Soetadi Waskito
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN GASIK (GAME FISIKA ASIK) UNTUK SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA Dliyaul Haya, Frilisa; Waskito, Soetadi; Fauzi, Ahmad
Jurnal Pendidikan Fisika Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Jurnal Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (88.346 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengembangkan media pembelajaran Fisika berupa permainan Gasik pada pokok materi Cahaya untuk siswa SMP kelas VIII dengan kriteria baik/layak yang ditinjau dari segi materi dan media, (2) mendeskripsikan karakteristik media pembelajaran Fisika berupa permainan Gasik pada pokok materi Cahaya untuk siswa SMP kelas VIII yang telah dikembangkan. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian dan pengembangan. Model pengembangan yang dijadikan dasar adalah model ADDIE yang dimodifikasi oleh Molenda. Data yang diperoleh berasal dari ahli materi, ahli media, guru Fisika, dan siswa sebagai responden. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu angket terbuka dan wawancara tidak terstruktur. Penentuan tingkat kelayakan media berdasarkan uji validasi isi dari pendapat para ahli pada segi materi dan media. Pada uji coba kelompok kecil diambil responden sebanyak 12 siswa. Pada uji lapangan diambil responden sebanyak 40 siswa dalam 2 kelas. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Tahap-tahap dalam pengembangan ini yaitu: (1) Analysis yaitu analisis kebutuhan berupa identifikasi awal keadaan sekolah terkait proses pembelajaran, karakteristik siswa dan kurikulum sekolah serta mereview literatur produk yang sudah ada, (2) Design yaitu perancangan media pembelajaran yang disesuaikan dengan hasil analisis kebutuhan, (3) Development yaitu penyiapan perangkat pembelajaran, alat evaluasi dan validasi serta uji coba rancangan media dalam kelompok kecil, (4) Implementation yaitu penerapan media di dalam kelas. (5) Evaluation yaitu perbaikan pada setiap tahap yang telah dilakukan. Media pembelajaran berupa permainan Gasik memenuhi kriteria baik dengan kesesuaian hasil dari validasi ahli materi, ahli media dan penilaian guru. Media permainan Gasik pada pokok materi Cahaya telah berhasil diujicobakan pada siswa dengan hasil sangat baik. Dari hasil penilaian siswa, dapat dinyatakan bahwa siswa sangat setuju apabila permainan Gasik digunakan sebagai media pembelajaran di SMP Negeri 1 Juwiring Klaten. Karakteristik media yang dikembangkan yaitu: (1) media dalam bentuk cetak yang terdiri dari 1 buah papan Gasik Board, 1 set Gasik Card, 1 set Gasik Point, aturan permainan dan petunjuk penggunaan Gasik, (2) pokok materi yang disajikan yaitu Kompetensi Dasar 6.3 tentang Cahaya (3) dapat digunakan sebagai media pembelajaran Fisika di dalam maupun diluar jam pelajaran, (4) kelebihannya dapat menarik perhatian siswa, melatih untuk berpikir kritis dan kreatif, serta dapat mendorong untuk belajar mandiri. (5) kelemahannya yaitu saat digunakan didalam kelas dibutuhkan media yang cukup banyak dan proses IPA belum bisa tercapai dengan baik. Kata Kunci : media pembelajaran, permainan Gasik, materi Cahaya
PENYUSUNAN INSTRUMEN TES DIAGNOSTIK MISKONSEPSI FISIKA SMA KELAS XI PADA MATERI USAHA DAN ENERGI Susanti, Dwi; Waskito, Soetadi; Surantoro, Surantoro
Jurnal Pendidikan Fisika Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Jurnal Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (472.379 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menyusun instrumen tes diagnostik yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi miskonsepsi dalam pembelajaran Fisika siswa kelas XI SMA pada materi Usaha dan Energi.Dalam penyusunan instrumen tes diagnostik Fisika materi Usaha dan Energi, digunakan model pengembangan 4D yang terdiri dari: (1) tahap Define meliputi analisis standar isi , (2) tahap design meliputi penyusunan kisi-kisi, (3) tahap develop meliputi penyusunan instrumen tes diagnostik dan uji coba terbatas. Uji coba terbatas dilaksanakan sebanyak dua kali yaitu Uji Coba I yang melibatkan 27 siswa dan Uji Coba II yang melibatkan 51 siswa. Penelitian melibatkan ahli bidang studi Fisika dan siswa SMA Negeri 7 Surakarta, dan (4) Disseminate. Dalam penelitian ini dibatasi sampai tahap Develop.Berdasarkan analisis data dan pembahasan diperoleh kesimpulan bahwa instrumen tes diagnostik yang telah disusun sesuai dengan kompetensi dasar yang telah ditentukan. Instrumen tes diagnostik yang disusun mampu mengklasifikasikan tingkat pemahaman siswa. Tingkat pemahaman siswa dibedakan menjadi tiga yaitu memahami, miskonsepsi, dan tidak tahu konsep. Siswa yang mengalami miskonsepsi terdapat pada hubungan usaha dan energi dengan jumlah prosentase sebesar 50.98 %, siswa yang memahami terdapat pada konsep daya dengan jumlah prosentase sebesar 52.92 %, dan siswa yang tidak tahu konsep terdapat pada konsep konsep penerapan hukum kekekalan energi dengan jumlah prosentase 45.10 %. Berdasarkan persentase pemahaman konsep tersebut dapat dikatakan bahwa instrumen soal telah memenuhi kriteria tes yang baik yaitu valid, relevan, spesifik, representatif, seimbang, sensitif, fair, dan efisien. Nilai reliabilitas instrumen tes diagnostik sebesar 0. 426238 yang berarti bahwa tingkat keajegan soal dalam mengungkap miskonsepsi sudah cukup.Kata kunci: Tes diagnostik, miskonsepsi, Usaha dan Energi.