Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENENTUAN STATUS PEMANFAATAN DAN SKENARIO PENGELOLAAN IKAN TONGKOL (Auxis rochei) YANG TERTANGKAP DI PERAIRAN KABUPATEN SIAU-TAGULANDANG-BIARO SULAWESI UTARA John S. Kekenusa; Sendy B. Rondonuwu; Marline S. Paendong; Winsy Ch.D. Weku
JURNAL ILMIAH SAINS Volume 14 Nomor 2, Oktober 2014
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (529.546 KB) | DOI: 10.35799/jis.14.2.2014.6268

Abstract

ABSTRAK Ikan tongkol (Auxis rochei), perlu dikelola dengan baik karena walaupun sebagai sumberdaya alam terbarukan, namun dapat mengalami deplesi ataupun kepunahan. Salah satu pendekatan dalam pengelolaan sumberdaya ikan ialah dengan pemodelan. Analisis dilakukan bertujuan untuk mendapatkan model terbaik untuk model produksi surplus guna mengetahui tangkapan maksimum lestari (MSY), tingkat pemanfaatan, dan pengupayaan ikan tongkol. Data hasil tangkapan dan upaya tangkap ikan tongkol dikumpulkan dari Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Siau-Tagulandang-Biaro dan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Utara Sulawesi. Model Produksi Surplus terbaik, yang digunakan untuk menilai potensi ikan tongkol ialah model Schaefer. Upaya optimal (EMSY)sebesar 5436 trip per tahun. Hasil tangkapan optimal CMSY sebesar 1040,94 ton per tahun. Tingkat pemanfaatan untuk tahun 2013 ialah 103,80 %, dengan tingkat pengusahaan sebesar 110,56 %, yang menunjukkan terjadi tangkap-lebih (overfishing). Kata Kunci : Ikan  tongkol, Model Produksi Surplus,Tangkapan Maksimum Lestari, Siau-Tagulandang-Biaro DETERMINATION OF THE STATUS OF UTILIZATION AND MANAGEMENT SCENARIOS BONITO (Auxis rochei) CAUGHT IN THE SIAU-TAGULANDANG-BIARO REGENCY NORTH SULAWESI ABSTRACT Bonito (Auxis rochei), needs to be  managed well as a renewable natural resources, but vunerable to depletion or extinction. One approach in fish resource management is by modeling. Analysis were carried out, aimed to get the best model for surplus production model, to assess the Maximum Sustainable Yield (MSY), and to get the bonito utilization and effort level. Data used for surplus production model were collected from bonito landings data provided by Marine and Fisheries Service (Dinas Kelautan dan Perikanan) of  Siau-Tagulandang-Biaro Regency and North Sulawesi Province. The best Surplus Production Model that can be used to assess the bonito potential yield is the Schaefer model. The optimum effort biologically EMSY is 5,436 trips per year. The optimum yield biologically CMSY is 1,040.94 tons per year. Utilization level for 2013 was103.80 %, with effort level 110.56 %. The catch for 2013 had already above the MSY value, which shows an  overfishing. Keywords : Bonito, Surplus Production Model, Maximum Sustainable Yield, Siau-Tagulandang-Biaro
Ma’kaaruyen : Sistem Informasi Geografis Pemesanan Online Kain Daerah Sebagai Pesona Budaya Provinsi Sulawesi Utara Pioh, Angelica Sarah; Weku, Winsy Ch.D.; Kalua , Aditya Lapu
Journal of Information Technology, Software Engineering and Computer Science (ITSECS) Vol. 2 No. 2 (2024): Volume 2 Number 2 April 2024
Publisher : PT. Tech Cart Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58602/itsecs.v2i2.109

Abstract

Sulawesi Utara yang terletak di wilayah timur Indonesia, memiliki kekayaan alam dan budaya yang melimpah, termasuk tradisi berharga seperti batik dan tenun yang perlu dilestarikan. Sistem Informasi Geografis (GIS) berfungsi sebagai alat penting untuk mengelola, menganalisis, dan memvisualisasikan data berbasis lokasi, menawarkan akses interaktif kepada pengguna melalui platform berbasis situs web. Penerapan GIS dalam konteks ini menghasilkan banyak manfaat, meliputi pelestarian budaya, pertumbuhan ekonomi, pemberdayaan masyarakat, serta dukungan pendidikan dan penelitian. Sistem Informasi kain daerah Sulawesi Utara, yang dapat diakses melalui situs web, memadukan teknologi modern dengan tradisi budaya, sehingga memperkuat warisan khas daerah tersebut. Pengguna dapat menentukan lokasi di peta untuk mengakses informasi rinci tentang produksi batik, sejarah, dan warisan budaya terkait, yang berpotensi mendorong pembangunan ekonomi. Khususnya, pengujian black box memberikan hasil yang sempurna, menunjukkan kegunaannya dalam menilai kualitas sistem dari sudut pandang pengguna dan memandu upaya pengembangan produk di masa depan. Metode pengujian seperti itu sangat berharga untuk upaya pengembangan produk yang berorientasi pada pengguna.