Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Keefektifan Konseling Kelompok Realita untuk Meningkatkan Motivasi Belajar pada Mata Pelajaran Adaptif Erlangga Bima Sakti; Wagimin Wagimin; Ribut Purwaningrum
Jurnal Psikoedukasi dan Konseling Vol 4, No 2 (2020): Jurnal Psikoedukasi dan Konseling
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/jpk.v4i2.46864

Abstract

Abstract: Low learning motivation in adaptive subjects is an obstacle that is often found in SMK. This study examines the effectiveness of reality group counseling in increasing learning motivation in adaptive subjects in SMK. This study used a pretest-posttest design. The research subjects were 20 students who were divided into two groups. This study uses a learning motivation scale. The results of data analysis with the Mann-Whitney test obtained a Z value of -3.150 with a p-value of 0.02 (0.02 <0.05), which means the hypothesis is accepted. These results conclude that reality group counseling effectively increases the learning motivation of research subjects.Abstrak: Motivasi belajar yang rendah pada mata pelajaran adaptif merupakan suatu hambatan yang banyak ditemui di SMK. Penelitian ini bertujuan untuk menguji tentang keefektifan konseling kelompok realita untuk meningkatkan motivasi belajar pada mata pelajaran adaptif di SMK. Penelitian ini menggunakan rancangan pretest-posttest design. Subjek penelitian yaitu 20 siswa yang dibagi menjadi dua kelompok. Penelitian ini menggunakan skala motivasi belajar. Hasil analisis data dengan Uji Mann Whitney didapatkan nilai Z sebesar -3,150 dengan p-value 0,02 (0,02<0,05) yang berarti hipotesis diterima. Hasil ini menunjukkan kesimpulan bahwa konseling kelompok realita efektif untuk meningkatkan motivasi belajar subjek penelitian.
Efektivitas Konseling Rasional Emotif Perilaku untuk Mereduksi Kecemasan Akademik Siswa Ganang Prasetya Adhitama; Ribut Purwaningrum; Rian Rokhmad Hidayat
Jurnal Psikoedukasi dan Konseling Vol 3, No 2 (2019): Jurnal Psikoedukasi dan Konseling
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/jpk.v3i2.34374

Abstract

Abstract: This study aimed to examine the effectiveness of rational emotive behavioral counseling in reducing the academic anxiety of junior high school students. The study used a single-case experimental design method with an A-B design. The subjects of this study were two students who experienced academic anxiety, namely F and C. Data collection techniques used observation, questionnaires, and interviews. The data analysis used in this study is the split middle technique and clinical analysis, namely the subjective evaluation method by the significant other. The split middle technique analysis of the two research subjects showed a decrease in behavior, indicating academic anxiety. Based on the results of the data obtained, there is a change in the slope of the subject F 1.43 and a change in the level of 2.2. The results of subject C's data have a slope of 1.35 and a change in the level of 1.8. In line with these results, based on clinical analysis of significant others explains that the behavior that shows academic anxiety in research subjects has decreased. So it can be concluded that rational emotive behavioral counseling effectively reduces students' academic anxiety.Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah menguji efektivitas konseling rasional emotif perilaku untuk mereduksi kecemasan akademik siswa SMP. Penelitian menggunakan metode single case experimental design dengan rancangan desain A-B. Subjek penelitian ini adalah dua siswa yang mengalami kecemasan akademik yaitu F dan C. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi, angket dan wawancara. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah split middle technique dan analisis klinis yaitu metode evaluasi subjektif oleh significant other. Hasil analisis split middle technique dari kedua subjek penelitian menunjukkan adanya penurunan perilaku yang menunjukkan kecemasan akademik. Berdasarkan hasil data yang diperoleh terdapat perubahan slope pada subjek F 1,43 dan perubahan level 2,2. Hasil data subjek C terdapat perubahan slope 1,35 dan perubahan level 1,8. Senada dengan hasil tersebut, berdasarkan analisis klinis significant other menjelaskan bahwa perilaku yang menunjukkan kecemasan akademik pada subjek penelitian mengalami penurunan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa konseling rasional emotif perilaku efektif untuk mereduksi kecemasan akademik siswa.
Identifikasi Perilaku Seks Bebas Tiga Siswa SMK di Kota Surakarta Tsamarah Khansa Zhilal; Ribut Purwaningrum; Rian Rokhmad Hidayat
Jurnal Psikoedukasi dan Konseling Vol 4, No 1 (2020): Jurnal Psikoedukasi dan Konseling
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/jpk.v4i1.38730

Abstract

Abstract: This study aims to identify forms of free sex behavior, find out the negative impact of free sex behavior, find out the factors that cause free sex behavior, and find out efforts to reduce free sex behavior in three vocational students. The method used in this research is a case study with in-depth interviews. This study uses interactive analysis consisting of data reduction, categorization, and conclusions. The results showed free sex behavior that occurred in the form of touching sensitive areas of the opposite sex to having premarital sex. The negative impact of free sex behavior is experienced in the form of the emergence of venereal disease and psychological impact, namely anxiety and fear of sin. The causal factor from within is the desire to fulfill the subject's physical desires to the need to be recognized by friends. External factors are factors from the environment around the subject.Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bentuk perilaku seks bebas, mengetahui dampak negatif perilaku seks bebas, mengetahui faktor penyebab perilaku seks bebas, serta mengetahui upaya mengurangi perilaku seks bebas pada tiga orang siswa SMK. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah studi kasus dengan wawancara mendalam. Analisis data dilakukan dengan analisis interaktif yang terdiri dari reduksi data, kategorisasi, dan pembuatan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku seks bebas yang dilakukan berupa menyentuh daerah sensitif lawan jenis hingga melakukan hubungan seks pranikah. Dampak negatif dari perilaku seks bebas yang dialami berupa munculnya penyakit kelamin dan dampak psikis yaitu rasa gelisah takut akan dosa. Faktor penyebab dari dalam diri rasa ingin memenuhi hasrat biologis subjek hingga kebutuhan ingin diakui teman. Faktor eksternal adalah faktor dari lingkungan sekitar subjek.
Pengembangan Panduan Achievement Motivation Training untuk Meningkatkan Efikasi Diri Akademik Siswa SMP Hidayatul Isnaeni; Asrowi Asrowi; Ribut Purwaningrum
Jurnal Psikoedukasi dan Konseling Vol 5, No 2 (2021): Jurnal Psikoedukasi dan Konseling
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/jpk.v5i2.50452

Abstract

Abstract: This research and development aim to produce a product in the form of an achievement motivation training guidebook to improve academic efikasi diri for junior high school students in Karanganyar. This study uses a research and development design but is limited to expert validity testing. The subject of this product is 2 guidance and counseling experts. The data used to measure the level of product validity are expert test questionnaires and analyzed using the inter-rater agreement model. The results of the expert validity test analysis using the inter-rater model are in the very high category. for the LKPD book, the results of the validity test are 0.95 which belongs to the very high category. From these results, it is hoped that the next researcher can proceed to the next stage, namely the practicality test and the effectiveness test.Abstrak: Penelitian dan pengembangan  ini bertujuan untuk menghasilkan produk berupa buku panduan achievement motivation training untuk meningkatkan efikasi diri akademik pada peserta didik SMP di Karanganyar. Penelitian ini menggunakan desain penelitian dan pengembangan, namun terbatas hanya sampai dilakukan uji validitas ahli. Subjek produk ini adalah 2 orang ahli bimbingan dan konseling. Data yang digunakan untuk mengukur tingkat validitas produk yaitu  angket uji ahli dan dianalisis menggunakan inte-rater agreement model. Hasil analisis uji validitas ahli menggunakan inter-rater model masuk pada kategori sangat tinggi. untuk buku LKPD hasil uji validitasnya adalah sebesar 0,95 yang tergolongan kategori sangat tinggi. Dari hasil tersebut diharapkan peneliti berikutnya dapat melanjutkan ke tahap selanjutnya yaitu uji kepraktisan dan uji keefektifan.
Studi Fenomenologi Identitas Diri Anggota Clique Sylva Indah Kirana; Ribut Purwaningrum; Rian Rokhmad Hidayat
Jurnal Psikoedukasi dan Konseling Vol 4, No 1 (2020): Jurnal Psikoedukasi dan Konseling
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/jpk.v4i1.34534

Abstract

Abstract: This study aims to determine the meaning of forming the self-identity of students who are members of a clique at school. This study uses a qualitative method with a phenomenological approach. The subjects in this study were three students with the initials IPA, RS, and YF. The three subjects are members of a different clique at school, where all members are female. The data collection carried out in this study used interview, observation, and documentation techniques. The method used to analyze the data is done in three ways: data reduction, data presentation, and drawing conclusions and verification. Test the validity of the data using source triangulation and technique triangulation. The results showed that the background of the formation of the clique was caused by the similarities between members in terms of gender and interest and liking for something. The three subjects have differences in interpreting the process of forming self-identity. The image of the clique at school affects how the subject views his identity. The three subjects felt the influence of the clique in forming self-identity, namely, understanding the uniqueness of the self that distinguishes it from others and its role in the clique.Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna dari pembentukan identitas diri peserta didik yang menjadi anggota dari sebuah clique di sekolah. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Subjek pada penelitian ini adalah tiga orang peserta didik berinisial IPA, RS, dan YF. Ketiga subjek merupakan anggota dari sebuah clique yang berbeda di sekolah, dimana seluruh anggotanya berjenis kelamin perempuan. Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Metode yang digunakan untuk menganalisis data dilakukan dengan melalui tiga cara yaitu reduksi data, sajian data, dan penarikan simpulan dan verifikasi. Uji validitas data menggunakan triangulasi sumber dan trianggulasi teknik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa latar belakang terbentuknya clique disebabkan oleh adanya kesamaan antar anggotanya, baik dari segi jenis kelamin maupun minat dan kesukaan terhadap sesuatu. Ketiga subjek memiliki perbedaan dalam memaknai proses pembentukan identitas diri. Citra clique di sekolah berpengaruh terhadap cara subjek memandang identitas dirinya. Ketiga subjek merasakan adanya pengaruh clique dalam membentuk identitas diri, yaitu memahami keunikan diri yang membedakan dengan orang lain serta memahami perannya didalam clique.
Sikap terhadap Penggunaan Gawai dalam Pembelajaran di SMK: Perbedaan Gender Intan Laksmita Mayastuty; Edy Legowo; Ribut Purwaningrum
Jurnal Psikoedukasi dan Konseling Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Psikoedukasi dan Konseling
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/jpk.v5i1.49791

Abstract

Abstract: This study aims to examine the differences in student attitudes towards using gawais in learning between male and female students. This research is comparative. The results of this study are that vocational students show positive attitudes such as being happy, interested, and agreeing to use gawais as learning media. In terms of gender, there is no positive attitude towards using gawais for learning. It is hoped that further research can examine student attitudes in more detail and depth and review or create gawai applications to support learning and counseling services that suit student needs.Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menguji perbedaan sikap siswa terhadap penggunaan gawai dalam pembelajaran antara siswa laki–laki dan siswa perempuan. Penelitian ini merupakan penelitian komparasi. Hasil penelitian ini adalah siswa SMK menunjukan sikap positif seperti senang, berminat, dan setuju terhadap penggunaan gawai sebagai media pembelajaran pembelajaran. Ditinjau dari jenis kelamin, tidak ada sikap positif terhadap penggunaan gawai untuk pembelajaran. Diharapkan untuk penelitian selanjutnya dapat meneliti sikap siswa lebih detail dan mendalam, serta dapat mengkaji atau menciptakan aplikasi gawai untuk menunjang pembelajaran dan layanan konseling yang sesuai dengan kebutuhan siswa. 
Keefektifan Teknik Daily Behavior Report Card (DBRC) untuk Menolong Siswa Terisolir Lia Mei Kastuti; Ribut Purwaningrum; Agus Tri Susilo
Jurnal Psikoedukasi dan Konseling Vol 4, No 1 (2020): Jurnal Psikoedukasi dan Konseling
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/jpk.v4i1.42582

Abstract

Abstract: This study aims to test the effectiveness of the Daily Behavior Report Card (DBRC) technique in helping vocational students who are isolated in their social environment. The method used is experimental research with a single subject design. The subjects of this study were two students, FR from the automotive class and HA from the engine class. Data collection uses valid and reliable observation instruments for isolated students. The study's results were analyzed using the split middle technique and clinical analysis. In conclusion, DBRC is effective in helping isolated students because there is a change in behavior on the subject to become more adjusted and pro-social. Researchers recommend guidance and counseling teachers to use DBRC, which aims to increase students' positive behavior.Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menguji keefektifan teknik Daily Behavior Report Card (DBRC) untuk membantu siswa SMK yang terisolir dalam lingkungan pertemanannya. Metode yang digunakan penelitian eksperimen dengan desain single subject design. Subjek penelitian ini adalah dua orang siswa, FR dari kelas otomotif dan HA dari kelas mesin. Pengumpulan data menggunakan instrumen observasi yang valid dan reliabilitas untuk peserta didik terisolir. Hasil penelitian dianalisis menggunakan splite middle technique dan analisis klinis. Kesimpulannya DBRC efektif untuk membantu peserta didik terisolir karena terdapat berubahan perilaku pada subjek menjadi lebih adjustment dan pro sosial. Peneliti merekomendasikan kepada guru bimbingan dan konseling untuk menggunakan DBRC yang bertujuan untuk meningkatkan perilaku positif peserta didik.
Implikasi Self-care untuk Psychological Well-Being pada Professional Helper Syifa Fauza; Ribut Purwaningrum; Adi Dewantoro
Jurnal Psikoedukasi dan Konseling Vol 6, No 2 (2022): Jurnal Psikoedukasi dan Konseling
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/jpk.v6i2.67155

Abstract

This study aimed to (1) describe the process of selecting articles the literature on the implication of self-care on professional helpers’ psychological well-being, (2) describe the role of self-care in professional helpers’ psychological well-being, (3) depict the self-care for professional helpers’ psychological well-being, and (4) describe the form of self-care for professional helpers’ psychological well-being. This approach extends the current knowledge and provides a basis for the policy- making process and practice. The data were collected from twenty-five articles in electronic databases. The data were documented following Siddaway, Wood, and Hedges’ (2018) proposed stages. The data were analyzed using the content analysis technique. Relevant articles were analyzed in-depth to extract necessary information. This study found the selection process for articles in this study was carried out through selecting duplicate articles, selecting titles and/or abstracts, and selecting the entire contents of the articles. Articles agreed that self-care might affect professional helpers’ psychological well-being. Articles view self-care for professional helpers’ psychological well-being as an activity to care for themselves and their profession. Articles divided self-care for professional helpers into two categories: personal self-care and professional self-care. Although studies on self-care for professional helpers’ psychological well-being have been conducted, further understanding of self-care for professional helpers is still necessary. Thus, professional helper associations are recommended to conduct training and monitor self-care implementation. Future studies are recommended to obtain field evidence of self-care to maintain psychological well-being.
Dukungan Sosial Dan Kesejahtraan Psikologis Pada Profesi Penolong Syariesa Calvina Ardean Savitri; Ribut Purwaningrum
Jurnal Bikotetik (Bimbingan dan Konseling: Teori dan Praktik) Vol. 7 No. 1 (2023): Volume 7 Number 1, May 2023
Publisher : Jurusan Bimbingan dan Konseling

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/bikotetik.v7n1.p69-78

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan proses penggalian literatur dan mendeskripsikan tentang tingkat, urgensi dan keterkaitan antara dukungan sosial dan kesejahtraan psikologis pada profesi penolong. Penelitian ini merupakan systematic literature review (SLR). Sumber data penelitian yang digunakan adalah sumber data sekunder yang terdiri atas literatur berupa artikel baik nasional maupun internasional. Pengumpulan literatur dilakukan berdasarkan formulasi PICOC (Population, Intervention, Comparison, Outcomes, Context) yang diadopsi dari Kitchenham (2007) dengan tahap planning, conducting, dan reporting. Analisis data menggunakan analisis isi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat dukungan sosial dan kesejahtraan psikologis pada profesi penolong bervariasi dan dapat digolongkan menjadi tiga tingkatan yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Dukungan sosial memiliki urgensi dalam meningkatkan kesejahtraan psikologis pada profesi penolong. Dukungan sosial dan kesejahtraan psikologis juga dinyatakan memiliki keterkaitan atau hubungan positif. Rekomendasi untuk peneliti berikutnya supaya melakukan penelitian yang membahas intervensi yang dapat meningkatkan dukungan sosial dan kesejahtraan psikologis pada profesi penolong. Kata Kunci: Dukungan Sosial, Kesejahtraan Psikologis, Profesi Penolong
Motivasi Belajar dalam Mengikuti Pembelajaran Daring Siswa Kelas X SMA Damara Putri Wardhana; Rian Rokhmad Hidayat; Ribut Purwaningrum
Jurnal Psikoedukasi dan Konseling Vol 7, No 1 (2023): Jurnal Psikoedukasi dan Konseling
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/jpk.v7i1.72116

Abstract

This study aims to analyze the level of learning motivation of class X, differences in learning motivation between male and female and differences in motivation learning between students majoring in science and social studies, difference in scores between before online learning and after online learning at SMAN 2 Surakarta. This study uses a quantitative research approach with survey research methods. The sample in this study was 190 students of class X at SMAN 2 Surakarta with non- probability sampling technique. Data collection techniques using a questionnaire. The data analysis in this study used descriptive analysis, independent sample t-test and paired sample t-test. The results of this study indicate that (1) the students of class X at SMAN 2 Surakarta have moderate learning motivation, (2) there is no significant difference between the learning motivation of male students and female students, (3) no significant difference was found between the learning motivation of students majoring in science and students majoring in social studies, (4) no significant difference was found between student learning outcomes before online learning and after online learning.