Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search
Journal : Jurnal Gear : Energi, Perancangan, Manufaktur

Analisis Kekuatan Rangka Mesin Chipper Kayu Menggunakan Metode Elemen Hingga Isman Raharjo; Amri Hidayat; Fadhli Dzil Ikram; Aldrin Aldrin
Jurnal GEAR (Energi, Perancangan, Manufaktur & Material) Vol 2 No 1 (2024): Edisi 3
Publisher : Program Studi Teknik Mesin Fakultas Rekayasa Sistem Universitas Teknologi Sumbawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36761/gear.v2i1.3651

Abstract

Rangka adalah suatu komponen yang penting dalam sebuah mesin untuk menopang beban mesin sehingga rangka harus dijamin aman dan kuat. Mesin chipper kayu yang mampu mengubah kayu menjadi serpihan kecil untuk produksi pelet kayu sebagai bahan bakar alternatif. Tujuannya untuk mengetahui tegangan maksimum,deformasi maksimum dan faktor keamanan. Proses analisis meliputi persiapan alat, desain rangka dan analisis pada rangka dengan menggunakan software inventor dan Ansys. Setelah proses analisis dilakukan maka didapatkan hasil dengan beban 8 kg pada kerangka atas dan 8,7 kg pada dudukan motor AC dengan nilai tegangan ekuivalen sebesar 131,7 Mpa, nilai deformasi maksimum sebesar 0,41119 mm dan faktor keamanannya 1,89. Kata Kunci: Analisis tegangan, deformasi, faktor keamanan, rangka, ansys.
PERANCANGAN TRANSMISI PULLEY DAN V-BELT PADA MESIN CHIPPER KAYU La Ode Muhammad Syarif; Fadhli Dzil Ikram; Amri Hidayat; Mietra Anggara
Jurnal GEAR (Energi, Perancangan, Manufaktur & Material) Vol 2 No 1 (2024): Edisi 3
Publisher : Program Studi Teknik Mesin Fakultas Rekayasa Sistem Universitas Teknologi Sumbawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36761/gear.v2i1.3654

Abstract

Kebutuhan energi di Indonesia senantiasa meningkat dari tahun ke tahun, Sehingga pemerintah menciptakan energy terbarukan yaitu co-firing, Bahan baku campuran co-firing adalah biomassa termasuk sampah yang dilakukan pengolahan menjadi pellet sampah, pellet kayu maupun wood chip. Untuk mensuport wood chip kepada PLTU di butuhkan mesin pencacah, Mesin pencacah kayu ini dirancang untuk dapat menghancurkan dan menghaluskan kayu pada beragam macam tingkat kekerasan kayu. Seperti ranting, batang gelondong, maupun akar dapat dihancurkan dan dihaluskan oleh mesin ini. Pada perancangan mesin chipper kayu yang menggunakan penggerak motor listrik dengan daya trasnmisi P = 0, 75 kW, putaran poros = 1500 rpm. Jumlah penampang sabuk-V : tipe A, panjang keliling No. 34 L = 864 mm, Jumlah sabuk 1 buah diameter luar puli = 95 mm = 164 mm, Daerah penyetelan jarak poros = 20 mm, = 25 mm.
Pengaruh Kecepatan Udara Dan Kapasitas Pengeringan Pada Mesin Pengering Kerupuk Ikan Tongkol Iksan Wira Yuda; Aldrin Aldrin; Mietra Anggara; Amri Hidayat
Jurnal GEAR (Energi, Perancangan, Manufaktur & Material) Vol 2 No 1 (2024): Edisi 3
Publisher : Program Studi Teknik Mesin Fakultas Rekayasa Sistem Universitas Teknologi Sumbawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36761/gear.v2i1.3674

Abstract

Penelitian tentang pengaruh kecepatan udara pengeringan kerupuk sudah pernah dilakukan oleh Siregar, M. S., Anggara, M., Aldrin, A., & Hidayat, A. (2023) yang dimana kecepatan udara mempengaruhi nilai dari laju pengeringan, nilai kadar air dan nilai efisiensi pengeringan, semakin tinggi kecepatan udara maka laju pengeringan, nilai kadar air dan nilai efisiensi pengeringan semakin besar dan efisien. Sementara penelitian tentang uji kapasitas mesin pengering kerupuk ikan tongkol belum pernah dilakukan untuk mengetahui kapasitas mesin pengering yang sesuai dengan ukuran mesin yaitu dengan dimensi panjang 40 cm, lebar 40 cm dan tinggi 85 cm. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kecepatan udara dan kapasitas pengeringan terhadap laju pengeringan, kadar air dan efesiensi pengeringan pada mesin pengering kerupuk ikan tongkol. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen pengeringan menggunakan mesin pengering kerupuk ikan tongkol dengan pengujian kecepatan udara dan kapasitas pengeringan. Dari hasil pengujian mendapatkan laju pengeringan terbaik diantara keduanya berada pada kecepatan 2,5 m/s kapasitas 100%. kadar air terbaik berada pada kecepatan 2 m/s dengan kapasitas 50% dan kapasitas 75% dan pada kecepatan 2,5 m/s dengan kapasitas 50% dan kapasitas 75% (Sesuai standar kadar air kerupuk 12%, SNI 0272:1991) serta efisiensi pengeringan terbaik diantara keduanya berada pada kecepatan 2,5 m/s kapasitas 100%.