Layanan bimbingan dan konseling dilakukan di sekolah pada prinsipnya untuk mengoptimalkan perkembangan siswa yang berhubungan dengan: pribadi, sosial, belajar, maupun karir. Winkel menjelaskan bimbingan dan konseling diartikan sebagai proses pemberian bantuan yang dilakukan seorang konselor atau guru bimbingan konseling kepada seseorang atau beberapa orang individu (siswa/klien) dengan cara memberikan informasi, yaitu menyajikan pengetahuan yang dapat digunakan untuk mengambil suatu keputusan, atau memberikan nasihat dan mengarahkan, menuntun ke suatu tujuan.Manajemen bimbingan dan konseling adalah seluruh aktivitas terukur dan teratur yang dilakukan dalam rangka bantuan pendidikan terkait psikologis dan kemanusiaan oleh pembimbing professional kepada peserta didik, dengan mengutamakan fungsi-fungsi manajemen. Sarana, prasarana bimbingan dan konseling merupakan suatu perlengkapan dalam menunjang aktivitas kegiatan bimbingan dan konseling. Penelitian ini bertujuan, mewujudkan situasi yang nyaman dan stabil pada saat kegia- tan layanan bimbingan dan konseling tengah berlangsung. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan kategori penelitian kepustakaan (Library Research). Suksesnya layanan bimbingan dan konseling di seko- lah didukung oleh adanya pendayagunaan semua sarana dan prasarana bimbingan dan konseling yang ada di sekolah secara efektif dan efisien. Profil sarana dan prasarana yang ada di sekolah tersebut perlu didayagunakan dan dikelola untuk kepentingan proses layanan bimbingan dan konseling di sekolah, proses kegiatan bimbingan dan konseling akan berjalan dengan efektif dan efisien apabila didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai.