Putri Anggina
Universitas Negeri Medan

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Creative Teaching With Google Classroom For Teachers Of 096 Manyabar State Elementary Schools Guntur Maha Putra; Nurul Atikah; Rizky Putri Mahfuz; Dessy Rahmadhani; Selma Karamy Zulpana Tanjung; Putri Anggina
Jurdimas (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Royal Vol 5, No 1 (2022): Januari 2022
Publisher : STMIK Royal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33330/jurdimas.v5i1.1486

Abstract

Abstract: This Community Service activity was carried out at SD Negeri 096 Manyabar, Panyabungan District, Mandailing Natal Regency, North Sumatra. This activity is carried out with the aim of helping adapt technology that is in line with the MBKM (Merdeka Belajar – Kampus Merdeka) program, one of which is the use of the google classroom platform in the process of e-learning teaching and learning activities in schools to create creative, interactive, effective and efficient learning between teachers and students, especially during this Covid-19 pandemic. Google classroom is a free, web-based platform built to make it easier for educators and students to learn online, which is easy to use to help teachers manage, measure, and experiential learning. The current use of Google Classroom is very efficient which is not limited by effective space and time. Teachers can provide online material, either in the form of text, images, audio, or video to students, besides that teachers can also make quizzes, assignments, and student lists on a regular basis by using a link from the google form sent to google classroom. Online learning in this Covid-19 era makes learning activities can be carried out interactively, effectively, and efficiently between teachers and students by utilizing technology, one of which is the use of the google classroom platform.  Keywords: google classroom; online learning; e-learning Abstrak: Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini dilaksanakan di SD Negeri 096 Manyabar, Kecamatan Panyabungan, Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara. Kegiatan ini dilaksanakan bertujuan dalam hal membantu adaptasi teknologi yang selaras dengan program MBKM (Merdeka Belajar – Kampus Merdeka) yang salah satunya adalah dengan pemanfaatan plafform google classroom dalam proses kegiatan belajar mengajar e-learning di sekolah untuk menciptakan pembelajaran kreatif, interaktif, efektif dan efisien antara guru dengan siswa apalagi dimasa pandemi Covid-19 ini. Google classroom adalah platform gratis berbasis web yang dibuat untuk mempermudah kegiatan pembelajaran pendidik dan siswa secara online yang mudah digunakan untuk membantu pengajar mengelola, mengukur, dan memperkaya pengalaman belajar. Pemanfaatan Google classroom saat ini sangat efektif dan efisien yang tidak terbatas oleh ruang dan waktu. Guru dapat memberikan materi secara online, baik berupa teks, gambar, audio, maupun video kepada peserta didik, selain itu guru juga dapat membuat kuis, tugas maupun daftar kehadiran siswa secara berkala dengan menggunakan link dari google form yang dikirimkan ke google classroom. Pembelajaran secara daring dimasa Covid-19 ini membuat kegiatan belajar dapat dilakukan secara interaktif, efektif dan efisien antara guru dengan siswa dengan pemanfaatan teknologi salah satu dengan pemanfaatan plafform google classroom.Kata kunci: google classroom; pembelajaran daring; e-learning
Upaya Pendamping Desa Dalam Pengembangan Desa Wisata Sopotinjak Kecamatan Batang Natal Putri Anggina; Anifah
Lifelong Education Journal Vol 2 No 2 (2022): Oktober
Publisher : Ikatan Mahasiswa Pendidikan Luar Sekolah ( IMADIKLUS )

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.180685/lej.v2i2.114

Abstract

Pendamping desa memiliki peran penting dalam pengembangan desa wisata. Pendamping desa bukan hanya mendampingi program masuk ke desa juga mengawasi dana desa tetapi ikut berpartisapasi aktif dalam pengembangan desa. Fakta yang terjadi lapangan pendamping desa belum optimal dalam membangun desa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana upaya pendamping desa dalam mengembangkan desa wisata Sopotinjak, Batang Natal. Metode penelitian yang digunakan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian bahwa desa wisata masih minim akan pengembangan menjadi desa wisata, oleh karena itu upaya pendamping desa dibutuhkan dalam mewujudkan pemerintah desa dan masyarakat desa untuk menuju desa wisata Sopotinjak. Penelitian ini disimpulkan bahwa desa wisata Sopotinjak dalam pengembangannya belum terlaksana, upaya yang dilakukan pendamping desa tidak sesuai dengan kebutuhan di desa sasaran karena kurangnya tindakan secara nyata oleh pendamping desa. Kendala dalam pengembangan desa wisata 2 hal yaitu pendamping desa dan pemerintah desa yang tidak saling berkoordinasi dan masyarakat partipasi masyarakat dalam pengembangan desa wisata.
Upaya Pendamping Desa Dalam Pengembangan Desa Wisata Sopotinjak Kecamatan Batang Natal Putri Anggina; Anifah Anifah
Lifelong Education Journal Vol 2 No 2 (2022): Oktober
Publisher : Ikatan Mahasiswa Pendidikan Luar Sekolah ( IMADIKLUS )

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59935/lej.v2i2.114

Abstract

Pendamping desa memiliki peran penting dalam pengembangan desa wisata. Pendamping desa bukan hanya mendampingi program masuk ke desa juga mengawasi dana desa tetapi ikut berpartisapasi aktif dalam pengembangan desa. Fakta yang terjadi lapangan pendamping desa belum optimal dalam membangun desa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana upaya pendamping desa dalam mengembangkan desa wisata Sopotinjak, Batang Natal. Metode penelitian yang digunakan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian bahwa desa wisata masih minim akan pengembangan menjadi desa wisata, oleh karena itu upaya pendamping desa dibutuhkan dalam mewujudkan pemerintah desa dan masyarakat desa untuk menuju desa wisata Sopotinjak. Penelitian ini disimpulkan bahwa desa wisata Sopotinjak dalam pengembangannya belum terlaksana, upaya yang dilakukan pendamping desa tidak sesuai dengan kebutuhan di desa sasaran karena kurangnya tindakan secara nyata oleh pendamping desa. Kendala dalam pengembangan desa wisata 2 hal yaitu pendamping desa dan pemerintah desa yang tidak saling berkoordinasi dan masyarakat partipasi masyarakat dalam pengembangan desa wisata.