Penelitian ini berjudul Kearifan Lokal Ritual Marari Sabtu Pada Kepercayaan Parmalim di Desa Kampung Mudik Kecamatan Barus Tapanuli Tengah. Metode yang digunakan ialah metode observasi, metode wawancara dan metode kepustakaan. Metode untuk analisi data digunakan imetode ipeneIitian deskriptif iyang ibersifat ikuaIitatif. Lokasi pengambilan data penelitian terletak di desa Kampung Mudik, Kecamatan Baru, Kabupaten Tapanuli Tengah. Tujuan dalam penelitian ini untuk menguraikan bagaimana tahap-tahap ritual marari sabtu,fungsi ritual marari sabtu dan kearifan lokal yang terdapat dalam ritual marari sabtu. Teori yang digunakan dalam penelitian ini ialah Kearifan Lokal Sibarani (2014). Hasil dari penelitian yang dilakukan oleh penulis yaitu ugamo malim di wajibkan untuk berkumpul setiap hari sabtu di bale parsantian. Dengan persembahan berupa timpul ni daupa dan pangurason sebagai ucapan terima kasih ruas kepada Debata MuIajadi Nabolon, Debata Natolu, Siboru Deak Parujar, Naga Padohaniajji, Boru Saniangnaga, Patuan Raja Uti, Tuhan SiarimbuIubosi, Raja NaopatpuIuopat, Raja Sisingamangaraja, Raja Nasiak bagi yang di wariskan secara turun temurun. Adapun jumIah isi patik yaitu dua puIuh tiga (23) patik dan terbagi Lima bagian poda hamalimon. Ada 5 macam fungsi bahasa daIam rituaI marari sabtu yaitu: (1) fungsi informatif, (2) fungsi eksresif, (3) fungsi direktif, (4) fungsi estetik, (5) fungsi fatis. Adapun jenis-jenis kearifan iokai yang terdapat rituai upacara marari sabtu pada masyarakat parmaiim di desa kampung mudik, yaitu: (1) kesopansantunan, (2) kejujuran, (3) kesetiakawanan sosial kerukukan, (4) dan penyeiesaian konfiik (5) komitmen, (6) rasa syukur, (7) kerja keras, (8) disiplin, (9) pendidikan, (10) pelestarian dan kreativitas budaya.