Bahren Qurrotul Nada
Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PRODUCTION OF SHRIMP IN INTENSIVE AQUACULTURE SYSTEM OF VANAME SHRIMP (Litopenaeus vannamei) USING DIFFERENT CULTURAL SLUDGE MANAGEMENT METHODS Isya Tri Pamungkas; Anggun Wijaya; Bahren Qurrotul Nada; Mega Yuniartik
Journal of Aquaculture Science Vol 7 No 1 (2022): Journal of Aquaculture Science
Publisher : Airlangga University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31093/joas.v7i1.131

Abstract

Masalah utama pada budidaya  udang secara intensif adalah menurunnya kualitas air yang layak selama pemeliharaan udang dan munculnya penyakit. Masalah ini mengakibatkan  menurunya produktifitas udang vaname. Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui penerapan metode pengelolaan lumpur, dengan tujuan untuk mengurangi tumpukan lumpur didasar tambak intensif. Metode pengelolaan lumpur antara lain sistem, CRS (Close Resirculating System), semi close dan bioflok. Metode penulisan yang digunakan yaitu studi pustaka, untuk analisis data dengan membandingkan rata rata data produksi dan kualitas air pada masing masing sistem. Pengelolaan lumpur pada sistem CRS, memindahkan sisa bahan organik kedalam kolam pengendapan. Pada sistem semi close, membuang lumpur secara berkala melalui central draine. Pengelolaan lumpur pada sistem bioflok, memanfaatkan bakteri heterotopik untuk mengolah sisa bahan organik. Average Daily Gain (ADG) terbesar terdapat pada sistem bioflok sebesar 0.16 g/day dan terkecil pada sistem semi close sebesar 0,11 gr/day. Survival rate (SR) tingkat kelulus hidupan tertinggi pada sistem bioflok dengan SR mencapai 88%, dan terendah pada sistem CRS yaitu 81%. Feed Convertion Ratio (FCR) terbaik pada sistem bioflok yaitu nilai FCR mencapai 1.26, berikutnya sistem CRS dengan FCR 1.33, dan pada sistem semi close nilai FCR mencapai 1.93. Sistem pengelolaan lumpur terbaik  dari ketiga sistem tersebut yaitu sistem bioflok. Rata-rata data kualitas air harian dari ketiga sistem tersebut masih dalam kondisi optimal, walaupun pada parameter amonia, nitrit, dan nitrat terpaut tinggi, namun pada tingkat kelulus hidupan udang ketiga sistem tersebut masih diatas 80%.