Agus Nugroho Setiawan
Prodi Agroteknologi, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN PEKARANGAN UNTUK MENDUKUNG KEMANDIRIAN PANGAN Agus Nugroho Setiawan; Idum Satia Santi
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 6, No 1 (2022): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1258.699 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v6i1.6412

Abstract

Abstrak: Kweni yang berada di Kalurahan Panggungharjo, Sewon, Bantul, DIY merupakan kawasan aglomerasi perkotaan. Sebagian besar tanah di Kweni dimanfaatkan untuk pemukiman penduduk dan lahan pertanian yang tersisa tidak mencukupi untuk menghasilkan bahan pangan, padahal pangan merupakan kebutuhan pokok masyarakat. Salah satu lahan yang potensial untuk menghasilkan bahan pangan adalah pekarangan. PKK Padukuhan Kweni mempunyai potensi yang besar untuk mengelola pekarangan, namun pengetahuan dan keterampilannya masih terbatas. Pengabdian pada masyarakat dilakukan dengan mitra sasaran ibu–ibu PKK Padukuhan Kweni dengan jumlah peserta aktif 25 orang, menggunakan beberapa pendekatan yaitu pendidikan masyarakat, pelatihan, difusi ipteks dan konsultasi. Hasil pengabdian pada masyarakat di Kweni, mampu menginspirasi warga masyarakat untuk mengelola pekarangannya menjadi lebih produktif dari yang sebelumnya hanya sekitar 10% menjadi 80%, dan mendapatkan penghargaan sebagai Juara I Kategori Pemanfaatan Tanah dan Pekarangan dalam Gebyar PKK Desa Panggungharjo. Ibu-ibu PKK Padukuhan Kweni telah membuktikan mampu berperan sebagai Perempuan Pejuang Pangan melalui pemanfaatan pekarangan.Abstract: Kweni, which is located in Panggungharjo Village, Sewon, Bantul, DIY, is an urban agglomeration area. Most of the land in Kweni is used for residential purposes. The remaining agricultural land is insufficient to produce food, even though food is a basic need of the community. One of the potential land to produce food in the yard. Family Welfare Program (PKK) Kweni has excellent potential to manage yards, but their knowledge and skills are still limited. Community service was conducted with target partners of PKK Kweni with 25 active participants, using several approaches, namely community education, training, science, and technology diffusion and consultation. The results of community service in Kweni inspired community members to manage their yards to be more productive than previously, only around 10% to 80%. They have been awarded 1st winners in the Land and Yard Utilization Category in the PKK Festival of Panggungharjo Village. 
PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN PENGELOLAAN LAHAN MELALUI PELATIHAN BAGI SANTRI PONDOK PESANTREN Agus Nugroho Setiawan; Septi Nur Wijayanti
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 6, No 3 (2022): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (898.297 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v6i3.7908

Abstract

Abstrak: Pondok Pesanteran (PP) Al Hikmah Karangmojo, Gunungkidul mempunyai santri sebanyak 450 anak yang semua kebutuhan sekolah dan makan tidak dipungut biaya. PP Al Hikmah mempunyai sumber daya lahan dan santri namun belum dimanfaatkan secara optimal. Pengabdian pada masyarakat ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan, wawasan dan keterampilan Pengelola dan santri PP Al Hikmah dalam mengelola lahan untuk memenuhi kebutuhan pangan bagi santri. Mitra sasaran program ini adalah santri yang berjumlah sekitar 80 orang dengan beberapa pendamping ustadz dan ustadzah. Kegiatan yang dilakukan yaitu koordinasi, sosialisasi, penyuluhan, pelatihan, pendampingan dan monitoring evaluasi. Pengabdian pada masyarakat di Pondok Pesantren Al Hikmah Karangmojo, Gunungkidul telah terlaksana dengan hasil mampu meningkatkan pengetahuan dan wawasan santri dalam pengelolaan lahan. Sebagian besar peserta (64%) mengetahui dasar hukum yang terkait dengan hak atas pangan. Selain itu, semua santri (100%) tahu bahwa bahan pangan dapat dihasilkan dari lahan selain sawah, dan 70% santri memahami cara memanfaatkan lahan tersebut. Keterampilan santri dalam mengelola lahan dan budidaya tanaman juga meningkat sehingga lahan yang produktif meningkat hampir 400% dari sebelum ada program. Untuk mendapatkan keberlanjutan program, perlu ada pendampingan berkelanjutan dari Ustadz/Ustadzah dan dijadikan sebagai kegiatan ekstra kurikuler.Abstract: Pondok Pesantren Al-Hikmah (Islamic Boarding School) Karangmojo in Gunungkidul has 450 students who all need school, and meals are free. PP Al-Hikmah has land resources and students, but it has not been used optimally. This community service was conducted to increase the knowledge, insight, and skills of PP Al-Hikmah Managers and students in managing land to meet food needs for students. The target partners of this program are students, totaling about 80 people with several ustadz and ustadzah assistants. The activities carried out are coordination, socialization, counseling, training, mentoring, and evaluation monitoring. Community service at the PP Al-Hikmah Karangmojo, Gunungkidul, has been carried out to increase the knowledge and insight of students in land management. Most of the participants (64%) know the legal basis related to the right to food. All students (100%) see that food can be produced from land other than rice fields, and 70% of students understand how to use the land. Students' skills in managing land and cultivating crops have also increased so that productive land has risen by almost 400% from before the program. To achieve programs sustainability, there needs to be ongoing assistance from Ustadz/Ustadzah and make it an extra-curricular activity.
PEMBERDAYAAN ‘AISYIYAH DALAM PENINGKATAN PEREKONOMIAN KELUARGA MELALUI BUDIDAYA IKAN DALAM EMBER Septi Nur Wijayanti; Agus Nugroho Setiawan; Prihati Yuniarlin
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 6, No 4 (2022): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (817.706 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v6i4.9570

Abstract

Abstrak: ‘Aisyiyah merupakan organisasi otonom di Persyarikatan Muhammadiyah yang salah satu tugas utamanya adalah melakukan pemberdayaan ekonomi kaum perempuan secara menyeluruh dengan memanfaatkan modal sosial yang dimilikinya. Aktivitas pemberdayaan anggota Ranting ‘Aisyiyah Donokerto 1 dalam bidang perekonomian masih sangat terbatas, dan potensi sumber daya alam wilayah Turi dan sumber daya manusia anggota ‘Aisyiyah belum dimanfaatkan dengan optimal. Program pengabdian pada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan wawasan dan keterampilan Pimpinan dan anggota Ranting ‘Aisyiyah Donokerto I dalam budidaya ikan dalam ember (Budikdamber). Program pengabdian pada masyarakat dilakukan menggunakan beberapa metode yang meliputi pendidikan masyarakat, difusi ipteks, fasilitasi, konsultasi, dan pendampingan, yang dilakukan dengan beberapa tahapan. Hasil pengabdian pada masyarakat menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan, wawasan dan keterampilan Pimpinan dan anggota Ranting ‘Aisyiyah Donokerto I dalam budidaya ikan dalam ember. Hasil dari budikdamber dapat meningkatkan pemasukan kepada Ranting ‘Aisyiyah sehingga dapat digunakan untuk mengembangkan misi dakwahnya. Program ini diharapkan dapat dikembangkan oleh para anggota Ranting ‘Aisyiyah Donokerto I lainnya sehingga dapat meningkatkan perekonomian keluarga.Abstract: 'Aisyiyah is an autonomous organization in Muhammadiyah whose main task is to empower women's economy as a whole by utilizing their social capital. The activities of empowering the members of the 'Aisyiyah Branch Donokerto 1 in the economic field are still limited, and the potential natural resources of the Turi region and the human resources of the 'Aisyiyah members have not been optimally utilized. This community service program aims to improve the insight and skills of the Leaders and members of the 'Aisyiyah Branch Donokerto I in fish farming in buckets (Budikdamber). Community service programs was conducted using several methods including community education, science and technology diffusion, facilitation, consultation, and mentoring, which are carried out in several stages. The results of community service show that there is an increase in knowledge and skills of Leaders and members of the 'Aisyiyah Branch Donokerto I in fish farming in buckets. The results of budikdamber can increase income for the 'Aisyiyah Branch so that it can be used to develop its da'wah mission. It is hoped that this program can be developed by members of the 'Aisyiyah Branch Donokerto I so that it can improve the family's economy.
MENUMBUHKAN SEMANGAT BERWIRAUSAHA SANTRI PONDOK PESANTREN Nur Rahmawati; Agus Nugroho Setiawan
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 6, No 5 (2022): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v6i5.9728

Abstract

Abstrak: Salah satu strategi yang dilakukan untuk menambah pendapatan di PP Al Hikmah yaitu dengan berwirausaha. Hal ini dilakukan untuk memberikan motivasi, dan membangkitkan kesadaran dalam melakukan wirausaha. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memotivasi berwirausaha para santri sehingga dapat menambah pendapatan PP Al Hikmah dan memberi bekal kemandirian berwirausaha setelah lulus dari PP Al Hikmah. Metode yang dilakukan adalah penyuluhan dan pelatihan. Kegiatan ini diikuti oleh 96 santri PP Al Hikmah baik putri maupun putra. Hasil kegiatan penyuluhan tentang motivasi berwirausaha dapat merubah tingkat pengetahuan santri lebih dari 90% kecuali tentang pengetahuan tentang ide usaha. Pelatihan yang pertama adalah praktek budidaya sayuran (terong, tomat, cabe, bawang daun) dapat meningkatkan ketrampilan santri sebesar 60%. Pelatihan yang kedua adalah praktek pengemasan produk sayuran yang dihasilkan dapat meningkatkan ketrampilan tentang pengemasan sebesar 56%. Program pengabdian pada masyarakat ini diharapkan dapat memberikan kemanfaatan bagi PP Al Hikmah dalam menambah pendapatan dan sebagai media belajar dan membangun pengalaman yang akan sangat berguna bagi santri yang akan berwirausaha setelah lulus dari pondok pesantren.Abstract: One of the strategies taken to increase income at PP Al-Hikmah is entrepreneurship. This is done to provide motivation and raise awareness in doing entrepreneurship. This service activity aims to motivate the entrepreneurship of the students so that they can increase the income of PP Al-Hikmah and provide provisions for entrepreneurial independence after graduating from PP Al-Hikmah. The method used is counseling and training. This activity was attended by 96 students of PP Al-Hikmah, both male and female. The results of counseling activities on entrepreneurial motivation can change the knowledge level of students by more than 90%, except for knowledge about business ideas. The first training is the practice of cultivating vegetables (eggplant, tomatoes, chilies, leeks) can increase the skills of students by 60%. The second training is the practice of packaging vegetable products which can increase skills in packaging by 56%. This community service program is expected to provide benefits for PP Al-Hikmah in increasing income, as a learning medium, and building experiences that will be very useful for students who will become entrepreneurs after graduating from Islamic boarding schools.
PERINTISAN USAHA TANAMAN HERBAL DI PONDOK PESANTREN AL WAHID SAMIGALUH, DIY Francy Risvansuna Fivintari; Agus Nugroho Setiawan; Susanawati Susanawati; Kintoko Kintoko; Melania Isti Ratnawati
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 1 (2023): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i1.11755

Abstract

Abstrak: Pondok Pesantren Al Wahid (PP Al Wahid) memiliki sekitar 100 santri. PP Al Wahid memiliki banyak potensi untuk pengembangan tanaman herbal karena iklim yang mendukung. Permasalahannya, wawasan dan keterampilan pengelola dan santri PP Al Wahid dalam mengelola tanaman herbal masih terbatas. Program pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan wawasan dan keterampilan PP Al Wahid dalam mengelola lahan untuk pengembangan tanaman herbal. Mitra sasaran utama program ini adalah PP Al Wahid Samigaluh yang melibatkan pengelola dan santri, serta masyarakat sekitar pondok yang semuanya berjumlah 60 orang. Pengabdian kepada masyarakat dilakukan dengan beberapa metode yaitu penyuluhan, pengenalan teknologi, pelatihan dan praktik penerapan teknologi, pendampingan, serta monitoring dan evaluasi. Sebagian besar peserta pengabdian masyarakat (>75%) aktif mengikuti setiap tahapan kegiatan. Pengetahuan dan wawasan santri dalam pengelolaan tanaman herbal meningkat. Jumlah tanaman herbal yang dikelola selama program tersebut bertambah dari sebelumnya tidak ada tanaman menjadi banyak tanaman, terutama kapulaga dan jantan. Sebanyak 80% kelompok peserta pelatihan terampil membuat teh dengan baik, mulai dari menghitung kebutuhan bahan hingga membuat teh herbal.  Abstract: Al Wahid Islamic Boarding School (PP Al Wahid) has about 100 students. PP Al Wahid has a lot of potential for developing herbal plants because of the favourable climate. The problem is that the insight and skills of PP Al Wahid leaders and students in managing herbal plants are still limited. The community service program aims to improve the insight and skills of PP Al Wahid in managing land for the development of herbal plants. The main target partner of this program is PP Al Wahid Samigaluh, which involves leaders and students, as well as the community around the Islamic boarding school, totaling 60 people. Community service is carried out by several methods, i.e. counselling, the introduction of technology, training and practice of technology application, mentoring, and monitoring and evaluation. Most of the community service participants (>75%) actively participated in each stage of the activity, knowledge and insight of students into the management of herbal plants increased. The number of herbal plants managed during the program grew from previously no plants to many plants, especially cardamom and male. As many as 80% of the trainee groups are skilled at making tea well, from calculating the material requirements to making herbal teas.
PEMANFAATAN TANAH WAKAF SECARA PRODUKTIF DAN BERKEMAJUAN Agus Nugroho Setiawan; Septi Nur Wijayanti; Wulansari Winahyu
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 3 (2023): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i3.15131

Abstract

Abstrak: Persyarikatan Muhammadiyah Cabang (PCM) Turi yang ada di Kabupaten Sleman, DIY mendapat amanah untuk mengelola tanah wakaf, namun pengelolaannya belum optimal. Tanah wakaf tersebut berpotensi dikembangkan menjadi produktif dengan tanaman pisang karena kondisi lingkungan yang mendukung. Mitra sasaran pengabdian ini adalah PCM Turi yang melibatkan sekitar 20 orang. Pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dengan tujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan PCM Turi mengelola tanah wakaf menjadi kebun pisang yang produktif, serta menjadikan tanah wakaf sebagai media dakwah bil hal. Untuk mencapai tujuan tersebut digunakan beberapa metode yang meliputi penyuluhan, transfer teknologi, pelatihan, dan pendampingan. Hasil pengabdian kepada masyarakat menunjukkan bahwa pengetahuan PCM Turi dalam membangun kebun dan melakukan budidaya pisang meningkat sebesar 75%. Dengan keterampilannya, tanah wakaf yang sebelumnya tidak produktif telah diubah menjadi kebun pisang yang pada saatnya nanti akan menghasilkan buah dan bibit pisang yang menguntungkan dan berkelanjutan. Model pengelolaan tanah wakaf dengan menjadikannya sebagai kebun pisang ini dapat menjadi bagian Persyarikatan Muhammadiyah dalam dakwah bil hal.Abstract: Muhammadiyah Association Branch (PCM) Turi in Sleman Regency, DIY, has been entrusted with managing waqf land, but its management has not been optimal. The waqf land has the potential to be developed to be productive with banana plants due to favorable environmental conditions. The target partner for this service is PCM Turi which involves around 20 people. This community service was conducted to increase PCM Turi's knowledge and skills in managing waqf land into productive banana plantations and making waqf land a medium for da'wah bil hal. Several methods are used to achieve this goal, including counseling, technology transfer, training, and mentoring. The results of community service at PCM Turi show that the PCM Turi's knowledge and skills in building and cultivating banana gardens can increased by 75%. With his skill’s, waqf land previously unproductive land has been converted into a banana garden, producing profitable and sustainable fruit and seeds in time. Through a banana garden, the waqf land management model can become part of the Muhammadiyah Association in preaching bil hal.
PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DALAM PENGOLAHAN SAMPAH MENJADI PUPUK ORGANIK Agus Nugroho Setiawan; Septi Nur Wijayanti
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 3 (2023): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i3.14176

Abstract

Abstrak: Surodadi merupakan salah satu padukuhan di Donokerto, Turi, Sleman, DIY menghadapi permasalahan sampah yang cukup banyak, yang apabila tidak ditangani dengan baik akan menimbulkan permasalahan kesehatan, lingkungan, dan sosial. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, pengetahuan, dan keterampilan kaum perempuan dalam pengelolaan dan pengolahan sampah menjadi pupuk organik, dan mengoptimalkan sumber daya perempuan dalam mengelola sampah. Mitra sasaran pengabdian kepada masyarakat ini adalah ibu–ibu PKK Padukuhan Surodadi berjumlah 25 orang. Pengabdian dilakukan menggunakan berbagai metode antara lain pendidikan masyarakat, fasilitasi, difusi ipteks, dan pendampingan. Hasil pengabdian kepada masyarakat menunjukkan tingkat partisipasi peserta dalam berbagai kegiatan yang dilakukan mencapai >80%, serta pengetahuan dan keterampilan ibu–ibu PKK dalam mengolah sampah menjadi pupuk organik meningkat menjadi >75%. Untuk meningkatkan keberhasilan program perlu ada pembinaan dan pendampingan yang berkelanjutan terutama dari Kepala Dukuh dan Tim Penggerak PKK Padukuhan Surodadi.Abstract: Surodadi is one of the hamlets in Donokerto, Turi, Sleman, DIY; it has a waste problem, which, if not handled properly, will cause health, environmental and social problems. This community service aims to increase women's awareness, knowledge, and skills in managing and processing waste into organic fertilizer and to optimize women's resources in managing waste. The community service partner is the Family Welfare Program (PKK) of Surodadi Hamlet, totaling 25 people. This community service uses various methods, including community education, facilitation, science and technology diffusion, and mentoring. The results of community service show that participants' participation in multiple activities reached >80%, and the knowledge and skills of the Family Welfare Program (PKK) in processing waste into organic fertilizer increased to >75%. There needs to be ongoing guidance and assistance, especially from the Hamlet Head and the Surodadi Family Welfare Program (PKK) Driving Team, to improve the programs.
PENGELOLAAN LIMBAH MINYAK GORENG AGAR AMAN DAN BERMANFAAT Agus Nugroho Setiawan; Septi Nur Wijayanti; Perdana Priya Haresmita; Sherin Nawang Nauroh Nazhifah
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 2 (2024): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i2.21838

Abstract

Abstrak: Minyak jelantah atau used cooking oil (UCO) merupakan salah satu limbah rumah tangga yang hampir selalu dihasilkan setiap hari, yang apabila dikonsumsi terus–menerus dapat membahayakan tubuh dan memicu berbagai penyakit. Permasalahan jelantah juga terjadi pada rumah tangga ibu–ibu di Kecamatan Turi, Sleman. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam memanfaatkan limbah minyak jelantah menjadi berbagai barang yang lebih bermanfaat, dengan mitra sasaran Ibu–ibu anggota Pimpinan Ranting ‘Aisyiyah (PRA) Donokerto I, Turi berjumlah 30 orang. Pengabdian kepada Masyarakat dilakukan dengan beberapa metode yaitu sosialisasi, penyuluhan, demo dan pelatihan, praktik serta pendampingan. Evaluasi dilakukan selama dan paska kegiatan dengan pre–test dan post–test, serta penilaian terhadap produk yang dihasilkan. Hasil pengabdian kepada masyarakat mampu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Ibu–ibu ‘Aisyiyah dalam mengelola minyak jelantah menjadi barang yang lebih bermanfaat. Tingkat partisipasi peserta dalam berbagai kegiatan mencapai 90%, pengetahuan Ibu–ibu ‘Aisyiyah tentang bahaya penggunaan minyak jelantah meningkat dari 67 menjadi 83, dan sebagian besar peserta (90%) menyatakan akan merubah pola pengelolaan minyak jelantah dari yang sebelumnya hanya dibuang akan diolah menjadi lilin jelantik dan sabun cuci tangan. Untuk meningkatkan keberhasilan program tetap perlu dilakukan pembinaan dan pendampingan yang berkelanjutan terutama oleh Ketua PRA dan Majelis Ekonomi.Abstract: Used cooking oil (UCO) is a household waste almost always produced daily. If consumed continuously, it can harm the body and trigger various diseases. The problem of waste cooking also occurs in women's households in Turi District, Sleman. This community service aims to increase knowledge and skills in utilizing used cooking oil waste to create various more useful goods, with the target partners being 30 members of the Branch Board of the 'Aisyiyah (PRA) Donokerto I, Turi. Community service uses several methods: socialization, counseling, demonstrations, training, practice, and mentoring. Evaluation is carried out during and after the activity with a pre–test and post–test and an assessment of the products. The results of community service were that they could increase the knowledge and skills of ‘Aisyiyah members in managing used cooking oil and making it more useful. The level of participant participation in various activities reached 90%, the knowledge of 'Aisyiyah members about the dangers of using used cooking oil increased from 67 to 83 (100 scale), and the majority of participants (90%) stated that they would change the pattern of managing used cooking oil from previously just throwing it away to processing it into aromatherapy candles and hand washing soap.