Thahir Daniel F. Hutapea
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG)

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGARUH TOPOGRAFI DAN LUAS DARATAN MODEL WRF TERHADAP HASIL PREDIKSI TEMPERATUR PERMUKAAN DI WILAYAH KEPULAUAN INDONESIA Thahir Daniel F. Hutapea; Roni Kurniawan; Wido Hanggoro
Jurnal Meteorologi dan Geofisika Vol 16, No 3 (2015)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan BMKG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31172/jmg.v16i3.288

Abstract

Model Weather Research and Forecasting (WRF) telah digunakan dalam simulasi dan prediksi cuaca dengan cara melakukan downscaling dari resolusi rendah (global) ke resolusi yang lebih tinggi. Karena pengaruh dari topografi Indonesia, banyak proses atmosfer terjadi dalam skala yang lebih kecil dibandingkan dengan resolusi horizontal model atmosfer, sehingga diperlukan pendekatan fisik dalam melakukan down scaling. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perbedaan topografi pada model WRF terhadap hasil prediksi temperatur permukaan di Indonesia yang merupakan negara kepulauan. Verifikasi terhadap perfoma model WRF dilakukan dalam perioda monsunal. Verifikasi variabel Temperatur dilakukan berdasarkan nilai mean error atau bias, korelasi, standart deviasi dan bias relatif. Hasil dari analisis mean error menunjukkan nilai  yang bervariasi di setiap daerah dan di setiap musimnya. Pada daerah yang terletak wilayah pegunungan menunjukkan nilai mean error yang besar, untuk wilayah yang lainnya pada umumnya menunjukkan nilai mean error yang kecil. Stasiun-stasiun dengan nilai mean error yang besar disebabkan karena perbedaan antara elevasi pada model dan elevasi stasiun observasi. Hasil analisis korelasi secara umum menunjukkan nilai korelasi yang cukup baik  disetiap daerah dan musimnya. Perbedaan hasil luaran antara model dengan data obervasi disebabkan karena perbedaan ketinggian topografi antara model dan stasiun observasi yang cukup besar. Sedangkan hasil verifikasi prediksi model WRF untuk pulau pulau kecil diperoleh nilai korelasi yang sangat rendah dengan nilai standart deviasi dan bias relatif yang besar, kondisi ini disebabkan resolusi 25 km yang digunakan model WRF dalam penelitian ini masih terlalu kasar, sehingga luas daratan tidak tergambarkan dengan baik oleh model. Weather Research and Forecasting (WRF) model has been applied to weather simulation and prediction by performing downscaling of global resolution to high resolution. The impact of Indonesian topography, caused many atmospheric processes to occur on smaller scales than the horizontal resolution of atmospheric models, some physical component approach is needed in the downscaling process. The purpose of this study is to know the effect of WRF models on topography and land area to the surface temperature parameter in Indonesia. The verification of the WRF model performance has been conducted in the monsoonal period. Temperature variable verification is done based on the value of the mean error and correlation. The analyses indicate that the mean error values were varying in each region and each season. In areas located in the mountainous area showed a high mean error value. In other areas, it generally showed a low mean error value. Stations with high mean error values were caused by the difference between model elevation and station elevation. Model and observation data differences were caused by the large difference of topographic height between model and observation. While the verification result of model prediction for small islands shows very low correlation value, with big value in the standard deviation and relative bias; this condition is caused by 25 km resolutions used by the model in this study was too rough, hence the land area is not well represented by the model.
PENGOLAHAN DAN PEMULIHAN DATA RADAR CUACA MENGGUNAKAN WRADLIB BERBASIS PYTHON Donaldi Sukma Permana; Thahir Daniel F. Hutapea; Alfan S. Praja; Fatkhuroyan Fatkhuroyan; Linda F. Muzayanah
Jurnal Meteorologi dan Geofisika Vol 17, No 3 (2016)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan BMKG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31172/jmg.v17i3.350

Abstract

Informasi dari radar cuaca sangatlah penting bagi BMKG dalam memberikan pelayanan terkait prakiraan cuaca jangka pendek (near real time). Perangkat lunak wradlib berbasis python dapat menjadi salah satu solusi alternatif untuk pemanfaatan, pengolahan dan pemulihan data radar cuaca di BMKG. Beberapa kelebihan yang dimiliki wradlib-python adalah berlisensi sumber terbuka sehingga mengurangi ketergantungan terhadap perangkat lunak dari produsen radar tertentu, dapat mengolah dan menampilkan data radar cuaca secara masif, memulihkan dan menyimpan luaran data radar dalam koordinat kartesian (tidak dalam koordinat polar) dan format NetCDF sehingga memudahkan pengguna dalam pengolahan data radar lebih lanjut. Studi ini hanya memfokuskan pengolahan data radar volumetric (.vol) luaran produk Gematronik dan data NetCDF (.nc) luaran produk Enterprise Electronics Corporation (EEC). Beberapa skrip berbasis python telah dirancang untuk membaca Plan Position Indicator (PPI) dan menghitung nilai Constant Altitude PPI (CAPPI) dari data reflektifitas radar per 10 menit dan memulihkannya menjadi luaran data NetCDF dalam koordinat kartesian. Dalam proses pengolahannya dibutuhkan waktu sekitar 1-3 menit menggunakan Personal Computer (PC) dengan spesifikasi processor setara Intel(R) Core(TM) i7 dengan ukuran luaran data sebesar 4-7 MB tergantung kepada radius jangkauan radar, jumlah PPI dan jumlah ketinggian CAPPI. Oleh karena itu, studi ini merekomendasikan penggunaaan wradlib sebagai alternatif solusi untuk pengolahan dan visualisasi data radar cuaca di Pusat Meteorologi Publik dan untuk pemulihan dan penyimpanan data radar cuaca di Pusat Database BMKG.
PENGARUH TOPOGRAFI DAN LUAS DARATAN MODEL WRF TERHADAP HASIL PREDIKSI TEMPERATUR PERMUKAAN DI WILAYAH KEPULAUAN INDONESIA Thahir Daniel F. Hutapea; Roni Kurniawan; Wido Hanggoro
Jurnal Meteorologi dan Geofisika Vol. 16 No. 3 (2015)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan BMKG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31172/jmg.v16i3.288

Abstract

Model Weather Research and Forecasting (WRF) telah digunakan dalam simulasi dan prediksi cuaca dengan cara melakukan downscaling dari resolusi rendah (global) ke resolusi yang lebih tinggi. Karena pengaruh dari topografi Indonesia, banyak proses atmosfer terjadi dalam skala yang lebih kecil dibandingkan dengan resolusi horizontal model atmosfer, sehingga diperlukan pendekatan fisik dalam melakukan down scaling. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perbedaan topografi pada model WRF terhadap hasil prediksi temperatur permukaan di Indonesia yang merupakan negara kepulauan. Verifikasi terhadap perfoma model WRF dilakukan dalam perioda monsunal. Verifikasi variabel Temperatur dilakukan berdasarkan nilai mean error atau bias, korelasi, standart deviasi dan bias relatif. Hasil dari analisis mean error menunjukkan nilai  yang bervariasi di setiap daerah dan di setiap musimnya. Pada daerah yang terletak wilayah pegunungan menunjukkan nilai mean error yang besar, untuk wilayah yang lainnya pada umumnya menunjukkan nilai mean error yang kecil. Stasiun-stasiun dengan nilai mean error yang besar disebabkan karena perbedaan antara elevasi pada model dan elevasi stasiun observasi. Hasil analisis korelasi secara umum menunjukkan nilai korelasi yang cukup baik  disetiap daerah dan musimnya. Perbedaan hasil luaran antara model dengan data obervasi disebabkan karena perbedaan ketinggian topografi antara model dan stasiun observasi yang cukup besar. Sedangkan hasil verifikasi prediksi model WRF untuk pulau pulau kecil diperoleh nilai korelasi yang sangat rendah dengan nilai standart deviasi dan bias relatif yang besar, kondisi ini disebabkan resolusi 25 km yang digunakan model WRF dalam penelitian ini masih terlalu kasar, sehingga luas daratan tidak tergambarkan dengan baik oleh model. Weather Research and Forecasting (WRF) model has been applied to weather simulation and prediction by performing downscaling of global resolution to high resolution. The impact of Indonesian topography, caused many atmospheric processes to occur on smaller scales than the horizontal resolution of atmospheric models, some physical component approach is needed in the downscaling process. The purpose of this study is to know the effect of WRF models on topography and land area to the surface temperature parameter in Indonesia. The verification of the WRF model performance has been conducted in the monsoonal period. Temperature variable verification is done based on the value of the mean error and correlation. The analyses indicate that the mean error values were varying in each region and each season. In areas located in the mountainous area showed a high mean error value. In other areas, it generally showed a low mean error value. Stations with high mean error values were caused by the difference between model elevation and station elevation. Model and observation data differences were caused by the large difference of topographic height between model and observation. While the verification result of model prediction for small islands shows very low correlation value, with big value in the standard deviation and relative bias; this condition is caused by 25 km resolutions used by the model in this study was too rough, hence the land area is not well represented by the model.
PENGOLAHAN DAN PEMULIHAN DATA RADAR CUACA MENGGUNAKAN WRADLIB BERBASIS PYTHON Donaldi Sukma Permana; Thahir Daniel F. Hutapea; Alfan S. Praja; Fatkhuroyan Fatkhuroyan; Linda F. Muzayanah
Jurnal Meteorologi dan Geofisika Vol. 17 No. 3 (2016)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan BMKG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31172/jmg.v17i3.350

Abstract

Informasi dari radar cuaca sangatlah penting bagi BMKG dalam memberikan pelayanan terkait prakiraan cuaca jangka pendek (near real time). Perangkat lunak wradlib berbasis python dapat menjadi salah satu solusi alternatif untuk pemanfaatan, pengolahan dan pemulihan data radar cuaca di BMKG. Beberapa kelebihan yang dimiliki wradlib-python adalah berlisensi sumber terbuka sehingga mengurangi ketergantungan terhadap perangkat lunak dari produsen radar tertentu, dapat mengolah dan menampilkan data radar cuaca secara masif, memulihkan dan menyimpan luaran data radar dalam koordinat kartesian (tidak dalam koordinat polar) dan format NetCDF sehingga memudahkan pengguna dalam pengolahan data radar lebih lanjut. Studi ini hanya memfokuskan pengolahan data radar volumetric (.vol) luaran produk Gematronik dan data NetCDF (.nc) luaran produk Enterprise Electronics Corporation (EEC). Beberapa skrip berbasis python telah dirancang untuk membaca Plan Position Indicator (PPI) dan menghitung nilai Constant Altitude PPI (CAPPI) dari data reflektifitas radar per 10 menit dan memulihkannya menjadi luaran data NetCDF dalam koordinat kartesian. Dalam proses pengolahannya dibutuhkan waktu sekitar 1-3 menit menggunakan Personal Computer (PC) dengan spesifikasi processor setara Intel(R) Core(TM) i7 dengan ukuran luaran data sebesar 4-7 MB tergantung kepada radius jangkauan radar, jumlah PPI dan jumlah ketinggian CAPPI. Oleh karena itu, studi ini merekomendasikan penggunaaan wradlib sebagai alternatif solusi untuk pengolahan dan visualisasi data radar cuaca di Pusat Meteorologi Publik dan untuk pemulihan dan penyimpanan data radar cuaca di Pusat Database BMKG.