Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Perbandingan Kadar Flavonoid Total Ekstrak Etanol Daun Ungu (Graptophyllum pictum l. Griff) Berdasarkan Perbedaan Metode Pengeringan Dyah Ratna Ayu Puspita Sari; Putu Ayu Ratih Listiani
Media Farmasi XXX Vol 18, No 1 (2022): MEDIA FARMASI
Publisher : Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Makassar, Kementerian Kesehatan RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mf.v18i1.2525

Abstract

Comparison Of Total Flavonoid Content Of Purple Leaves Extract (Graptophyllum pictum l. Griff) By Different Drying MethodsPurple leaf (Graptophyllum pictum L. Griff) is a plants used in traditional medicine. The pharmacological activity of purple leaves is caused by the presence of chemical compounds it has. One of the important compounds contained in purple leaves is flavonoids. The aimed of this study was to determine the ratio of total flavonoid content of purple leaf ethanol extract based on different drying methods. The extraction method used is the maceration method. The flavonoid test was carried out qualitatively and quantitatively with a UV-Vis spectrophotometer instrument. This study shows the total flavonoid content of purple leaves  that were dried by aerating (28.68 mg) was greater than that of the oven (24.30 mg). However, there was no significant difference between the two drying methods (p >0.05).Keywords : Graptophyllum pictum ,Total Flavonoid, Drying MethodsDaun ungu (Graptophyllum pictum L. Griff) adalah tanaman yang digunakan dalam pengobatan tradisional. Aktivitas farmakologi daun ungu disebabkan oleh adanya senyawa kimia yang dimilikinya. Salah satu senyawa penting yang terkandung dalam daun ungu adalah flavonoid. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perbandingan kadar flavonoid total ekstrak etanol daun ungu berdasarkan perbedaan metode pengeringan. Metode ekstraksi yang digunakan adalah maserasi. Pengujian flavonoid dilakukan secara kualitatit dan kuantitatif dengan instrumen spektrofotometer UV-Vis. Penelitian ini menunjukkan kadar flavonoid total daun ungu yang dikeringkan dengan cara diangin-anginkan (28,68 mg) lebih besar dibandingkan dengan oven (24,30 mg). Namun tidak ditemukan perbedaan yang signifikan diantara kedua metode pengeringan tersebut (p >0.05)Kata kunci : Graptophyllum pictum, Flavonoid Total, Metode Pengeringan
Aktivitas Antioksidan dan Toksisitas Fraksi Etil Asetat dan Fraksi N-Heksan Daun Pegagan (Centella Asiatica L.) Ella Yunita; Dyah Ratna Ayu Puspita Sari
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 8 No. 1 (2022): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v8i1.167

Abstract

Antioksidan berperan penting untuk melindungi sel terhadap pengaruh radikal bebas. Tumbuhan yang berperan sebagai antioksidan alami adalah pegagan (Centella asiatica) dan banyak digunakan dalam pengobatan tradisional. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui aktivitas antioksidan (IC50) dari fraksi etil asetat dan n-heksan daun pegagan dan toksisitasnya (LC50) terhadap Artemia salina Leach. Pengujian antioksidan dilakukan dengan metode DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl) menggunakan spektrofotometer UV-Vis dan uji toksisitas dengan metode BSLT (Brine Shrimp Lethality Test). Hasil penelitian menunjukkan nilai IC50 fraksi etil asetat sebesar 325 mg/L (kategori lemah) dan fraksi n-heksan 731 mg/L (kategori tidak aktif) sedangkan nilai LC50 pada fraksi etil asetat yaitu 1202 mg/L (kategori tidak toksik) dan fraksi n-heksan yaitu 2818 mg/L (kategori tidak toksik).
Penyuluhan Pemanfaatan Bahan Herbal Yang Baik dan Benar di Masa Pandemi Covid-19 di SMK Bintang Persada Tabanan Dyah Ratna Ayu Puspita Sari; Ni Putu Diwyami
Jurnal Altifani Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2022): Maret 2022 - Jurnal Altifani Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Indonesian Scientific Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25008/altifani.v2i2.218

Abstract

Pandemi Covid-19 yang terjadi diseluruh bagian dunia, menimbulkan dampak yang besar bagi semua sektor kehidupan khususnya kesehatan. Hal ini membutuhkan upaya penanggulangan yang cepat. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah penularan adalah dengan meningkatkan sistem imun. Peningkatan sistem imun dapat dilakukan dengan memanfaatkan bahan herbal khususnya dari tumbuhan yang berpotensi sebagai imunomudulator. Tujuan dilakukannya pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai pemanfaat bahan herbal yang baik dan benar di masa pandemic Covid-19. Metode pengabdian masyarakat yang digunakan adalah penyuluhan kesehatan yang diawali dengan pmberian pre-test dan diakhiri dengan post-test. Berdasarkan hasil evaluasi menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan yang bermakna setelah pemberian materi penyuluhan dengan nilai P<0.05.
Potensi Antibakteri Pegagan (Centella asiatica) Terhadap Bakteri Gram Positif dan Gram Negatif Ella Yunita; Puspita Sari Dyah Ratna Ayu
Emasains : Jurnal Edukasi Matematika dan Sains Vol. 9 No. 2 (2020): September 2020
Publisher : FPMIPA IKIP PGRI Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (156.744 KB) | DOI: 10.5281/zenodo.4305192

Abstract

Infeksi merupakan salah satu faktor penyebab utama morbiditas dan mortalitas diseluruh dunia.Terapi utama infeksi yaitu dengan penggunaan antibiotik. Namun penggunaan antibiotik sintetis dikaitkan dengan efek samping dan perbaikan progresif resistensi antimikroba. Oleh karena itu, diperlukan alternatif dalam terapi infeksi yaitu dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada. Centella asiatica yang dikenal dengan nama pegagan di Indonesia. Pegagan biasa digunakan dalam pengobatan tradisional dan telah terbukti memiliki berbagai aktivitas farmakologi, salah satunya sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi antibakteri pegagan terhadap berbagai bakteri, baik gram negatif maupun positif. Hasil dari review ini menyatakan bahwa ekstrak pegagan memiliki potensi dalam menghambat pertumbuhan bakteri gram positif maupun negatif.
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL BUAH CABE JAWA (Piper retrofractum) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus DAN Escherichia coli Dyah Ratna Ayu Puspita Sari; Ni Luh Putu Arsita Sari; Ni Luh Gde Mona Monika
Journal Pharmactive Vol. 1 No. 1 (2022): Jurnal Pharmactive April
Publisher : Institut Teknologi dan Kesehatan Bintang Persada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Infeksi merupakan salah satu penyebab penyakit utama pada manusia. Penggunanan antibiotik sintetis untuk infeksi terutama bakteri banyak menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan sehingga masayarakat Indonesia lebih sering menggunakan obat tradisional untuk pengobatan infeksi. Salah satu obat tradisional Indonesia yang sering digunakan adalah Cabe jawa. Cabe jawa secara empiris digunakan sebagai aprodisak, pengobatan untuk saluran cerna antimikroba dan antiinflamasi. Penelitian ini bertujuan mengetahui efektifitas ekstrak etanol cabe jawa terhadap bakteri Staphylococcus aures dan Escherichia coli. Metode yang digunakan adalah simplisia cabe jawa dimaserasi kemudian di uji aktivitas antibakteri dengan menggunakan metode difusi cakram. Hasil penelitian menunjukan efektifitas antibakteri ekstrak etanol cabe jawa terhadap bakteri S.aureus dan E. coli pada konsentrasi 20%; 40%; 60% tidak menunukan adanya zona hambat sedangkan pada konsentrasi 80% untuk bakteri S. aureus menunjukan zona hambat 17.12 mm dan untuk bakteri E. coli 15.76 mm. kontrol postif yang digunakan cotrimoxazole tablet 480mg dan kontrol negatif DMSO 10%. Salah satu zak berkhasiat yang terkandung dalam cabe jawa adalah piperin yang berfungsi sebagai antibakteri. Berdasarkan hasil penelitian ini ekstrak etanol cabe jawa dikatagorikan memiliki zona hambat kuat.
PERBANDINGAN AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN SAMBUNG NYAWA (Gynura procumbens) SEGAR DAN KERING TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus Dyah Ratna Ayu Puspita Sari
Journal Pharmactive Vol. 1 No. 2 (2022): Jurnal Pharmactive Oktober
Publisher : Institut Teknologi dan Kesehatan Bintang Persada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Daun sambung nyawa (Gynura procumbens) memiliki potensi farmakologi yang luas. Potensi farmakologi daun sambung nyawa salah satunya sebagai antibakteri. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui perbandingan ativitas daun sambung nyawa segar dan kering dalam menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus. Skrining fitokimia dengan menggunakan pereaksi warna dan untuk uji antivitas antibakteri menggunakan metode sumuran, diukur dengan melihat zona bening yang terbentuk dan di analisis menggunakan uji mean. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak segar dan ekstrak kering daun sambung nyawa mengandung senyawa flavonoid, fenolik dan tannin. Hasil uji aktivitas ekstrak segar daun sambung nyawa pada konsentrasi 60% (5,52mm), 70% (5,59mm), 80% (6,40mm), 90% (7,40mm), dan 100% (8,07%). Sedangkan pada ekstrak kering daun smbung nyawa menunjukkan hasil pada konsentrasi 60% (7,14mm), 70% (7,62mm), 80% (8,37mm), 90% (8,88mm), dan 100% (9,39%). Perbandingan aktivitas antibakteri ekstrak etanol 96% daun sambung nyawa segar dan esktrak kering sambung nyawa kering tidak terdapat perbedaan yang signifikan dengan nilai p >0,05. Namun ekstrak etanol 96% daun sambung nyawa kering memiliki zona hambat yang lebih lebar.