Pembelajaran matematika berbasis budaya yakni bagian dari cara yang dipersepsikan bisa menciptakan pembelajaran matematika bermakna dan kontekstual yang sangat terkait dengan budaya. Kegiatan penggalian dan pemaknaan matematika melalui budaya tersebut dikenal dengan etnomatematika. Etnomatematika dipakai untuk menggali nilai-nilai matematika dan konsep geometri pada pola gerak tari Baksa Kembang. Tujuan penelitian ini guna mengetahui konsep geometri yang diterapkan dalam bermacam-macam pola gerak tari Baksa Kembang. Pendekatan yang dipakai dalam penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian etnografi. Data yang diperoleh melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi mengenai gerak tari Baksa Kembang serta instrumen dalam penelitian ini terdiri dari instrumen utama yaitu peneliti sendiri dan instrumen bantu berupa pedoman wawancara dan observasi serta alat dokumentasi. Teknik analisis data yang dipakai yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan, untuk teknik keabsahan data yang dipakai yaitu triangulasi metode. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada setiap pola gerak tari Baksa Kembang menerapkan konsep geometri di dalamnya. Konsep geometri berupa geometri dimensi satu tergambar dari pola lantai berbentuk garis lurus dan dimensi dua tergambar dari bentuk pola lantai berbentuk segitiga, transformasi geometri refleksi dan rotasi, serta sudut yang diterapkan yaitu sudut lancip dan sudut tumpul. Kata Kunci: Etnomatematika, gerak tari Baksa Kembang, konsep geometri. Abstract: Mathematics learning that is based on culture is one technique that is thought to be able to make mathematics learning more relevant and contextual. Ethnomathematics is the process of extracting and interpreting mathematics through culture. Ethnomathematics was utilized to study mathematical values and geometric notions in the movement patterns of the Baksa Kembang dance. The goal of this research is to understand which geometric principles are used in Baksa Kembang dance forms. This study took a qualitative method with ethnographic research as its focus. Data was collected through interviews, observations, and recording of Baksa Kembang dance motions, with the researcher serving as the primary instrument, as well as auxiliary instruments such as interview and observation guidelines, and documentation tools. Data reduction, data presentation, and conclusion drafting were the data analysis methods employed, with data validity determined using the triangulation method. Every Baksa Kembang dance movement pattern contains the concept of geometry, according to the findings of this study. The first dimension is formed from the floor pattern in the form of straight lines, while the second dimension is derived from the triangular-shaped floor pattern, the transformation of reflection and rotation geometry, and acute and obtuse angles are used. Keywords: Ethnomathematics, Baksa Kembang dance moves, geometric concepts.