Yosia Wartono
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan-Kediri

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PEMECAHAN PERSOALAN – PERSOALAN DALAM PENERAPAN DISIPLIN GEREJA PERIODE 2000 – 2005 DALAM LINGKUP GEREJA – GEREJA BAPTIS INDONESIA BADAN PENGURUS DAERAH KEDIRI Wartono, Yosia
Jurnal Penelitian STIKES Kediri Vol 3, No 1 (2010): Juli 2010
Publisher : Jurnal Penelitian STIKES Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.543 KB)

Abstract

ABSTRAK   Penerapan Disiplin Gereja di Gereja-Gereja Baptis Indonesia BPD Kediri dapat digambarkan bahwa ada 60% dari gereja-gereja Baptis Indonesia di Badan Pengurus Daerah Kediri telah memiliki ketentuan tentang disiplin gereja, namun baru 35% yang telah menerapkan disiplin gereja.  Secara konseptual gereja-gereja telah mengerti apa itu disiplin gereja, namun dalam pelaksanaannya mereka menghadapi berbagai persoalan yang sifatnya kontekstual, yaitu persoalan kepemimpinan (20%), persoalan jemaat yang tidak mengerti adanya aturan tentang disiplin gereja (20%), persoalan pemahaman yang kurang tepat tentang prinsip kasih (20%), dan persoalan budaya (40%). Persoalan-persoalan itu dapat diatasi dengan cara-cara, yaitu: Pertama, Tuhan Yesus adalah Kepala Agung Gereja, maka gereja tidak perlu ragu dalam melaksanakan semua ketentuan atau aturan hidup yang diajarkan sendiri oleh Tuhan Yesus. Kedua, persoalan berkenaan dengan pemahaman yang kurang tepat tentang prinsip kasih diatasi dengan cara mengajak para pendeta untuk melihat ulang hubungan kasih dengan tindakan mendisiplin. Ketiga, kekurang pahaman jemaat akan ketentuan disiplin gereja disebabkan karena gereja kurang mensosialisasikan ketentuan itu. Keempat, berhadapan dengan persoalan budaya yang berseberangan dengan sistem kehidupan gereja, gereja harus mempunyai pendirian bahwa budaya harus diuji dan dinilai oleh Kitab Suci. Disiplin gereja adalah sistem budaya yang diajarkan Alkitab untuk menjaga gerejanya dari dosa. Penelitian ini adalah penelitian teologi pastoral terhadap persoalan dalam penerapan disiplin gereja di gereja-gereja Baptis Indonesia BPD Kediri. Penelitian ini dirancang untuk menganalisis mengapa gereja-gereja Baptis Indonesia BPD Kediri sudah atau belum menerapkan disiplin gereja. Hasil penelitian dari penelitian ini adalah sebagai berikut: Alkitab mengajarkan disiplin gereja dalam Injil Matius, Surat-surat Paulus, Ibrani, Surat Yakobus, dan Surat Wahyu. Alkitab mengajarkan langkah-langkah pelaksanaan disiplin gereja dan juga apa tujuan dari disiplin gereja. Alkitab juga memberitahukan pelanggaran-pelanggaran apa saja yang perlu penerapan disiplin gereja. Disiplin gereja adalah suatu cara yang digunakan oleh gereja untuk menolong orang yang jatuh dalam dosa untuk kembali ke jalan yang benar melalui pemberian sanksi, pendampingan dan pemulihan.   Kata kunci: Disiplin Gereja, Persoalan Penerapan Disiplin dan Pemecahannya.
BIBLE INNERANCY FOR GEN ALFA: BIBLE IS NOT TOO FAR ECHO (Inneransi Alkitab untuk Gen Alfa: Alkitab Bukanlah Gaung yang Jauh) Stefani, Sarah; Pakpahan, Gernaida; Wartono, Yosia
Jurnal STT Gamaliel Vol 7, No 1 (2025): Jurnal Gamaliel Vol. 7 No. 1 Maret 2025
Publisher : STT Gamaliel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38052/gamaliel.v7i1.339

Abstract

Menurut penelitian Bible Society, 60% anak Gen Alfa usia 6-12 tahun tidak pernah membaca, mendengar, atau melihat kisah tentang penciptaan ataupun Tuhan dan mukjizat-Nya. Ada 45% orang tua tidak pernah membacakan Firman Tuhan kepada anak-anak mereka, meskipun 86% orang tua pernah mendengar kisah-kisah Alkitab semasa kecil. Tujuan penelitian ini adalah untuk menghadirkan inneransi Alkitab bagi anak-anak dalam kemampuan berpikir operasional konkret usia 6-12 tahun. Pendekatan yang digunakan ialah penelitian kualitatif deskriptif dan metode hermeneutika kontekstual, serta literatur terkait. Hasil dari penelitian ini ialah konsep inneransi bagi anak dan cara penyampaiannya. Kini, Alkitab bukan lagi sekadar gaung yang jauh, melainkan realitas konkret dan benar dalam kehidupan mereka. According to research by the Bible Society, 60% of Generation Alpha children aged 6-12 have never read, heard, or seen stories about creation, God, or His miracles. Additionally, 45% of parents have never read God's Word to their children, even though 86% of them had heard Bible stories during their own childhood. The purpose of this study is to present the inerrancy of the Bible to children in the concrete operational thinking stage (ages 6-12). The research method used is descriptive qualitative research and contextual hermeneutics, along with relevant literature. The findings of this study include the concept of inerrancy for children and methods for effectively conveying it. Now, the Bible is no longer a distant echo but a concrete and true reality in their lives.