Sinar Pagi Sektiana
Jakarta Technical University Of Fisheries, Politeknik Ahli Usaha Perikanan, Ministry Of Marine Affairs And Fisheries, Republic Of Indonesia, Jl. Raya Pasar Minggu, Jati Padang, Jakarta – 12520, Indonesia

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Media Akuakultur

PERFORMA BUDIDAYA RUMPUT LAUT Gracilaria changii (Gracilariales, Rhodophyta) PADA LOKASI TANAM BERBEDA DI PERAIRAN UJUNG BAJI KABUPATEN TAKALAR Mugi Mulyono Mulyono; Suharyadi Suharyadi; Sri Budiani Samsuharapan; Erni Marlina; Maria Goreti Eny Kristiany; Effi Athfiyani Thaib; Amyda Suryati Panjaitan; Sinar Pagi Sektiana; Ilham Ilham; Fitriska Hapsyari; Afandi Saputra; Faridatun Hasanah; Yamina Safitri
Media Akuakultur Vol 15, No 2 (2020): (Desember, 2020)
Publisher : Pusat Riset Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (138.464 KB) | DOI: 10.15578/ma.15.2.2020.71-77

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi performa pertumbuhan Gracilaria changii yang ditanam di daerah budidaya dengan lokasi yang berbeda. Penelitian ini dilakukan di perairan Takalar, Sulawesi Selatan, Indonesia. Pengamatan pertumbuhan dengan metode long line dilakukan di lima lokasi di perairan Ujung Baji, Takalar, Sulawesi Selatan. Hasil yang diperoleh memperlihatkan bahwa tingkat pertumbuhan G. changii di lokasi tanam yang berdekatan dengan muara sungai (stasiun-5) memiliki laju pertumbuhan terbaik sebesar 557,6 ± 31,51 g dan berbeda sangat nyata dibandingkan dengan lokasi tanam yang jauh dari muara sungai (stasiun-1) dengan laju pertumbuhan sebesar 266,4 ± 15,98 g. Sedangkan tingkat pertumbuhan spesifik tidak memperlihatkan adanya perbedaan yang nyata antara stasiun-5 (4,20 ± 4,2%/hari) dengan stasiun-1 (2,36 ± 2,4%/hari). Pengamatan kualitas air memberikan indikasi pengaruhnya terhadap pertumbuhan G. changii, di mana yang paling dominan adalah salinitas.This study aimed to evaluate the growth performance of Gracilaria changii cultivated at different locations. This research was conducted in Takalar waters, South Sulawesi, Indonesia. Observations on seaweed growth planted using long line method were carried out in five different locations in the waters of Ujung Baji, Takalar, South Sulawesi. The results showed that the growth rate of G. changii at the planting location near the river mouth (station-5) was the best with a growth rate of 557.6 ± 31.51 grams and significantly different compared to that of seaweed planted at the farthest location from the river mouth (station-1) with a growth rate of 266.4 ± 15.98 grams. There was no significant difference on specific growth rate between stations 5 (4.20 ± 4.2%/day) and station 1 (2.36 ± 2.4%/day). Further observation of water quality variations indicated that salinity predominantly affects the growth. G. changii in this area.
PENINGKATAN PRODUKSI BENIH IKAN GUPPY (Poecilia reticulata) JANTAN MENGGUNAKAN AIR KELAPA (Cocos nucifera) Sinar Pagi Sektiana; Sinung Rahardjo; Muhammad Fiqi Zulendra
Media Akuakultur Vol 17, No 2 (2022): Desember, 2022
Publisher : Pusat Riset Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/ma.17.2.2022.53-58

Abstract

Nilai jual yang tinggi menyebabkan produksi ikan guppy jantan lebih menguntungkan. Teknik sex reversal menggunakan bahan alami seperti air kelapa sudah dilakukan dalam usaha untuk menghasilkan ikan guppy jantan lebih banyak. Kalium pada air kelapa mendukung pembentukan hormon androgen atau testosterone. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan metode yang paling efektif dalam pembentukkan jenis kelamin jantan menggunakan air kelapa muda jenis Cocos nucifera. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap dengan 3 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan berupa kontrol tanpa pemberian air kelapa (A), perlakuan secara oral melalui pakan pada induk bunting dengan dosis 10% bobot pakan (B) selama 14 hari, dan perlakuan melalui perendaman induk bunting dengan dosis 10% volume air selama 12 jam. Pengamatan kelamin jantan dilakukan setelah 45 hari pemeliharaan dengan mengamati organ urogenital. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase jantan tertinggi diperoleh pada perlakuan B (65,33%± 4,50b), diikuti perlakuan C (51,33%± 9,60ab) dan terendah pada perlakuan A (41,67%±2,08a). Persentase kelangsungan hidup tidak berbeda nyata antar perlakuan dengan tingkat kelangsungan hidup berkisar 77,33 – 88,00%.The high selling value causes the production of male guppies to be more profitable. Sex reversal techniques using natural ingredients such as coconut water have been carried out in an effort to produce more male guppy fish. Potassium in coconut water supports the formation of androgen hormones or testosterone. This study aims to get the most effective method in the formation of male sex using young coconut water type Cocos Nucifera. The study used a random design complete with 3 treatments and 3 replications. Treatment is in the form of control without coconut water (A), oral treatment through feed on pregnant parent with a dose of 10% feed weight (B) for 14 days, and treatment through the maternal soaking with a dose of 10% volume of water for 12 hours. Observation of male sex is carried out after 45 days of maintenance by observing the urogenital organs. The results showed that the highest percentage of male was obtained in treatment B (65.33%± 4.50b), followed by treatment C (51.33%± 9.60ab) and the lowest in treatment A (41.67%± 2.08a). The percentage of survival is not significantly different between treatments with survival rates ranging from 77.33 - 88.00%.