Septi Nur Wijayanti
Prodi Hukum, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN PENGELOLAAN LAHAN MELALUI PELATIHAN BAGI SANTRI PONDOK PESANTREN Agus Nugroho Setiawan; Septi Nur Wijayanti
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 6, No 3 (2022): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (898.297 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v6i3.7908

Abstract

Abstrak: Pondok Pesanteran (PP) Al Hikmah Karangmojo, Gunungkidul mempunyai santri sebanyak 450 anak yang semua kebutuhan sekolah dan makan tidak dipungut biaya. PP Al Hikmah mempunyai sumber daya lahan dan santri namun belum dimanfaatkan secara optimal. Pengabdian pada masyarakat ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan, wawasan dan keterampilan Pengelola dan santri PP Al Hikmah dalam mengelola lahan untuk memenuhi kebutuhan pangan bagi santri. Mitra sasaran program ini adalah santri yang berjumlah sekitar 80 orang dengan beberapa pendamping ustadz dan ustadzah. Kegiatan yang dilakukan yaitu koordinasi, sosialisasi, penyuluhan, pelatihan, pendampingan dan monitoring evaluasi. Pengabdian pada masyarakat di Pondok Pesantren Al Hikmah Karangmojo, Gunungkidul telah terlaksana dengan hasil mampu meningkatkan pengetahuan dan wawasan santri dalam pengelolaan lahan. Sebagian besar peserta (64%) mengetahui dasar hukum yang terkait dengan hak atas pangan. Selain itu, semua santri (100%) tahu bahwa bahan pangan dapat dihasilkan dari lahan selain sawah, dan 70% santri memahami cara memanfaatkan lahan tersebut. Keterampilan santri dalam mengelola lahan dan budidaya tanaman juga meningkat sehingga lahan yang produktif meningkat hampir 400% dari sebelum ada program. Untuk mendapatkan keberlanjutan program, perlu ada pendampingan berkelanjutan dari Ustadz/Ustadzah dan dijadikan sebagai kegiatan ekstra kurikuler.Abstract: Pondok Pesantren Al-Hikmah (Islamic Boarding School) Karangmojo in Gunungkidul has 450 students who all need school, and meals are free. PP Al-Hikmah has land resources and students, but it has not been used optimally. This community service was conducted to increase the knowledge, insight, and skills of PP Al-Hikmah Managers and students in managing land to meet food needs for students. The target partners of this program are students, totaling about 80 people with several ustadz and ustadzah assistants. The activities carried out are coordination, socialization, counseling, training, mentoring, and evaluation monitoring. Community service at the PP Al-Hikmah Karangmojo, Gunungkidul, has been carried out to increase the knowledge and insight of students in land management. Most of the participants (64%) know the legal basis related to the right to food. All students (100%) see that food can be produced from land other than rice fields, and 70% of students understand how to use the land. Students' skills in managing land and cultivating crops have also increased so that productive land has risen by almost 400% from before the program. To achieve programs sustainability, there needs to be ongoing assistance from Ustadz/Ustadzah and make it an extra-curricular activity.
PEMBERDAYAAN ‘AISYIYAH DALAM PENINGKATAN PEREKONOMIAN KELUARGA MELALUI BUDIDAYA IKAN DALAM EMBER Septi Nur Wijayanti; Agus Nugroho Setiawan; Prihati Yuniarlin
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 6, No 4 (2022): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (817.706 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v6i4.9570

Abstract

Abstrak: ‘Aisyiyah merupakan organisasi otonom di Persyarikatan Muhammadiyah yang salah satu tugas utamanya adalah melakukan pemberdayaan ekonomi kaum perempuan secara menyeluruh dengan memanfaatkan modal sosial yang dimilikinya. Aktivitas pemberdayaan anggota Ranting ‘Aisyiyah Donokerto 1 dalam bidang perekonomian masih sangat terbatas, dan potensi sumber daya alam wilayah Turi dan sumber daya manusia anggota ‘Aisyiyah belum dimanfaatkan dengan optimal. Program pengabdian pada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan wawasan dan keterampilan Pimpinan dan anggota Ranting ‘Aisyiyah Donokerto I dalam budidaya ikan dalam ember (Budikdamber). Program pengabdian pada masyarakat dilakukan menggunakan beberapa metode yang meliputi pendidikan masyarakat, difusi ipteks, fasilitasi, konsultasi, dan pendampingan, yang dilakukan dengan beberapa tahapan. Hasil pengabdian pada masyarakat menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan, wawasan dan keterampilan Pimpinan dan anggota Ranting ‘Aisyiyah Donokerto I dalam budidaya ikan dalam ember. Hasil dari budikdamber dapat meningkatkan pemasukan kepada Ranting ‘Aisyiyah sehingga dapat digunakan untuk mengembangkan misi dakwahnya. Program ini diharapkan dapat dikembangkan oleh para anggota Ranting ‘Aisyiyah Donokerto I lainnya sehingga dapat meningkatkan perekonomian keluarga.Abstract: 'Aisyiyah is an autonomous organization in Muhammadiyah whose main task is to empower women's economy as a whole by utilizing their social capital. The activities of empowering the members of the 'Aisyiyah Branch Donokerto 1 in the economic field are still limited, and the potential natural resources of the Turi region and the human resources of the 'Aisyiyah members have not been optimally utilized. This community service program aims to improve the insight and skills of the Leaders and members of the 'Aisyiyah Branch Donokerto I in fish farming in buckets (Budikdamber). Community service programs was conducted using several methods including community education, science and technology diffusion, facilitation, consultation, and mentoring, which are carried out in several stages. The results of community service show that there is an increase in knowledge and skills of Leaders and members of the 'Aisyiyah Branch Donokerto I in fish farming in buckets. The results of budikdamber can increase income for the 'Aisyiyah Branch so that it can be used to develop its da'wah mission. It is hoped that this program can be developed by members of the 'Aisyiyah Branch Donokerto I so that it can improve the family's economy.
PEMANFAATAN TANAH WAKAF SECARA PRODUKTIF DAN BERKEMAJUAN Agus Nugroho Setiawan; Septi Nur Wijayanti; Wulansari Winahyu
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 3 (2023): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i3.15131

Abstract

Abstrak: Persyarikatan Muhammadiyah Cabang (PCM) Turi yang ada di Kabupaten Sleman, DIY mendapat amanah untuk mengelola tanah wakaf, namun pengelolaannya belum optimal. Tanah wakaf tersebut berpotensi dikembangkan menjadi produktif dengan tanaman pisang karena kondisi lingkungan yang mendukung. Mitra sasaran pengabdian ini adalah PCM Turi yang melibatkan sekitar 20 orang. Pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dengan tujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan PCM Turi mengelola tanah wakaf menjadi kebun pisang yang produktif, serta menjadikan tanah wakaf sebagai media dakwah bil hal. Untuk mencapai tujuan tersebut digunakan beberapa metode yang meliputi penyuluhan, transfer teknologi, pelatihan, dan pendampingan. Hasil pengabdian kepada masyarakat menunjukkan bahwa pengetahuan PCM Turi dalam membangun kebun dan melakukan budidaya pisang meningkat sebesar 75%. Dengan keterampilannya, tanah wakaf yang sebelumnya tidak produktif telah diubah menjadi kebun pisang yang pada saatnya nanti akan menghasilkan buah dan bibit pisang yang menguntungkan dan berkelanjutan. Model pengelolaan tanah wakaf dengan menjadikannya sebagai kebun pisang ini dapat menjadi bagian Persyarikatan Muhammadiyah dalam dakwah bil hal.Abstract: Muhammadiyah Association Branch (PCM) Turi in Sleman Regency, DIY, has been entrusted with managing waqf land, but its management has not been optimal. The waqf land has the potential to be developed to be productive with banana plants due to favorable environmental conditions. The target partner for this service is PCM Turi which involves around 20 people. This community service was conducted to increase PCM Turi's knowledge and skills in managing waqf land into productive banana plantations and making waqf land a medium for da'wah bil hal. Several methods are used to achieve this goal, including counseling, technology transfer, training, and mentoring. The results of community service at PCM Turi show that the PCM Turi's knowledge and skills in building and cultivating banana gardens can increased by 75%. With his skill’s, waqf land previously unproductive land has been converted into a banana garden, producing profitable and sustainable fruit and seeds in time. Through a banana garden, the waqf land management model can become part of the Muhammadiyah Association in preaching bil hal.
PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DALAM PENGOLAHAN SAMPAH MENJADI PUPUK ORGANIK Agus Nugroho Setiawan; Septi Nur Wijayanti
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 3 (2023): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i3.14176

Abstract

Abstrak: Surodadi merupakan salah satu padukuhan di Donokerto, Turi, Sleman, DIY menghadapi permasalahan sampah yang cukup banyak, yang apabila tidak ditangani dengan baik akan menimbulkan permasalahan kesehatan, lingkungan, dan sosial. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, pengetahuan, dan keterampilan kaum perempuan dalam pengelolaan dan pengolahan sampah menjadi pupuk organik, dan mengoptimalkan sumber daya perempuan dalam mengelola sampah. Mitra sasaran pengabdian kepada masyarakat ini adalah ibu–ibu PKK Padukuhan Surodadi berjumlah 25 orang. Pengabdian dilakukan menggunakan berbagai metode antara lain pendidikan masyarakat, fasilitasi, difusi ipteks, dan pendampingan. Hasil pengabdian kepada masyarakat menunjukkan tingkat partisipasi peserta dalam berbagai kegiatan yang dilakukan mencapai >80%, serta pengetahuan dan keterampilan ibu–ibu PKK dalam mengolah sampah menjadi pupuk organik meningkat menjadi >75%. Untuk meningkatkan keberhasilan program perlu ada pembinaan dan pendampingan yang berkelanjutan terutama dari Kepala Dukuh dan Tim Penggerak PKK Padukuhan Surodadi.Abstract: Surodadi is one of the hamlets in Donokerto, Turi, Sleman, DIY; it has a waste problem, which, if not handled properly, will cause health, environmental and social problems. This community service aims to increase women's awareness, knowledge, and skills in managing and processing waste into organic fertilizer and to optimize women's resources in managing waste. The community service partner is the Family Welfare Program (PKK) of Surodadi Hamlet, totaling 25 people. This community service uses various methods, including community education, facilitation, science and technology diffusion, and mentoring. The results of community service show that participants' participation in multiple activities reached >80%, and the knowledge and skills of the Family Welfare Program (PKK) in processing waste into organic fertilizer increased to >75%. There needs to be ongoing guidance and assistance, especially from the Hamlet Head and the Surodadi Family Welfare Program (PKK) Driving Team, to improve the programs.
PENGELOLAAN LIMBAH MINYAK GORENG AGAR AMAN DAN BERMANFAAT Agus Nugroho Setiawan; Septi Nur Wijayanti; Perdana Priya Haresmita; Sherin Nawang Nauroh Nazhifah
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 2 (2024): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i2.21838

Abstract

Abstrak: Minyak jelantah atau used cooking oil (UCO) merupakan salah satu limbah rumah tangga yang hampir selalu dihasilkan setiap hari, yang apabila dikonsumsi terus–menerus dapat membahayakan tubuh dan memicu berbagai penyakit. Permasalahan jelantah juga terjadi pada rumah tangga ibu–ibu di Kecamatan Turi, Sleman. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam memanfaatkan limbah minyak jelantah menjadi berbagai barang yang lebih bermanfaat, dengan mitra sasaran Ibu–ibu anggota Pimpinan Ranting ‘Aisyiyah (PRA) Donokerto I, Turi berjumlah 30 orang. Pengabdian kepada Masyarakat dilakukan dengan beberapa metode yaitu sosialisasi, penyuluhan, demo dan pelatihan, praktik serta pendampingan. Evaluasi dilakukan selama dan paska kegiatan dengan pre–test dan post–test, serta penilaian terhadap produk yang dihasilkan. Hasil pengabdian kepada masyarakat mampu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Ibu–ibu ‘Aisyiyah dalam mengelola minyak jelantah menjadi barang yang lebih bermanfaat. Tingkat partisipasi peserta dalam berbagai kegiatan mencapai 90%, pengetahuan Ibu–ibu ‘Aisyiyah tentang bahaya penggunaan minyak jelantah meningkat dari 67 menjadi 83, dan sebagian besar peserta (90%) menyatakan akan merubah pola pengelolaan minyak jelantah dari yang sebelumnya hanya dibuang akan diolah menjadi lilin jelantik dan sabun cuci tangan. Untuk meningkatkan keberhasilan program tetap perlu dilakukan pembinaan dan pendampingan yang berkelanjutan terutama oleh Ketua PRA dan Majelis Ekonomi.Abstract: Used cooking oil (UCO) is a household waste almost always produced daily. If consumed continuously, it can harm the body and trigger various diseases. The problem of waste cooking also occurs in women's households in Turi District, Sleman. This community service aims to increase knowledge and skills in utilizing used cooking oil waste to create various more useful goods, with the target partners being 30 members of the Branch Board of the 'Aisyiyah (PRA) Donokerto I, Turi. Community service uses several methods: socialization, counseling, demonstrations, training, practice, and mentoring. Evaluation is carried out during and after the activity with a pre–test and post–test and an assessment of the products. The results of community service were that they could increase the knowledge and skills of ‘Aisyiyah members in managing used cooking oil and making it more useful. The level of participant participation in various activities reached 90%, the knowledge of 'Aisyiyah members about the dangers of using used cooking oil increased from 67 to 83 (100 scale), and the majority of participants (90%) stated that they would change the pattern of managing used cooking oil from previously just throwing it away to processing it into aromatherapy candles and hand washing soap.