Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PERSEPSI RISIKO PENGEMBANG PERUMAHAN DI KABUPATEN BANYUMAS Partamihardja, Basuki
Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan Vol 16, No 2 (2014): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to analyze the perceptions of developer and renovator on the probability and risk impact of housing development and response to risks that occur in the business of housing pengembangs . The study was conducted by distributing questionnaires to 30 respondents 30 respondents pengembangs and implementers in real estate development project in Banyumas. The analysis was performed based on the average value , probability - impact risk matrix. ANOVA test (F - test) to test the differences between groups of respondents pengembangs and implementers . The results of this study are: the risks that have a high probability and high impact are the financial risks and risk sales, the risks are rare and have a low impact is legal risk and political risk, the risk is often the case , but have a low impact is technical risk and risk management , the risk of a rare but has a high impact is the nature of risk. Responded by controlling the risk of sales through increased marketing, promotion and the selection of the right location. Technical risk and control management responded through contract clauses, control mechanisms and labor standards. Risk legality responded ceck risk aversion through legal documents. Risk responded political risk aversion through negotiation and socialization. Natural risks that climate and weather are responded to through planning control, whereas a natural disaster is a pure risk transfer of risk allocation responded with a third party such as an insurance. Financial risks such as rising prices responded to the acceptance of risk through a revision of the sales price.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis persepsipengembang dan pelaksana terhadap probabilitas dan dampak risiko pengembangan perumahan serta respon terhadap risiko yang terjadi pada usaha pengembang perumahan. Penelitian dilakukan dengan menyebarkan kuesioner terhadap 30 responden pengembang dan30 responden pelaksana pada proyek pembangunan perumahan di Kabupaten Banyumas.Analisis dilakukan berdasarkan nilai rata-rata, matriks probabilitas-dampak risiko. Uji Anava (F-test) untuk menguji ada tidaknya perbedaan antara kelompok responden pengembang dan pelaksana. Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah: risiko yang mempunyai probabilitas tinggi dan dampak tinggi adalah risiko keuangan serta risiko penjualan, risiko yang jarang terjadi dan mempunyai dampak rendah adalah risiko legalitas dan risiko politik, risiko yang sering terjadi namun mempunyai dampak rendah adalah risiko teknis dan risiko manajemen, risiko yang jarang terjadi namun mempunyai dampak tinggi adalah risiko alam.   Risiko penjualan direspon dengan pengendalian melalui peningkatan  pemasaran, promosi serta pemilihan lokasi yang tepat. Risiko teknis dan manajemen direspon dengan pengendalian melalui klausul kontrak, mekanisme kontrol dan standar kerja. Risiko legalitas direspon dengan penghindaran risiko melalui ceck dokumen legalitas. Risiko politik direspon dengan penghindaran risiko melalui negosiasi dan sosialisasi. Risiko alam yaitu iklim dan cuaca direspon dengan pengendalian melalui perencanaan, sedangkan bencana alam merupakan risiko murni direspon dengan pengalihan risiko alokasi pihak ketiga seperti asuransi. Risiko keuangan seperti kenaikan harga-harga direspon dengan penerimaan risiko melalui revisi harga penjualan. 
POTENSI VISUAL DAN STORYTELLING EKOWISATA BUKIT PANGONAN DI ERA DIGITAL Basuki Basuki
Jurnal Arsitektur ARCADE Vol 6, No 2 (2022): Jurnal Arsitektur ARCADE Juli 2022
Publisher : Prodi Arsitektur UNIVERSITAS KEBANGSAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31848/arcade.v6i2.963

Abstract

Obyek wisata Bukit Pangonan Kabupaten Banyumas mempunyai potensi dalam pengembangan tujuan wisata yang hijau, sehat, alami dan lokal di era digital. Potensi visual tidak hanya terkait dengan estetika, namun juga nilai dan makna yang lebih luas, seperti: kebahagiaan, pengalaman, pengetahuan, kenangan (memori), konektivitas sosial, bahasa dan aktualisasi diri dalam bentuk narasi cerita (storytelling). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi visual obyek wisata bukit Pangonan Kabupaten Banyumas. Potensi visual yaitu visual yang unik dan bernilai dari obyek wisata tersebut. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif eksploratif melalui studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner terbuka (open-ended), wawancara dan studi dokumen dari berbagai sumber yang terpublikasi maupun yang tidak terpublikasi. Data kemudian diolah secara kualitatif dengan metode open coding, axial coding, dan selective coding. Hasil penelitian menemukan bahwa potensi visual fisik kawasan wisata Bukit Pangonan adalah:  view diatas bukit, wisata hijau-sehat-alami, dan wisata lokal. Faktor-faktor tersebut merupakan faktor unik dan bernilai yang dapat menciptakan sense of place Bukit Pangonan. Namun demikian, utilitas marjinal akan semakin menurun seiring dengan intensitas kunjungan, sehingga peran kreativitas diperlukan untuk memperkuat potensi visual branding kawasan
PERKEMBANGAN ARSITEKTUR DIGITAL DAN DYNAMIC LIVING Basuki Basuki; L.M.F. Purwanto
Jurnal Ilmiah Arsitektur Vol 12 No 1 (2022): Juni
Publisher : Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32699/jiars.v12i1.2214

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk membahas perkembangan teknologi digital dan hubungannya dengan cara-cara bersitektur serta hubungannya dengan kehidupan yang dinamis. Studi dilakukan melalui pendekatan kualitatif melalui studi literatur berdasarkan sumber data sekunder dari buku, laporan, artikel yang diakses secara online melalui media internet. Bagian pertama artikel ini membahas perkembangan digital arsitektur. Bagian berikutnya membahas perkembangan digital arsitektur dan hubungannya dengan kehidupan yang dinamis. Artikel ini mengungkapkan bahwa perkembangan teknologi digital merubah cara kerja, cara hidup yang tidak terbatas ruang dan waktu. Teknologi digital digital memfasilitasi kehidupan yang dinamis, yaitu cara-cara kerja, belajar, hidup dimana saja dan kapan saja. Hasil tersebut memerlukan definisi ulang konsep arsitektur seperti: tempat hunian, kantor, ruang belanja, tempat berlibur, ruang publik.
Perencanaan Purwokerto Technology Park Dengan Konsep Arsitektur Kontemporer WITA WIDYANDINI; JIHAN MUFIDAH UMAROH; BASUKI
Retii 2021: Prosiding Seminar Nasional ReTII ke-16
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Science and technology are the determining factors for a country to be able to move forward to save the economy. In Indonesia the development of science and technology parks (STP) has been encouraged by the Government since 2002. which is regulated in Law Number 18 of 2002. The planning of Purwokerto Technology Park as a bridge to connect government and educational institutions in the field of information technology with the industrial world. The rapid development of the city of Purwokerto has great potential for the fulfillment of technology education facilities and business activities. The research methodology used is the qualitative method, with observation, interview, and dokumentation as the data collection technique, so that the data collected is in the form of words, pictures, and not numbers.The research results are 1) The basic form of Purwokerto Technology Park is a hexagonal shape, 2) The application of contemporary architecture are transparent materials, monochrome color, building voids, and the application of kinetic facade.
Arsitektur Vernakular Tatar Pasundan dalam Perancangan Pasar Induk Basuki
Retii 2022: Prosiding Seminar Nasional ReTII ke-17
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The development of an area can be seen from various sectors, one of which is the trade sector. In this case the market is an important point for an area because there is an exchange of goods and services. For people, the market has become a part of everyday life, not only as a means of trade but also as a means of social interaction between community groups. Banjar Patroman is a city in the province of West Java, Indonesia. Banjar City is an agricultural city where two thirds of the area is rural with extensive agricultural and plantation land. Therefore, the agricultural and plantation sectors have a role in the economic growth of Banjar City. This condition is not proportional to the development of existing trading facilities. Thus, the main market emerged as a solution to accommodate growing economic activities, especially in the trade and agriculture/plantation sectors. The concept of vernacular architecture was chosen in the design of Main Market which aims to preserve elements or characteristics of local architecture, especially Sundanese architecture which emphasizes the relationship between humans and nature/environment.