Latar Belakang: Perasaan yang ditimbulkan akibat stigma dan diskriminasi, sangat mempengaruhi strategi koping Orang yang Hidup dengan HIV/AIDS (ODHA). Strategi koping yang ditentukan oleh masing-masing individu tentu akan berbeda-beda, ada yang bersifat maladaptif dan adaptif. Tujuan: Penelitian-penelitian yang dilakukan sebelumnya di Lembaga Pemasyarakatan terkait dengan strategi koping dilakukan secara kualitatif pada WBP tanpa membedakan gender, sehingga perlu adanya kajian lebih lanjut untuk mengetahui prevalensi penilaian WBP perempuan dengan HIV terhadap stigma di lembaga pemasyarakatan (Lapas). Metode: Penelitian ini adalah studi deskriptif dengan populasi seluruh WBP perempuan dengan HIV di salah satu Lapas di Jawa. Teknik pengambilan sampel dengan total sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan survei menggunakan Ways of Coping Questionnaire. Teknik analisa data menggunakan analisis univariat secara deskriptif. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 69,2% WBP menggunakan confrontative coping , menggunakan distancing, dan menggunakan escape-avoidance. Sebanyak 61,5% WBP sering menggunakan self controlling , 61,5% menggunakan seeking social support , 38,5% memakai accepting responsibility, 53,8% WBP menggunakan planful problem solving, dan 38,5% menggunakan positive reappraisal. Kesimpulan: WBP perempuan dengan HIV lebih cenderung untuk sering menggunakan negatif koping seperti confrontative coping, distancing dan escape-avoidance yaitu sebanyak 69,2%. Penelitian selanjutnya diharapkan untuk dapat mengembangkan intervensi yang paling efektif sehingga dapat mengubah strategi koping yang maladaptif menjadi adaptif.