Identitas ketionghoaan di Indonesia memiliki sejarah konflik yang cukup panjang dengan warga Tionghoa sebagai korbannya. Sejarah konflik ini menjadi trauma tersendiri bagi warga etnis Tionghoa di Indonesia, yang kemudian diwariskan turun-temurun hingga sekarang. Meskipun demikian, setelah kerusuhan pada Mei 1998 mereda, kebangkitanbudaya Tionghoa kembali terjadi, dan ketegangan yang pada mulanya berada di antara warga pribumi dan keturunan Tionghoa perlahan mencair. Meskipun demikian, tidak bisa dipungkiri bahwa garis batas antara warga pribumi dengan Tionghoa masih ada hingga sekarang, beberapa diantaranya diakibatkan oleh penurunan nilai-nilai antar generasi yang secara sadar maupun tidak membekas dan mempengaruhi pola pikir dan cara hidup.Dalam karya tugas akhir ini penulis mengangkat mengenai eksistensi budaya dan identitas masyarakat keturunan Tionghoa di Indonesia, khususnya di Kota Bandung masa kini melalui media gambar suasana urban yang padat dengan aktivitas manusia di dalamnya. Penulis membuat karya drawing dengan gaya ilustratif, di mana suasana yangdigambarkan berisi unsur humor dan imajinasi, namun tetap mengacu pada realita. Karya drawing ini memaparkan narasi visual yang kompleks dan detail untuk mengundang pengamat melihat karya dari dekat. Hal ini sehubungan dengan isu yang diangkat, di mana untuk dapat menyimpulkan suatu problematika budaya seseorang harus melakukan pengenalan dan pengamatan dari dekat agar dapat berempati dan memahami inti permasalahan yang terjadi.Penulis berharap melalui melalui karya ini pengamat dapat menemukan suatu perspektif yang lain mengenai budaya Tionghoa di Indonesia, dan melalui pengenalan lebih lanjut mengenai keberagaman budaya dapat mendukung terjadinya keharmonisan hidup antar etnis di Indonesia.