Edy Legowo
Program Studi Bimbingan dan Konseling, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Penggunaan Teknik Role Playing and Modeling untuk Meningkatkan Keterampilan Komunikasi Interpersonal Peserta Didik Risky Desi Permatasari; Asrowi Asrowi; Edy Legowo
Jurnal Psikoedukasi dan Konseling Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Psikoedukasi dan Konseling
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/jpk.v5i1.49734

Abstract

Abstract: This research aims to obtain data related to the Use of Role-Playing and Modeling Techniques to Improve Students' Interpersonal Communication Skills. The research method used is library research. The data analysis technique used is the content analysis reviewed from several references and literature. The results showed increased students' interpersonal communication skills after the intervention. This is evidenced by (1) The theoretical basis; (2) Purpose of use; (3) the successful use of role-playing and modeling techniques; (4) Implementation procedure; (5) The technique used; (6) learning objectives; (7) Recommendations for the use of role-playing techniques; (8) The relationship between the use of role-playing and modeling techniques in improving interpersonal communication skills by imitating and playing role play until these skills increase so that over time it will shape individual traits and behavior.Abstrak: Tujuan penelitian untuk mendapatkan data terkait Penggunaan Teknik Role Playing dan Modeling untuk Meningkatkan Keterampilan Komunikasi Interpersonal Siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis isi yang ditinjau dari beberapa referensi dan literatur. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan kemampuan komunikasi interpersonal siswa setelah dilakukan intervensi. Hal ini dibuktikan dari (1) Landasan teori; (2) Tujuan penggunaan; (3) Keberhasilan penggunaan teknik role playing dan modeling; (4) Prosedur pelaksanaan; (5) Teknik yang digunakan; (6) Sasaran belajar; (7) Rekomendasi penggunaan teknik role playing; (8) Hubungan penggunaan teknik role playing dan modeling dalam meningkatkan keterampilan komunikasi interpersonal dengan meniru dan memerankan role play sampai keterampilan tersebut meningkat sehingga lama kelamaan akan membentuk sifat dan perilaku individu.
Sikap terhadap Penggunaan Gawai dalam Pembelajaran di SMK: Perbedaan Gender Intan Laksmita Mayastuty; Edy Legowo; Ribut Purwaningrum
Jurnal Psikoedukasi dan Konseling Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Psikoedukasi dan Konseling
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/jpk.v5i1.49791

Abstract

Abstract: This study aims to examine the differences in student attitudes towards using gawais in learning between male and female students. This research is comparative. The results of this study are that vocational students show positive attitudes such as being happy, interested, and agreeing to use gawais as learning media. In terms of gender, there is no positive attitude towards using gawais for learning. It is hoped that further research can examine student attitudes in more detail and depth and review or create gawai applications to support learning and counseling services that suit student needs.Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menguji perbedaan sikap siswa terhadap penggunaan gawai dalam pembelajaran antara siswa laki–laki dan siswa perempuan. Penelitian ini merupakan penelitian komparasi. Hasil penelitian ini adalah siswa SMK menunjukan sikap positif seperti senang, berminat, dan setuju terhadap penggunaan gawai sebagai media pembelajaran pembelajaran. Ditinjau dari jenis kelamin, tidak ada sikap positif terhadap penggunaan gawai untuk pembelajaran. Diharapkan untuk penelitian selanjutnya dapat meneliti sikap siswa lebih detail dan mendalam, serta dapat mengkaji atau menciptakan aplikasi gawai untuk menunjang pembelajaran dan layanan konseling yang sesuai dengan kebutuhan siswa.