik secara spasial (horizontal dan vertikal) maupun temporal. Simulasi model dilakukan selama ± 64 tahun (1950 – 2013) di perairan Indonesia untuk mengetahui variabilitas dan tren jangka panjang perubahan parameter oseanografi yang terjadi akibat perubahan iklim (terkait dengan pemanasan global). Hasil studi ini berguna bagi pengelolaan perikanan, khususnya dapat digunakan sebagai informasi dasar untuk memprediksi pola migrasi ikan pelagis (a.l., tuna) dan kedalaman alat pancing. Kata kunci: dinamika oseanografi, model hidrodinamika 3D, tren, variabilitas iklim
Current Dynamics and Water Column Stability in Indonesian Waters Based on Hydrodynamics Model Engki Andri Kisnarti; Nining Sari Ningsih; Mutiara R Putri; Nani Hendriati
Indonesian Journal of Geography Vol 53, No 2 (2021): Indonesian Journal of Geography
Publisher : Faculty of Geography, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/ijg.58091

Abstract

Monsoon currents and Indonesian Throughflow (ITF) have an essential role in the current Indonesian water system. The movement of current/water masses with non-uniform bathymetric conditions will affect the water column's stability in Indonesian waters. Therefore, this study aims to obtain the current dynamics and stability of the water column in Indonesian waters, based on a hydrodynamic model termed the HAMburg Shelf Ocean Model (HAMSOM). The results of the model are data of current, temperature, salinity, and density. The data is used to study the dynamics of seawater in Indonesian waters. The water column's stability is examined by calculating the Brunt Väisälä frequency values (N2) based on the density data generated. The results show that monsoon currents were stronger in shallow waters because the stratification did not change. Meanwhile, the maximum N2 value occurs at the surface to a depth of 80-100 m with a range of 0.0000-0.0006 cycle s-1. The study also produces an understanding of the condition of Indonesia's stability (N2 positive), both spatially and temporally.
Model Numerik Dua Dimensi Transpor Logam Berat di Perairan Pantai Tanjung Gerem Cilegon Dian Noor Handiani; Nining Sari Ningsih; Harum Sukarmadijaya
ILMU KELAUTAN: Indonesian Journal of Marine Sciences Vol 13, No 2 (2008): Jurnal Ilmu Kelautan
Publisher : Marine Science Department Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (91.245 KB) | DOI: 10.14710/ik.ijms.13.2.113-120

Abstract

Pemodelan matematik transpor 2 dimensi (2D) telah digunakan untuk mempelajari penyebaran logam berat Cobalt (Co) di perairan Pantai Tanjung Gerem, Cilegon. Hasil model transpor menunjukkan arah penyebaran cobalt dipengaruhi oleh pola sirkulasi arus dan besarnya debit konsentrasi cobaltyang masuk ke perairan. Hasil model menunjukkan, penyebaran cobalt pada kondisi pasut purnama dan perbani saat air pasang menuju surut cenderung menyebar ke arah utara dan saat air surut menuju pasang cenderung menyebar ke arah selatan dari sumber. Kisaran konsentrasi cobalt pada kondisi pasut purnama 0,072 - 0,074 mg/l dan pasut perbani sekitar 0,127 - 0,129 mg/l. Berdasarkan hasil pengukuran lapangan dan simulasi model, diketahui konsentrasi cobalt di perairan Tanjung Gerem sudah memiliki nilai diatas kondisi perairan alamiKata kunci: Cobalt, Model Transpor
Dinamika Penjalaran Gelombang Internal di Selat Lombok Rima Rachmayani; Nining Sari Ningsih; Safwan Hardi; Irsan S. Brodjonegoro
ILMU KELAUTAN: Indonesian Journal of Marine Sciences Vol 13, No 1 (2008): Jurnal Ilmu Kelautan
Publisher : Marine Science Department Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (20.499 KB) | DOI: 10.14710/ik.ijms.13.1.1-12

Abstract

pada 4 musim menunjukkan kesesuaian dengan hasil pengamatan citra satelit ERS - SAR (ERS - Synthetic Aparture Radar) yaitu terdeteksinya keberadaan gelombang soliton di bagian utara dan selatan Selat Lombok. Amplitudo gelombang internal (soliton) sebesar 64-285 m (20-88 m) di bagian selatan, dan 50-300 m (25-81 m) di bagian utara. Panjanggelombang internal (soliton) di sisi utaraberkisar 10,9-90 km (0,9-14,6 km) dan di selatan sill 12,4-15,8 km (0,3-11,6 km). Kecepatan propagasi gelombang soliton lebih besar di bagian utara daripada di selatan, yaitu berkisar 0,21-2,67 m/det (di utara) dan 0,21-1,53 m/det (di selatan). Hasil simulasi model juga menunjukkan adanya massa air hangat yang masuk dari Samudera Pasifik melalui selat Lombok menuju Samudera Hindia dan membentuk well-developed thermal plume, yaitu sejauh 29,9-66,2 km dari sill di bagian selatan. Hal ini sesuai dengan hasil citra satelit ERS I - II pada waktu penelitian yang sama untuk masing-masing musim.Kata kuncl: non-hidrostatik, soliton, propagasi, citra satelit, thermal plume