Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pencegahan Demam Berdarah Melalui Program Juru Pemantau Jentik (Jumantik) di SD Inpres Watujara Kabupaten Ende Pius Kopong Tokan; Yustina Pacifica Maria Paschalia; Syaputra Artama
I-Com: Indonesian Community Journal Vol 2 No 2 (2022): I-Com: Indonesian Community Journal (Agustus 2022)
Publisher : Fakultas Sains Dan Teknologi, Universitas Raden Rahmat Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (591.416 KB) | DOI: 10.33379/icom.v2i2.1534

Abstract

Setiap tahun kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Ende meningkat tajam. Kasus tertinggi berada di wilayah Puskesmas Kota Ende pada anak usia sekolah. Upaya awal yang dilakukan yaitu pencegahan DBD pada anak usia sekolah di SD Inpres Watujara dengan membentuk kader jumantik yang bertujuan meningkatkan pengetahuan siswa tentang penyakit DBD serta keterampilan pencegahannya. Metode pelaksanaan dilakukan melalui mengedukasi 20 siswa sebagai kader jumantik melalui pembelajaran problem based learning yang menyenangkan, diselingi dengan ceramah dan role play/simulasi langsung yang dilaksanakan pada tanggal 18 Juli hingga 22 Juli 2022 di SD Inpres Watujara. Hasil menunjukkan seluruh peserta mampu dan terampil dalam melakukan praktik jumantik dan terjadi peningkatan pengetahuan peserta tentang penyakit DBD sebesar 52,65%, Proses edukasi yang benar akan memberikan dampak positif pada peningkatan pengetahuan peserta dan perubahan perilaku pencegahan. Peserta mampu melakukan upaya pencegahan DBD secara mandiri dan baik serta diharapkan dapat berlansung secara terus menerus secara mandiri dan berkala.
EFEKTIFITAS PENDIDIKAN KESEHATAN DEMAM BERDARAH DENGUE TERHADAP PENGETAHUAN, SIKAP DAN KETERAMPILAN JUMANTIK SEKOLAH DI SEKOLAH DASAR INPRES WATUJARA KABUPATEN ENDE Pius Kopong Tokan; Syaputra Artama
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 22, No 2 (2022): Jurnal Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v22i2.2921

Abstract

Salah satu bencana yang pernah terjadi di Indonesia adalah bencana non-alam berupa wabah penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Kejadian DBD meningkat dari tahun ke tahun termasuk di Kabupaten Ende. Pada tahun 2019 penderita anak usia sekolah menjadi kasus terbanyak. Anak sekolah merupakan sasaran yang berperan strategis dengan jumlah sebanyak 20 % dari jumlah penduduk Indonesia. Guna menekan angka kejadian DBD, perlu diupayakan peran serta anak sekolah. Upaya tersebut dengan memberikan pendidikan kesehatan kepada para siswa sehingga dapat meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilannya sebagai Jumantik khususnya dalam kegiatan Pemantauan Jentik secara berkala. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas pendidikan kesehatan DBD terhadap pengetahuan, sikap, dan keterampilan jumantik. Penelitian ini menggunakan desain quasi experimental one group pretest-posttest untuk membuktikan adanya peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan setelah diberikan pendidikan kesehatan. Pengambilan sampel dengan total sampling sebanyak 30 orang. Pendidikan kesehatan diberikan dengan metode ceramah, diskusi, demonstrasi dan tugas mandiri di masing-masing rumah responden. Setiap  responden diberikan modul sebagai bahan bacaan. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan yang bermakna pada pengetahuan (p value 0,004), sikap (p value   0,005) dan keterampilan (p value 0,019) siswa sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan. Hasil penelitian yang melihat hubungan antara karakteristik  siswa dengan pengetahuan, sikap dan keterampilan siswa sesudah intervensi pendidikan kesehatan, menunjukkan hasil ada hubungan yang bermakna pada usia dengan pengetahuan (p value 0,004), usia dengan sikap (p value 0,004), usia dengan ketrampilan (p value 0,005). Pada variable jenis kelamin menunjukkan hasil ada hubungan yang bermakna pada jenis dengan pengetahuan (p value 0,005), jenis kelamin dengan sikap (p value 0,005), jenis kelamin dengan ketrampilan (p value 0,007). Dari hasil ditemukan pendidikan kesehatan terbukti efektif meningkatkan pengetahuan,sikap, keterampilan dalam meningkatkan kesiapsiagaan kejadian DBD di Sekolah Dasar Inpres Watujara. Semakin tinggi usia, maka semakin baik tingkat pengetahuan, sikap dan ketrampilan terkait DBD. Perempuan memiliki pengetahuan dan sikap yang lebih baik tentang DBD, sedangkan laki-laki memiliki ketrampilan yang lebih baik tentang pemberantasan sarang nyamuk.Kata Kunci: Pendidikan kesehatan, Demam berdarah, Jumantik
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Promotif Dan Preventif Risiko Kejadian Penyakit Tuberkulosis Paru (TB Paru) Syaputra Artama; Pius Kopong Tokan; Rifa'tunnisa .
Borneo Community Health Service Journal VOLUME 3 NOMOR 2 TAHUN 2023
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/neotyce.v3i2.4098

Abstract

Peningkatan jumlah penderita TB Paru setiap tahun dapat terjadi akibat kurangnya pemahaman masyarakat terkait cara pencegahan TB Paru dan ketidakpatuhan dalam pengobatan. Pemberdayaan masyarakat dapat menjadi upaya yang efektif dalam meningkatkan peran serta tersebut dalam program promotif dan preventif penyakit TB Paru tentang pencegahan dan penanganan penyakit TB Paru pada pasien maupun keluarga. Tujuan dari kegiatan ini untuk memberdayakan masyarakat dalam program promotif dan preventif risiko kejadian penyakit tuberkulosis. Kegiatan ini telah melibatkan 20 peserta yang teridir dari masyarakat, keluarga dengan risiko penularan TB Paru, kader kesehatan, serta tokoh masyarakat. Metode yang dilakukan menggunakan pendekatan participatory action research (PAR). Tindak lanjut pendampingan dan monitoring di masyarakat secara door to door untuk memastikan bahwa program berjalan dengan baik. Hasil kegiatan pre test yang didapatkan menunjukkan nilai rata-rata sebesar 39,10. Selanjutnya terjadi peningkatkan pada hasil rata-rata post test menjadi 93,52. Diharapkan peran aktif masyarakat dalam menanggulangi penyebaran penyakit TB Paru melalui promotif dan preventif
PERAN KADER DALAM PENGENDALIAN HIPERTENSI DI KABUPATEN ENDE Maria S. Sekunda; Pius Kopong Tokan; Krispina Owa
Kelimutu Nursing Journal Vol 1 No 2 (2022): Volume 1 Nomor 2 Desember 2022
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31965/knj.v1i2.998

Abstract

Hipertensi adalah suatu keadaan di mana adanya peningkatan tekanan darah di atas normal. Penyakit hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah yang memberi gejala yang berlanjut untuk suatu target organ, seperti stroke, penyakit jantung koroner dan bahkan kematian. Penderita hipertensi harus segera ditangani dengan segera sehingga tidak menyebabkan kematian. Penyakit ini telah menjadi masalah utama dalam kesehatan masyarakat yang ada di Indonesia maupun di beberapa negara yang ada di dunia. Rancangan/desain yang digunakan dalam studi kasus ini yaitu deskriptif kuantitatif dengan pendekatan waktu cross sectional. Data dikumpulkan pada bulan September 2020 dengan menggunakan kuesioner. Analisa data yang dilakukan pada penelitian ini yaitu analisa deskriptif yang digunakan untuk mengetahui frekuensi dari masing–masing responden. Tempat/lokasi yang dilakukan studi kasus adalah di wilayah Kabupaten Ende. Hasil penelitian diketahui bahwa sebagian besar responden berperan kurang sebagai kader posyandu lansia sebanyak 75%, cukup sebanyak 25% dan baik sebanyak 0%.. Kader sebagai pengerak masyarakat di kabupaten Ende masih belum optimal dalam melaksanakan perannya sehingga perlu pendampingan dari tenaga Puskesmas berupa pemberian informasi dan pelatihan demi pengendalian hipertensi pada lansia. Oleh karena itu diharapkan agar para kader tetap semangat dalam menjalankan tugasnya sebagai kader dengan terus meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan khususnya tentang penanganan dan pengobatan hipertensi sehingga dapat mencegah kejadian komplikasi hipertensi