Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Program Pembinaan Kepribadian Terhadap Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Cibinong Fariya Zahira Rahman
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 4 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (197.725 KB) | DOI: 10.31004/jpdk.v4i4.5293

Abstract

Pemasyarakatan telah bergerak dari sistem pemidaan terdahulu dengan mengedepankan sistem Pemasyarakatan yang sesuai dengan ideologi Pancasila sebagai dasar negara. Perubahan tersebut ditandai dengan dibuatnya program pembinaan untuk warga binaan dalam menjalani masa pidananya. Program tersebut terdiri dari program pembinaan kepribadian dan kemandirian yang dilaksanakan di tiap Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan diseluruh Indonesia. tiap Lembaga Pemasyarakatan atau Rumah Tahanan memberikan fasilitas yang berbeda menyesuaikan oleh jumlah dan informasi narapidana yang ada di dalamnya. Program tersebut berjalan beriringan dengan tujuan memberikan bekal dan meningkatkan kapasitas bagi narapidana agar ketika selesai menjalani masa pidana dapat menjadi masyarakat seutuhnya yang tidak mengalami keterbelakangan dan dapat mengikuti arus kehidupan. Hal penulisan menunjukan jalannya program pembinaan kepribadian yang ada serta dampak positif dan efektivitas yang diberikan kepada narapidana.
Strategi Komunikasi Pembimbing Kemasyarakatan Dalam Upaya Penyelesaian Perkara Anak Tindak Pidana Susila (Studi Kasus : Bapas Kelas I Jakarta Pusat) Fariya Zahira Rahman; Ali Muhammad
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 5 (2023): Innovative: Journal of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembimbing Kemasyarakatan dalam upaya proses penyelesaian perkara Anak wajib mengedepankan semangat restorative justice. Pada anak kasus tindak pidana susila, penyelesaian perkara melalui pendekatan restorative justice dengan upaya mediasi sangat sedikit berhasil dilakukan. Hal ini dikarenakan banyak sekali kasus anak tindak pidana susila yang tidak berhasil akibat tidak adanya persetujuan dari pihak korban, hal ini dikarenakan pihak korban tidak menerima untuk dilakukan upaya mediasi. Sehingga dalam hal ini, Pembimbing Kemasyarakatan dituntut harus memiliki sebuah keterampilan komunikasi. Penelitian ini meneliti bagaimana strategi komunikasi yang dilakukan Pembimbing Kemasyarakatan dalam upaya penyelesaian perkara Anak tindak pidana susila di Bapas Kelas I Jakarta Pusat. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan melakukan wawancara langsung kepada Pembimbing Kemasyarakatan yang menangani kasus Anak tindak pidana susila dengan menggunakan teknik analisis data yaitu pengumpulan data, reduksi data dan penyajian data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pembimbing Kemasyarakatan dalam proses penyelesaian perkara Anak tindak pidana susila menggunakan strategi komunikasi yang cenderung menggunakan gaya persuasif untuk dapat mengajak kedua belah pihak yang berkonflik untuk melakukan mediasi dan juga menggunakan pendekatan melalui sosial budaya guna menyesuaikan gaya bahasa dan intonasi suara kepada lawan bicara agar tujuan dari komunikasi dapat tercapai. Berdasarkan analisa yang penulis lakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa pembimbing kemasyarakatan melakukan strategi komunikasi dan pendekatan melalui sosial budaya guna mengupayakan adanya mediasi. Dengan adanya komunikasi yang baik, upaya mediasi dapat terlaksana namun tidak menjadi kunci keberhasilan dalam upaya mediasi.