The conversion of religion is not an easy thing, because it can impact mualaf’s social life, related with identity change, values, and their behavior. This research focused on the experience of religious conversion among mualafs in Sekadau Hilir District, Sekadau Regency. This research aimed to determine the factors that caused mualafs did the religious conversion, how mualafs interpret the religious conversion they experienced, and analyze the positive changes that mualafs feel after the religious conversion. This research is qualitative research with a phenomenological approach. The informants in this research were four mualafs, where three of them did religious conversion due to marriage and the other one due to guidance. The data analysis technique used in this research is the three-step technique of Miles Huberman. From this research, it is known that the factors influencing the religious conversion in Sekadau Regency are two, namely: social factor (marriage) and religious factor (guidance). The interpretation of the experience of the mualafs and the problem-solving of every mualafs is different due to differences in the factors that caused the religious conversion and the influencing environment. Moreover, the interpretation of the experience the mualafs experienced made them want to continuously improve their self-quality as Muslims. The positive changes that occurred to the mualafs are changes in views of life, ways of dressing, and attitudes and personal characters as faith increases.Melakukan konversi agama bukanlah suatu hal yang mudah, karena bisa sangat berdampak pada kehidupan sosial mualaf, berkaitan perubahan perubahan identitas, nilai serta kebiasaan yang dilakukan. Penelitian ini memfokuskan pada pengalaman konversi agama pada mualaf di Kecamatan Sekadau Hilir Kabupaten Sekadau. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang menyebabkan mualaf melakukan konversi agama, bagaimana mualaf memaknai pengalaman konversi agama yang ia alami, serta untuk menganalisis perubahan positif yang mualaf rasakan pasca konversi agama. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Informan dalam penelitian ini ada empat orang mualaf, di mana tiga darinya melakukan konversi agama dikarenakan pernikahan dan satu lainnya karena hidayah. Adapun untuk teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan tiga langkah teknik Miles Huberman. Melalui penelitian ini diketahui bahwa faktor yang mempengaruhi konversi agama di Kabupaten Sekadau, ada dua, yaitu: faktor sosial (pernikahan) dan faktor keagamaan (hidayah). Pemaknaan pengalaman pada mualaf dan cara penyelesaian masalah setiap mualaf berbeda setiap individunya dikarenakan perbedaan faktor penyebab konversi agama dan lingkungan yang mempengaruhi. Dan, melalui pemaknaan pengalaman yang mualaf alami membuat mereka ingin terus meningkatkan kualitas diri sebagai muslim. Perubahan positif yang terjadi pada mualaf berupa perubahan pandangan hidup, cara berpakaian, serta sikap dan sifat diri terjadi seiring meningkatnya keimanan.