Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

CITRA PEREMPUAN DALAM MEDIA MASSA (ANALISIS FRAMING WILLIAM A. GAMSON DAN ANDRE MODIGLIANI PADA ARTIKEL WORKLIFE DI WEBSITE WOLIPOP) Aulia Rahim; Mukarto Siswoyo; Abdul Jalil Hermawan
JURNAL SIGNAL Vol 10, No 1 (2022): JURNAL SIGNAL
Publisher : Universitas Swadaya Gunung Djati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1402.501 KB) | DOI: 10.33603/signal.v10i01.6964

Abstract

Wolipop merupakan laman yang cenderung menyajikan berita atau artikel mengenai gaya hidup perempuan, termasuk kategori worklife yang membahas dunia pekerjaan dan pendidikan. sebagai media massa wolipop menjalankan fungsinya tidak hanya memberikan informasi dan hiburan semata namun juga menginsipirasi dan memberi pembelajaran untuk pembaca atau audiensnya. Wolipop juga menampilkan citra perempuan untuk mempengaruhi pembaca dalam hal pemberdayaan perempuan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui citra perempuan yang dikontruksi dalam artikel-artikel worklife di wolipop. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan metode analisis framing model Gamson dan Modigliani, dengan cara bercerita atau gagasan ide-ide yang terorganisir sedemikian rupa dan menghadirkan kontruksi makna peristiwa-peristiwa berkaitan dengan objek suatu wacana. Teknik pengumpulan data yang dugunakan dengan studi pustaka dan studi lapangan, pengumpulan dokumentasi, observasi dan wawancara. Artikel-artikel yang diamati untuk dianalisis dipilih berdasarkan artikel yang diunggah pada bulan maret hingga april 2021 pada momen hari perempuan internasional dan hari kartini. Dari penelitian ini diketahui wolipop mengkontruksi citra perempuan sebagai sosok yang inspiratif, pekerja keras, pantang menyerah dan mendukung kesetaraan gender juga untuk mendorong pemberdayaan kaum wanita. Audiens yang dapat menyerap artikel tersebut akan dapat terilhami untuk menggali potensi dirinya sehingga dapat tampil menjadi perempuan yang mandiri. wolipop telah menampilan citra perempuan dalam media massa dengan model good news pada artikenya. Hal itu berdasarakan peran perempuan yang digambarakan untuk memberikan inspirasi, motivasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai perempuan yang dapat menimbulkan citra yang baik terhadap peran-peran perempuan.
Interaksi Simbolik Masyarakat Adat Cigugur Kuningan (Studi Etnografi dalam Tradisi Seren Taun) Abdul Jalil Hermawan
JURNAL SIGNAL Vol 1, No 2 (2013): JURNAL SIGNAL
Publisher : Universitas Swadaya Gunung Djati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (342.372 KB) | DOI: 10.33603/signal.v1i2.680

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui simbol simbol apa yang dipergunakan dalam perayaan seren tahun. Untuk menelaah dan memecahkan permasalahan tersebut, penulis menggunakan pendekatan teoritis dengan teori interaksi simbolis. Dalam prakteknya teori ini, didukung oleh teori etnografi komunikasi. Prosedur penelitian etnografi komunikasi dilakukan dengan observasi langsung, wawancara mendalam, dan telaah atas beberapa data yang dimiliki oleh masyarakat adat.Selain itu peneliti juga melakukan analisis deskriptif mengenai semua data yang diterima. Upaya ini dilakukan demi menyederhanakan semua data yang pada akhirnya dirangkai dalam sebuah penulisan laporan yang memiliki makna. Proses pemaknaan data dilakukan secara terus menerus selama penelitian dilakukan. Pengumpulan data primer dilakukan dengan observasi partisipatif dan wawancara mendalam. Peneliti juga melengkapi data dengan melakukan wawancara dengan pihak pemerintah desa.Dasi hasil penelitian ini dapat dijelaskan bahwa dalam prosesi budaya Seren Taun dalam komunitas adat Cigugur Kabupaten Kuningan, ditemukan bahwa komunikasi dilakukan tidak hanya secara verbal, tetapi juga banyak ditemukan komunikasi nonverbal dengan menggunakan simbol simbol. Simbol-simbol yang digunakan ini terdiri dari gerakan gerakan tertentu dalam rangkaian upacara adat Seren taun, pakaian, hingga warna pakaian. Secara garis besar dalam perayaan Seren Taun ini ada tiga makna yang terkandung, mulai dari makna ritual, kultural dan makna sosial.Kata Kunci : Interaksi Simbolik, Masyarakat
STUDI DRAMATURGI PENYIAR RADIO DALAM MENYEBARKAN INFORMASI KEPADA PUBLIK DI CIREBON RADIO KOTA CIREBON Vaika Putri Andini; Nurudin Siraj; Abdul Jalil Hermawan
JURNAL SIGNAL Vol 6, No 2 (2018): JURNAL SIGNAL
Publisher : Universitas Swadaya Gunung Djati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (224.089 KB) | DOI: 10.33603/signal.v6i2.1314

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Dramaturgi Penyiar Radio dalam Menyebarkan Informasi kepada Publik dengan sub fokus pada front stage (panggung depan) dan back stage (panggung belakang) dari Penyiar Cirebon Radio di Kota Cirebon. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi dramaturgi dan objek penelitiannya adalah penyiar radio. Pemilihan informan menggunakan teknik purposive sampling. Perolehan data penelitian ini berasal dari wawancara mendalam, observasi, dokumentasi, penelusuran data online dan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukan bahwa front stage (panggung depan) penyiar radio menggunakan sebuah topeng dan diperankan diatas panggung pertunjukkan dengan latar panggung pertunjukan mereka adalah ruang siaran Cirebon Radio. Back stage (panggung belakang) penyiar radio adalah menampilkan sosok seutuhnya pada kehidupan sehari-hari, seperti sebagai anak dalam keluarga. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa setiap penyiar radio melakukan pengelolaan kesan dan cara menyampaikan informasi pada panggung depan dan panggung belakang. Terlihat perbedaan disetiap panggungnya, baik itu penampilan maupun perilaku. Kata kunci : Dramaturgi, Penyiar Radio, Cirebon Radio ABSTRACT This study aims to determine the Dramaturgy of Radio Broadcasters in Disseminating Information to the Public with a sub-focus on the front stage (front stage) and back stage (stage rear) of the Broadcaster Cirebon Radio in the City of Cirebon. This research uses qualitative approach with the study of dramaturgy and the object of research is the radio announcer. The selection of informants using purposive sampling technique. The acquisition of the data of this study derived from in-depth interviews, observation, documentation, search the online data and literature study. The results showed that the front stage radio announcer using a mask and played on the stage show with the backdrop of the stage performances they are broadcast space Cirebon Radio. Back stage radio broadcaster is showing the figure of a whole person in daily life, such as children in the family. The conclusion from this study is that each of the radio announcer doing the management of the impression and how to convey information on the stage front and stage back. Visible differences in every stage, be it appearance or behavior. Keywords : Dramaturgy, Radio Announcer, Cirebon Radio
ANALISIS JURNALISME PROFETIK BERITA KEMATIAN SELEBRITAS VANESSA ANGEL DALAM INFOTAINMENT Abdul Jalil Hermawan
JURNAL SIGNAL Vol 11, No 1 (2023): JURNAL SIGNAL
Publisher : Universitas Swadaya Gunung Djati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/signal.v11i1.7713

Abstract

ABSTRAKIde besar jurnalisme profetik ini adalah membumikan nilai nilai kenabian ke dalam segala gerak praktik jurnalisme. Mulai dari merencanakan berita, mencari berita, mengolah data berita, menulis hingga menyampaikan berita. Jurnalisme prophetik juga dimaknai sebagai jurnalisme gairah, polemic dan opini moral yang muncul secara bersamaan dengan etika obyektivitas modern dan unsur unsur komersialisasi yang telah mendikte apa yang membentuk jurnalisme seperti sekarang. Praktik dari jurnalisme profetik ini diejawantahkan dalam semua jenjang kerja kerja jurnalistik. Mulai dari merencakan pencarian berita. Perencanaan harus dijauhkan dari syak wasangka. Menduga duga. Memiliki niat buruk adu domba. Pun dalam proses pencariannya dan penulisan berita. Penelitian ini bertujuan untuk memotret bagaimana media infotainment memberitakan kasus kecelakaan yang melibatkan selebritas Vanessa Angel. Apakah media media ini sudah proporsional dengan nilai nilai kenabian atau sebaliknya. Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivis. Peneliti berupaya mengelaborasikan data yang ada di lapangan dengan teori dan konsep terkait jurnalisme profetik. dan bersifat subjektif. Pendekatan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan model deskriptif yang mendeskrpsikan bagaimana gagasan jurnalisme profetik diterapkan pada acara Infotainment. Hasilnya Empat acara Infotainment yang peneliti teliti ternyata banyak yang mengingkari nilai nilai dalam jurnalisme profetik. Keempatnya masih banyak yang banyak yan menampilkan narasumber tak kompeten. Selain itu muatan muatan opini masih menghiasi setiap narasi yang disampaikan. Minim empati dengan cara bergosip dengan minim fakta juga masih menjadi pilihan dalam berita berita infotainment.Kata Kunci: Jurnalisme Propfetik, Infotainment, Selebritas, Vanessa Angel, NarasumberABSTRACTThe big idea of prophetic journalism is to ground the value of prophethood into all movements of journalism practice. Starting from planning news, searching for news, processing news data, and writing to adding news. Prophetic journalism is also interpreted as journalism of passion, polemic, and moral opinion that appears simultaneously with modern objectivity ethics and no element of commercialization has dictated what makes journalists what they are today. The practice of prophetic journalism is embodied in all levels of journalistic work. Starting from planning the search news. Planning must be kept away from skepticism. Guess guess. He has bad intentions of fighting sheep. Even in the process of searching and writing news. This study aims to photograph how the infotainment media reported on the accident case involving the celebrity Vanessa Angel. Is this media already proportional to the prophetic value or vice versa? This study uses a constructivist paradigm. Researchers try to elaborate the data in the field with theories and concepts related to prophetic journalism. and is subjective. The approach in this study is qualitative with a descriptive model that describes how the idea of prophetic journalism is applied to Infotainment events. As a result, the four Infotainment programs that the researchers studied turned out to be many that deny the value of prophetic journalism. There are still many of the four, many of which feature competent speakers. In addition, the payload is still every narration that is delivered. Lack of empathy by gossiping with minimal facts is also still an option in infotainment news.Keywords: Prophetic Journalism, Infotainment, Celebrity, Vanessa Angel, Resource Person
Fenomena Pengemis Virtual di Tiktok : (Analisisa Semiotika Dekonstruksi Jacques Derrida) Abdul Jalil Hermawan
JOURNAL OF ISLAMIC SOCIAL SCIENCE AND COMMUNICATION (JISSC) DIKSI Vol. 2 No. 01 (2023): JISSC-DIKSI Februari 2023
Publisher : Institut Agama Islam Persis Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54801/jisscdiksi.v2i01.186

Abstract

Hadirnya berbagai macam platform media sosial menambah keriuhan pesan-pesan yang disampaikan para pembuat konten. Pesan komunikasi massa dalam upaya mempengaruhi pun bermetamorfosis bukan lagi sekedar mempengaruhi dalam pretensi politik, ideologis dan upaya mempengaruhi nilai nilai budaya. Tetapi kini hadir fenomena pesan yang disampaikan dengan menjual kesedihan dan kesengsaraan hidup. Berbagai konten dengan narasi kesedihan dan kesengsaraan dalam media sosial, khususnya dalam platform Tiktok, diproduksi oleh para pembuatnya dengan memaanfaatkan mudahnya rasa iba masyarakat kita kepada orang yang terkena musibah dan kesulitan hidup, sehingga mengundang kepedulian dan berbagai partisipasi. Keterampilann para content creator menggunakan narasi keprihatinan yang mengundang simpati dan reaksi menarik untuk diteliti. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang memaparkan fenomena para pengemis digital yang marak dalam platform Tiktok. Sebagai pisau analisanya, peneliti menggunakan Semiotika dekonstruksi Jacques Derrida. Hasil penelitian ini menunjukan bahw, dalam melakukan aksinya para pembuat konten ini menampilkan berbagai macam tanda semiotis. Dalam konteks dekonstruksi Derrida pemaknaan pengemis digital ini dimaknai dengan lima hal. Dari opisisi oposisi biner, kesejarahan, pemaknaan teks tak tunggal, pemberian ruang kepada teks teks marjinal dan dekonstruksi merupakan sebuah peristiwa.
RCTV's "Wewara" Program in Preserving Cirebon Local Wisdom Wisnu Lanandie; Widiartha Atas Cahyadi; Aditya Pratama Rachmanto; Farida Nurfalah; Abdul Jalil Hermawan
Asian Journal of Social and Humanities Vol. 3 No. 1 (2024): Asian Journal of Social and Humanities
Publisher : Pelopor Publikasi Akademika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59888/ajosh.v3i1.389

Abstract

The rapid development of technology has made it easier for humans to communicate. Communication is a process of conveying and receiving symbols that contain a meaning, whether in the form of information, thoughts, knowledge or other forms. The researcher conducted a study related to a RCTV "Wewara" Program in preserving Cirebon Local Wisdom. The purpose of this research is so that all people and readers know the importance of maintaining local wisdom and cultural communication from an area that we live in, besides that the researcher wants to know more about the process, principles, and editorial policies of the Cirebon language contained in the "wewara" news broadcast program. This research uses a qualitative descriptive research method, by conducting an interview and conducting a direct observation in the field. The results of this study show that the agenda setting agenda in RCTV's "Wewara" Program in Preserving Cirebon Local Wisdom gives birth to three stages, namely the process of problem identification (problem stream), policy determination (policy stream) and finally the political process (political stream).
CITRA PEREMPUAN DALAM MEDIA MASSA (ANALISIS FRAMING WILLIAM A. GAMSON DAN ANDRE MODIGLIANI PADA ARTIKEL WORKLIFE DI WEBSITE WOLIPOP) Aulia Rahim; Mukarto Siswoyo; Abdul Jalil Hermawan
JURNAL SIGNAL Vol 10 No 1 (2022): JURNAL SIGNAL
Publisher : Universitas Swadaya Gunung Jati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/signal.v10i01.6964

Abstract

Wolipop merupakan laman yang cenderung menyajikan berita atau artikel mengenai gaya hidup perempuan, termasuk kategori worklife yang membahas dunia pekerjaan dan pendidikan. sebagai media massa wolipop menjalankan fungsinya tidak hanya memberikan informasi dan hiburan semata namun juga menginsipirasi dan memberi pembelajaran untuk pembaca atau audiensnya. Wolipop juga menampilkan citra perempuan untuk mempengaruhi pembaca dalam hal pemberdayaan perempuan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui citra perempuan yang dikontruksi dalam artikel-artikel worklife di wolipop. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan metode analisis framing model Gamson dan Modigliani, dengan cara bercerita atau gagasan ide-ide yang terorganisir sedemikian rupa dan menghadirkan kontruksi makna peristiwa-peristiwa berkaitan dengan objek suatu wacana. Teknik pengumpulan data yang dugunakan dengan studi pustaka dan studi lapangan, pengumpulan dokumentasi, observasi dan wawancara. Artikel-artikel yang diamati untuk dianalisis dipilih berdasarkan artikel yang diunggah pada bulan maret hingga april 2021 pada momen hari perempuan internasional dan hari kartini. Dari penelitian ini diketahui wolipop mengkontruksi citra perempuan sebagai sosok yang inspiratif, pekerja keras, pantang menyerah dan mendukung kesetaraan gender juga untuk mendorong pemberdayaan kaum wanita. Audiens yang dapat menyerap artikel tersebut akan dapat terilhami untuk menggali potensi dirinya sehingga dapat tampil menjadi perempuan yang mandiri. wolipop telah menampilan citra perempuan dalam media massa dengan model good news pada artikenya. Hal itu berdasarakan peran perempuan yang digambarakan untuk memberikan inspirasi, motivasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai perempuan yang dapat menimbulkan citra yang baik terhadap peran-peran perempuan.
ANALISIS JURNALISME PROFETIK BERITA KEMATIAN SELEBRITAS VANESSA ANGEL DALAM INFOTAINMENT Abdul Jalil Hermawan
JURNAL SIGNAL Vol 11 No 1 (2023): JURNAL SIGNAL
Publisher : Universitas Swadaya Gunung Jati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/signal.v11i1.7713

Abstract

ABSTRAKIde besar jurnalisme profetik ini adalah membumikan nilai nilai kenabian ke dalam segala gerak praktik jurnalisme. Mulai dari merencanakan berita, mencari berita, mengolah data berita, menulis hingga menyampaikan berita. Jurnalisme prophetik juga dimaknai sebagai jurnalisme gairah, polemic dan opini moral yang muncul secara bersamaan dengan etika obyektivitas modern dan unsur unsur komersialisasi yang telah mendikte apa yang membentuk jurnalisme seperti sekarang. Praktik dari jurnalisme profetik ini diejawantahkan dalam semua jenjang kerja kerja jurnalistik. Mulai dari merencakan pencarian berita. Perencanaan harus dijauhkan dari syak wasangka. Menduga duga. Memiliki niat buruk adu domba. Pun dalam proses pencariannya dan penulisan berita. Penelitian ini bertujuan untuk memotret bagaimana media infotainment memberitakan kasus kecelakaan yang melibatkan selebritas Vanessa Angel. Apakah media media ini sudah proporsional dengan nilai nilai kenabian atau sebaliknya. Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivis. Peneliti berupaya mengelaborasikan data yang ada di lapangan dengan teori dan konsep terkait jurnalisme profetik. dan bersifat subjektif. Pendekatan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan model deskriptif yang mendeskrpsikan bagaimana gagasan jurnalisme profetik diterapkan pada acara Infotainment. Hasilnya Empat acara Infotainment yang peneliti teliti ternyata banyak yang mengingkari nilai nilai dalam jurnalisme profetik. Keempatnya masih banyak yang banyak yan menampilkan narasumber tak kompeten. Selain itu muatan muatan opini masih menghiasi setiap narasi yang disampaikan. Minim empati dengan cara bergosip dengan minim fakta juga masih menjadi pilihan dalam berita berita infotainment.Kata Kunci: Jurnalisme Propfetik, Infotainment, Selebritas, Vanessa Angel, NarasumberABSTRACTThe big idea of prophetic journalism is to ground the value of prophethood into all movements of journalism practice. Starting from planning news, searching for news, processing news data, and writing to adding news. Prophetic journalism is also interpreted as journalism of passion, polemic, and moral opinion that appears simultaneously with modern objectivity ethics and no element of commercialization has dictated what makes journalists what they are today. The practice of prophetic journalism is embodied in all levels of journalistic work. Starting from planning the search news. Planning must be kept away from skepticism. Guess guess. He has bad intentions of fighting sheep. Even in the process of searching and writing news. This study aims to photograph how the infotainment media reported on the accident case involving the celebrity Vanessa Angel. Is this media already proportional to the prophetic value or vice versa? This study uses a constructivist paradigm. Researchers try to elaborate the data in the field with theories and concepts related to prophetic journalism. and is subjective. The approach in this study is qualitative with a descriptive model that describes how the idea of prophetic journalism is applied to Infotainment events. As a result, the four Infotainment programs that the researchers studied turned out to be many that deny the value of prophetic journalism. There are still many of the four, many of which feature competent speakers. In addition, the payload is still every narration that is delivered. Lack of empathy by gossiping with minimal facts is also still an option in infotainment news.Keywords: Prophetic Journalism, Infotainment, Celebrity, Vanessa Angel, Resource Person