teknologi komunikasi dan informasi serta perkembangan kemajuan telah membawa dampak perubahan di dunia yang mendorong banyak negara tidak lagi menggunakan cara perang tradisional dan konvensional. Peningkatan terhadap ancaman perang siber berdampak terhadap terjadinya perang siberyang mencakup berbagai aspek seperti ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya dan pertahanan nasional. Kemhan memiliki kewajiban untuk mengambil langkah-langkah penting terkait dengan pertahanan siber, baik di lingkungan sendiri maupun dalam rangka mendukung pertahanan siber nasional. Masalah penelitian adalah tentang penanganan peperangan dan strategi pengembangan kapabilitas siber pertahanan di Pushansiber. Tujuan penelitian untuk menganalisis penanganan perang siber dan strategi pengembangan kapasitas siber pertahanan di Pushansiber Kemhan guna mendukung sistem pertahanan siber nasional. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif dengan desain penelitian studi kasus. Data didapatkan dari narasumber secara purposive samplingberdasarkan kepakarannya, terdiri dari pakar di bidang teknologi informatika, pejabat, dan para Analis, serta Operator Siberhan di lingkungan Pushansiber Bainstrahan Kemhan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kapabilitas siber dan pertahanan siber berpengaruh terhadap penanganan perang siber. Dimana kapabilitas siber meliputi aset, kemampuan dan proses persiapan. Sedangkan pertahanan siber meliputi kecepatan operasional, inisiatif dan kolaborasi. Pengembangan kapabilitas siber sangat diperlukan untuk mendukung pertahanan siber nasional, untuk itu diperlukan pengembangan strategi kapabilitas siber pertahanan. Kesimpulan bahwa penanganan perang siber di Pushansiber belum dapat dijalankan secara maksimal sehingga Pushansiber melakukan strategi pengembangan kapabilitas siber pertahanan dengan pengembangan pada sisi manusia , proses dan teknologi.