This Author published in this journals
All Journal Kode : Jurnal Bahasa
Enong Muslihah
Universitas Islam Sumatera Utara

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Analisis Puisi ”Corona Tak Usah Kau Datang” Karya Mihar Harahap Dengan Pendekatan Semiotik Amaluddin Amaluddin; Enong Muslihah
Kode : Jurnal Bahasa Vol 11, No 1 (2022): Kode: Edisi Maret 2022
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (538.546 KB) | DOI: 10.24114/kjb.v11i1.33496

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis puisi “Corona, Tak Usah Kau Datang” karya Mihar Harahap dengan pendekatan semiotika. Hal tersebut dilakukan sebagai suatu teknik dalam upaya mengembangkan pemahaman kreatif terhadap karya sastra. Memahami karya sastra tidaklah mudah, sehingga perlu dilakukan analisis dan apresiasi terhadap bahasa puisi dan unsur-unsurnya (puisi fisik dan batin). Salah satu cara untuk memahami makna secara lebih mendalam adalah melalui pendekatan semiotika. Setelah dilakukan analisis, penulis menggarisbawahi bahwa kata “Corona” sebagai objek bahasa dan sebagai “tanda” terdiri dari lambang bunyi huruf /C/, /O/, /R/, /O/, / T /, / A /. Dalam kajian semiotika, Corona dalam bahasa latin berarti “mahkota” merupakan sebuah konvensi atau hasil kesepakatan World Health Organization (WHO) tahun 2019, atau yang lebih dikenal dengan sebutan COVID -19. Kata “Corona” oleh penyair ditempatkan sebagai judul puisinya yang merupakan bentuk ekspresif penolakan terhadap penyakit Corona sebagai tanda atau simbol dari penyakit berbahaya yang membawa bencana, terutama jiwa dan raga dan kini mengganggu perekonomian, sosial, politik, moral, ideologi dan pendidikan dalam kehidupan masyarakat pada umumnya. Semangat penyair yang bergejolak dan ekspresif diungkapkan dalam bentuk puisi dengan semangat patriotik, namun di akhir cerita puisi tersebut merupakan bentuk pemahaman akan makna puisi tersebut. Pesan yang disampaikan penyair adalah sebagai bangsa dan negara untuk mencintai tanah air, menjaganya dari segala kejahatan internal dan eksternal seperti kejahatan tersembunyi penyakit Virus Corona, dan mengingatkan bahwa semua makhluk pada akhirnya akan kembali kepada Tuhan.