Mustafa Mustafa
[SINTA ID: 6034065] Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PROBLEMATIKA PENDAMPINGAN PROGRAM PEMUTAKHIRAN DATA SDGS DESA TAHUN 2021 DI PROVINSI RIAU Mustafa Mustafa; Dodi Afrianto
Masyarakat Madani: Jurnal Kajian Islam dan Pengembangan Masyarakat Vol 7, No 1 (2022): Juni 2022
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jmm.v7i1.17037

Abstract

Sustainable Development Goals (SDGs) adalah rencana aksi global yang bertujuan untuk  mengakhiri kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan. Untuk mendukung program tersebut, Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) menerbitkan Permendesa Nomor 13 Tahun 2020 yang berfokus pada SDGs desa. Regulasi ini mengatur tentang prioritas penggunaan dana desa pada tahun 2021 yang juga fokus terhadap upaya pencapaian SDGs serta Peraturan Menteri Desa Nomor 21 Tahun 2020 tentang Pembangunan Umum Pembangunan Desa dan Pemberdayaan Masyarakat Desa yang salah satu materinya memuat tentang pendataan desa. Pendamping Desa memiliki peran penting untuk melakukan pendampingan terhadap jalannya  program SDGs desa. Penelitian ini ingin mengetahui bagaimana problematika yang dialami pendamping desa dalam pendampingan program SDGs desa kepada para pemangku kepentingan di desa. Riset ini menggunakan metode kualitatif dan pengumpulan data melalui wawancara dengan beberapa pendamping desa di Provinsi Riau. Hasil penelitian menunjukkan ada beberapa masalah yang terjadi dalam proses pendampingan  yang dilakukan pendamping desa di Provinsi Riau antara lain kuantitas pendamping yang terbatas, peningkatan kapasitas yang tidak maksimal,  wilayah yang sulit dijangkau terutama di daerah pesisir, teknologi informasi dan komunikasi yang digunakan sering mengalami error sehingga input data sering terkendala, monitoring yang terbatas, serta dukungan anggaran dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa.
ANALISIS SEMIOTIKA KEKERASAN DALAM FILM DILAN 1990 Haryati Haryati; Mustafa Mustafa
Jurnal Riset Mahasiswa Dakwah dan Komunikasi Vol 2, No 2 (2020): Mei 2020
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jrmdk.v2i3.9596

Abstract

Film Dilan 1990  adalah salah film Indonesia yang banyak ditonton dari kalangan remaja di tahun 2018. Film ini mengangkat cerita tentang kisah percintaan remaja pada masa sekolah menengah atas (SMA) di kota Bandung, tanpa disadari ternyata juga banyak terjadi hal negatif dalam film tersebut. Ada beberapa adegan yang cukup mengganggu dan kurang nyaman dilihat seperti kekerasan verbal dan non verbal. Permasalahan pada penelitian ini adalah bagaimana unsur kekerasan yang terdapat dalam film Dilan 1990 menurut semiotika Roland Barthes yang dilihat dari denotasi, konotasi dan mitos. Penelitian ini memakai metode deskriptif dan menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian mengungkapkan dalam film Dilan 1990 terdapat adegan kekerasan verbal dan non verbal. Kekerasan verbal merupakan bentuk kekerasan yang ditandai dengan ucapan yang ada pada film ini, yang direpresentasikan dengan perkataan seperti genit, ganjen, gatal, pelacur, setan, anjing, brengsek, memble. Sedangkan kekerasan non verbal merupakan bentuk kekerasan fisik  yang di tandai dengan tindakan yang ada didalam film ini yang direpresentasikan dengan bentuk tindakan memukul, tawuran, menampar dan lain-lain.
REPRESENTASI PEREMPUAN DALAM FILM SELESAI TAHUN 2021 Mutiara Nabilah; Mustafa Mustafa
Jurnal Riset Mahasiswa Dakwah dan Komunikasi Vol 4, No 2 (2022): Juli 2022
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jrmdk.v4i2.15405

Abstract

Selesai is a film directed by Tompi that has been released in August 2021, this film has successfully entered the trending topic of several social media, such as Twitter, TikTok, and Instagram. This film became a warm conversation by some netizens, there are various compliments about this film, starting from the acting of the cast, the background, and also the cinematography. However, not a few netizens also criticized the film, Tompi was considered to have failed to produce a work because the representation of women was always bad in this film until there was a debate between Tompi and netizens. The purpose of this study is to find out how women are represented in this film, whether in accordance with the opinions said by netizens or vice versa. This research uses descriptive qualitative methods with technical analysis of Sarra Mills critical discourse. The subject of the study was a finished film, with the object of the study being 8 scenes that represent women from various points of view, From the results of the study found that there are 8 scenes that represent women with negative connotations, including women in beautiful clothes represented as cheating, tattooed women are considered naughty and have a dark past, women should not be dominant and should submit to men, and women who have psychiatric problems should be left out, and it is only natural that women are represented as objects of male sexual fantasies.