Menurut penelitian Bible Society, 60% anak Gen Alfa usia 6-12 tahun tidak pernah membaca, mendengar, atau melihat kisah tentang penciptaan ataupun Tuhan dan mukjizat-Nya. Ada 45% orang tua tidak pernah membacakan Firman Tuhan kepada anak-anak mereka, meskipun 86% orang tua pernah mendengar kisah-kisah Alkitab semasa kecil. Tujuan penelitian ini adalah untuk menghadirkan inneransi Alkitab bagi anak-anak dalam kemampuan berpikir operasional konkret usia 6-12 tahun. Pendekatan yang digunakan ialah penelitian kualitatif deskriptif dan metode hermeneutika kontekstual, serta literatur terkait. Hasil dari penelitian ini ialah konsep inneransi bagi anak dan cara penyampaiannya. Kini, Alkitab bukan lagi sekadar gaung yang jauh, melainkan realitas konkret dan benar dalam kehidupan mereka. According to research by the Bible Society, 60% of Generation Alpha children aged 6-12 have never read, heard, or seen stories about creation, God, or His miracles. Additionally, 45% of parents have never read God's Word to their children, even though 86% of them had heard Bible stories during their own childhood. The purpose of this study is to present the inerrancy of the Bible to children in the concrete operational thinking stage (ages 6-12). The research method used is descriptive qualitative research and contextual hermeneutics, along with relevant literature. The findings of this study include the concept of inerrancy for children and methods for effectively conveying it. Now, the Bible is no longer a distant echo but a concrete and true reality in their lives.