Anang Tri Wahyudi
UK Petra

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Kajian Partisipasi Masyarakat dalam Kegiatan Mural (Studi Kasus: Mural Dinding Sekolah TK YBPK Sekar Indah Malang) Wahyudi, Anang Tri; Natadjaja, Listia; Wicandra, Obed Bima; Waluyanto, Heru Dwi
Nirmana Vol 17, No 2 (2017): JULY 2017
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (514.635 KB) | DOI: 10.9744/nirmana.17.2.87-95

Abstract

Karya  mural  kini  sudah  mulai  banyak  diminati  oleh  semua  kalangan,  mural  tidak  hanya  di  dinding- dinding  pinggir  jalan  raya,  tetapi  mulai  merambah  di  dinding  sekolah,  café,  perkantoran,  rumah,  dan ruang privat. Tingkat apresiasi, keinginan dan permintaan masyarakat terhadap mural semakin tinggi, tetapi  partisipasi  masyarakat  dalam  pembuatan  mural  secara  langsung  banyak  terkandala  berbagai alasan. Hal ini terjadi pada beberapa kegiatan mural yang dilakukan oleh para dosen DKV UK Petra dan salah satunya penulis mencoba mengangkat kegiatan mural yang dilakukan di TK YBPK Sekar Indah Malang. Penelitian ini mencoba menggali sejauh mana  masyarakat dapat berpatisipasi dalam kegiatan mural.  Untuk  mengetahui alasan dan interpretasi  masyarakat  terhadap  fenomena kehadiran mural di dalam  lingkungan  mereka,  maka  digunakan  pendekatan  paradigma  fenomenologis  interpretatif,  yaitu suatu pendekatan yang  berorientasi kepada nilai  subjektivitas  dari informan  sebagai  masyarakat yang mengikuti pelatihan mural di Gereja GKJW Tunjung Sekar. Mayarakat tidak serta-merta mau terlibat dalam  kegiatan  mural.  Perlu  peran  serta  panitia  setempat  untuk  lebih  aktif  mengajak  masyarakat sekitar untuk terlibat. Sedangkan dari pihak dosen DKV UK Petra dapat memberikan peluang lebih agar masyarakat berani untuk menuangkan karya mereka di dinding. Masyarakat merasa senang mengenal mural lebih dekat, mereka ingin belajar bisa membuat mural, tetapi kepercayaan diri dan perasaan tidak memiliki  kemampuan  menggambar  masih  menjadi  kendala  utama.  Perlu  dipertimbangkan  lagi  untuk membuat  suatu  kontrak  kerja  agar  tercipta  persepsi  yang  sama  antara  panitia,  dosen  DKV  dan masyarakat
Segmentation, Targeting, dan Positioning Studio Tato di Surabaya dalam Perkembangan Gaya Hidup Wahyudi, Anang Tri
Nirmana Vol 15, No 1 (2013): JANUARY 2013
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.866 KB) | DOI: 10.9744/nirmana.15.1.19-24

Abstract

This study attempts to examine in depth the influence of lifestyle on the orientation of recipients (tattoo users) to the art of tattooing, which is independent of the value of a valuable commodity, and explore the extent to which the process of tattoo studios’ segmentation, targeting, and positioning in managing a tattoo studio. This study uses qualitative research methods with interpretive phenomenological foundation of thinking, which is oriented to truth that is subjective to informants, which consists of a tattoo studio tattooist and managers who have more than five years of experience, and the recipient women and men under the age of 30. The development of post-modern lifestyle is synonymous with consumer culture, which affects the orientation of recipients towards tattoos as works of art, a medium of expression, search for identity, and part of fashion accessories, therefore tattoos become works of art that have commodity value. The existing tattoo studios already have market segments, target markets, positioning, and clear marketing strategy, however there are some tattoo studios that do not determine their market segments and target goals. They tend to flow and follow the situation and market conditions. Several factors that affect the condition and management of tattoo studios today are environmental factors, resource constraints, and tattoos as art products that are homogeneous.
Kajian Partisipasi Masyarakat dalam Kegiatan Mural (Studi Kasus: Mural Dinding Sekolah TK YBPK Sekar Indah Malang) Anang Tri Wahyudi; Listia Natadjaja; Obed Bima Wicandra; Heru Dwi Waluyanto
Jurnal Desain Komunikasi Visual Nirmana Vol. 17 No. 2 (2017): JULY 2017
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (514.635 KB) | DOI: 10.9744/nirmana.17.2.87-95

Abstract

Karya  mural  kini  sudah  mulai  banyak  diminati  oleh  semua  kalangan,  mural  tidak  hanya  di  dinding- dinding  pinggir  jalan  raya,  tetapi  mulai  merambah  di  dinding  sekolah,  café,  perkantoran,  rumah,  dan ruang privat. Tingkat apresiasi, keinginan dan permintaan masyarakat terhadap mural semakin tinggi, tetapi  partisipasi  masyarakat  dalam  pembuatan  mural  secara  langsung  banyak  terkandala  berbagai alasan. Hal ini terjadi pada beberapa kegiatan mural yang dilakukan oleh para dosen DKV UK Petra dan salah satunya penulis mencoba mengangkat kegiatan mural yang dilakukan di TK YBPK Sekar Indah Malang. Penelitian ini mencoba menggali sejauh mana  masyarakat dapat berpatisipasi dalam kegiatan mural.  Untuk  mengetahui alasan dan interpretasi  masyarakat  terhadap  fenomena kehadiran mural di dalam  lingkungan  mereka,  maka  digunakan  pendekatan  paradigma  fenomenologis  interpretatif,  yaitu suatu pendekatan yang  berorientasi kepada nilai  subjektivitas  dari informan  sebagai  masyarakat yang mengikuti pelatihan mural di Gereja GKJW Tunjung Sekar. Mayarakat tidak serta-merta mau terlibat dalam  kegiatan  mural.  Perlu  peran  serta  panitia  setempat  untuk  lebih  aktif  mengajak  masyarakat sekitar untuk terlibat. Sedangkan dari pihak dosen DKV UK Petra dapat memberikan peluang lebih agar masyarakat berani untuk menuangkan karya mereka di dinding. Masyarakat merasa senang mengenal mural lebih dekat, mereka ingin belajar bisa membuat mural, tetapi kepercayaan diri dan perasaan tidak memiliki  kemampuan  menggambar  masih  menjadi  kendala  utama.  Perlu  dipertimbangkan  lagi  untuk membuat  suatu  kontrak  kerja  agar  tercipta  persepsi  yang  sama  antara  panitia,  dosen  DKV  dan masyarakat
Perancangan Media Kreatif “Brainlliant” untuk Anak Penderita Epilepsi Evelyn Euginia Kosasih; Anang Tri Wahyudi
Jurnal Desain Komunikasi Visual Nirmana Vol. 23 No. 1 (2023): JANUARY 2023
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9744/nirmana.23.1.19-31

Abstract

Penyakit epilepsi masih menjadi hal yang jarang diketahui oleh masyarakat, karena umumnya pada kepercayaan yang terbentuk, epilepsi sering dikaitkan dengan roh jahat. Nyatanya penyakit ini memang merupakan gangguan pada saraf di otak yang membuat penderitanya kejang-kejang. Penyakit ini juga lebih sering menyerang anak-anak. Keterkaitan epilepsi dan depresi sangatlah dekat. Rasa kurang percaya diri, stress atau bahkan rasa sakit kejang-kejang yang tak kunjung henti bisa membuat penderitanya depresi. Target audiens merupakan teman-teman penderita epilepsi berusia 5-12 tahun. Dengan adanya media kreatif ini diharapkan bisa membantu rasa percaya diri, edukasi untuk berfikir positif serta penyaluran bakat atau kreatifitas bagi teman-teman epilepsi.
IDENTITAS BONEK PADA SPANDUK “SURABAYA MELAWAN” Wicandra, Obed Bima; Wahyudi, Anang Tri
Brikolase : Jurnal Kajian Teori, Praktik dan Wacana Seni Budaya Rupa Vol. 11 No. 2 (2019)
Publisher : Institut Seni Indoensia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1007.01 KB) | DOI: 10.33153/brikolase.v11i2.2894

Abstract

Seni jalanan bagi Bonek adalah media perlawanan kepada federasi sepak bola Indonesia, Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI). Mereka menggunakan seni jalanan bukan hanya sebagai media berekspresi melainkan juga menjadi media identitas sebagai suporter Persebaya. Perlakuan PSSI yang dianggap tidak berkeadilan menjadikan Bonek membuat gerakan budaya berupa protes melalui seni jalanan, dalam hal ini spanduk. Seni jalanan sendiri pada sejarahnya adalah media liar yang dipakai di ruang-ruang publik untuk menyatakan keseniannya maupun sebagai media berekspresi yang bagi seniman dibatasi hanya di galeri-galeri. Publik bagi seniman juga adalah ruang bagi masyarakat bebas menikmati karya seni. Hal ini pula yang mendasari Bonek memakai seni jalanan (spanduk) karena di samping efektif dalam menyampaikan pesan tetapi seni jalanan juga dipandang sebagai media tanpa sekat (egaliter) sebagaimana identitas Bonek selama ini. Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan perspektif dalam kajian budaya terutama kaitannya dengan budaya visual. Identifikasi diri yang terdapat dalam komunitas Bonek memunculkan identitas suporter sepak bola yang membedakannya dengan komunitas suporter sepak bola lain. Elemen-elemen visual maupun pesan yang disampaikan dalam spanduk menarik untuk diteliti untuk mendapatkan bagaimana identitas dipahami oleh Bonek dalam mendukung klub pujaannya, Persebaya.
KAJIAN SEMIOTIKA: REPRESENTASI IDENTITAS KOSMOPOLITAN PADA KONTEN VISUAL FOTOGRAFI DI INSTAGRAM @ANOMALI.BALI Tjahjadi, Clarence Venedictta; Dektisa, Andrian; Wahyudi, Anang Tri
Narada : Jurnal Desain dan Seni Vol 12, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Cosmopolitan identity is a modern and open-minded concept along with the evolution of the globalization era. The concept of cosmopolitanism can be applied in various aspects, one of which is in photography as visual content. This study discusses the cosmopolitan identity represented through photography as visual content on Anomali Coffee Bali’s  Instagram. Semiotics concepts such as denotation, connotation, and myth are used to understand the signs in the photos. Using qualitative research method to analyze how cosmopolitan identity reflects through visual elements in photography content. This study uses data from literature studies that underpins the theory of research as well as visual data from @anomali.bali on Instagram. This research was conducted to provide an understanding of how a cafe, namely Anomali Coffee in Bali represents a cosmopolitan identity to the audience through their photography content.