Khanizar Khanizar
Sastra Minangkabau, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas, Padang

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Leksikon Nama Peralatan Rumah Tangga Masyarakat Minangkabau: Gambaran Dinamika Masyarakat Reniwati Reniwati; Khanizar Khanizar
Ranah: Jurnal Kajian Bahasa Vol 11, No 1 (2022): Ranah: Jurnal Kajian Bahasa
Publisher : Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/rnh.v11i1.4169

Abstract

Minangkabau language is not free from language contact with other languages. This language contact brought about a change in the Minangkabau language. This change also occurs in the lexicon associated with household furniture. This article aims to describe the lexicon in the meaning field of lost or potentially missing household furniture and explain its reasons. The data are provided by applying conversational method with a set of techniques. The research was carried out in areas, including suburbs. Informants consist of different generations intending to know the existence of the lexicon in that generation.  The data were analyzed using identity method namely translational and referencial identity methods with a set of techniques that are in accordance with this field research.  The data analysis shows that the old lexicon and the new lexicon are household appliances. The use of the new lexicon can have some impacts, namely, the loss of the use of the old lexicon and another lexicon that collocates with it. AbstrakBahasa Minangkabau tidak terbebas dari kontak bahasa dengan bahasa lain. Kontak bahasa ini membawa perubahan dalam bahasa Minangkabau. Perubahan itu juga terjadi pada lekson yang berkait dengan peralatan rumah tangga. Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan keadaan penggunaan leksikon peralatan rumah tangga yang lama, penggunaan leksikon peralatan rumah tangga yang baru dan pengaruh penggunaannya pada leksikon yang lama dan lekskon yang terkait dengan leksikon lama tersebut. Data dikumpulkan dengan menggunakan metode cakap dengan seperangkat teknik. Pengumpulan data dilakukan di daerah yang termasuk pinggiran kota. Informan terdiri dari generasi yang berbeda dengan tujuan mengetahui eksistensi dari leksikon di generasi tersebut. Data dianalisis dengan menggunakan metode padan referensial dan translasional dengan seperangkat teknik yang sesuai dengan penelitian ini. Dari analisis data diperoleh leksikon lama dan leksikon baru di ranah peralatan rumah tangga.  Penggunaan leksikon baru dapat berdampak, yaitu hilangnya penggunaan leksikon lama dan leksikon yang lain yang berkolokasi dengannya. 
Upacara Tabut di Pesisir Barat Sumatera Khanizar -; Hendrik Arwan
Mudra Jurnal Seni Budaya Vol 35 No 3 (2020): September
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31091/mudra.v35i3.1110

Abstract

Upacara tabut sangat layak untuk dikaji dalam konteks kajian budaya dan masyarakat pendukungnya. Hal ini disebabkan bahwa upacara tabut sebagai identitas budaya, perekat nilai budaya dan makna budaya oleh masyarakat di Pesisir Barat Sumatera. Pembahasan upacara tabut sebagai cerminan estetika budaya masyarakat Pesisir Barat Sumatera, berkaitan dengan, arena budaya Islam Syi’ah di Pantai Barat Sumatera dan Indonesia umumnya. Permasalahan penelitian ini adalah; (1) Bagaimana bentuk estetika upacara tabut sebagai identitas dan sekaligus sebagai perekat nilai budaya, (2) Bagaimana fungsi estetika upacara tabut sebagai identitas lokal, (3) Bagaimanakah kelompok masyarakat Pesisir Barat Sumatera memaknai upacara tabut yang dilaksanakan sekali dalam setiap tahun Hijiriah. Tujuan penelitian ini adalah membahas nilai-nilai upacara tabut dari aspek; (1) identitas masyarakat dan sekaligus sebagai perekat nilai budaya masyarakat Pesisir Barat Sumatera. (2) mengaplikasikan fungsi estetika etnis. (3) menjelaskan makna estetis dan kaitannya dengan agama dan adat istiadat. Penelitian dilaksanakan dengan mempergunakan metode kualitatif sesuai dengan kaidah penelitian ilmiah dan paradigm kajian budaya. Untuk pemecahan permasalahan digunakan tiga teori besar, yaitu teori genealogi, teori dekonstruksi dan teori postkolonial. Ketiga teori tersebut dipergunakan secara eklektis untuk membahas subtansi pokok bahasan. Bahasan terhadap penelitian upacara tabut di Pesisir Barat Sumatera terdiri atas; (a) upacara tabut sebagai bentuk cerminan estetika budaya masyarakat Pesisir Barat Sumatera, (b) Fungsi upacara tabut oleh masyarakat Pesisir Barat Sumatera, sebagai pembersihan jiwa, religiusitas, pengalaman mistis dan estetis, ideologi, hegemoni melebihi patronase postkolonial, hingga upacara tabut berfungsi sebagai pensucian dan pernyataan estetis kosmologi masyarakat pendukung upacara tabut; dan (c) Makna dekonstruksi dan genealogi estetika upacara tabut di Pesisir Barat Sumatera.