This Author published in this journals
All Journal TAHKIM
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENANGGULANGAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA DALAM PANDANGAN MASYARAKAT KABUPATEN MALUKU TENGAH La Jamaa; Anwar Lateni
TAHKIM Vol 14, No 2 (2018): TAHKIM
Publisher : IAIN Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (504.155 KB) | DOI: 10.33477/thk.v14i2.1266

Abstract

Meskipun pemerintah telah memberlakukan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 Tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga, namun kekerasan dalam rumah tangga tetap terjadi dalam masyarakat. Karena itu dibutuhkan keterlibatan masyarakat. Dalam kaitan ini masyarakat muslim kecamatan Salahutu, Leihitu dan Leihitu Barat kabupaten Maluku Tengah memiliki solusi tersendiri dalam penanggulangan kekerasan dalam rumah tangga dimaksud melalui pendayagunaan kearifan lokal, yang disebut saudara kawin. Saudara kawin mampu mengatasi problem rumah tangga saudari kawinnya termasuk mencegah suami melakukan kekerasan kepada istrinya. Sehingga tidak dibutuhkan upaya penanggulangan KDRT pada tahap represif oleh penegak hukum
RELEVANSI BUDAYA KA’OMBO DENGAN PEMBINAAN RUMAH TANGGA DI DESA BARUTA KECAMATAN SANGIA WAMBULU KABUPATEN BUTON TENGAH PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Anwar Lateni; La Jamaa; Hasan Lauselang
TAHKIM Vol 16, No 1 (2020): TAHKIM
Publisher : IAIN Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33477/thk.v16i1.1060

Abstract

Ka’Ombo merupakan suatu prosesi upacara peralihan status individu (wanita) dari status gadis remaja kabuabua atau juga disebut perempuan yang sudah baliq, prosesi ritual Ka’ombo dilaksanakan selama empat hari empat malam dan selain itu dibutuhkan kesiapan finansial, fisik maupun mental, kemudian para gadis dibekali dengan nilai-nilai keagamaan. Ritual Ka’ombo juga merupakan suatu sistem penanaman nilai moral dan budi pekerti yang baik bagi seorang gadis yang sudah memasuki usia remaja yang harus menjadi pembiasaan diri hingga akan menuju kehidupan berumah tangga, alasan pemilihan gadis-gadis remaja sebagai peserta ritual Ka’ombo dikarenakan kebiasaan perempuan untuk menunggu untuk dilamar sehingga ritual Ka’ombo menandakan kebolehan seorang gadis dilamar karena telah menginjak usia dewasa. Ritual Ka’ombo merupakan ritual pra Islam yang kemudian diinterpretasikan dalam nilai-nilai keislaman yang terus dilestarikan dan telah menjadi kebiasaan masyarakat Buton Tengah yang kemudian terus berlangsung dan relevan dengan Hukum Islam.