Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

HUBUNGAN PENERAPAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK OLEH PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD) Nurhayati Nurhayati; Heny Mustika
Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Vol 12, No 1 (2020): Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan
Publisher : STIKES 'Aisyiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/bi.v12i1.556

Abstract

Latar belakng : komunikasi terapeutik adalah suatu pengalaman bersama antara perawat-klien yang bertujuan untuk menyelesaikan masalah klien. Komunikasi terapeutik termasuk komunikasi interpersonal dengan titik tolak saling memberikan pengertian antara perawat dengan pasien. Persoalan mendasar dari komunikasi ini adalah saling membutuhkan antara perawat dan pasien, sehingga dapat dikategorikan kedalam komunikasi pribadi diantara perawat dan pasien, dimana perawat membantu dan Klien menerima bantuan. Tujuan: penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungn penerapan komunikasi terapeutik oleh perawat dengan kepuasan pasien di Instlasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang. Metode : penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Sampel penelitian sebanyak 32 responden (16 responden perawat dan 16 responden pasien) diambil menggunakan tekni eksidental sampling untuk responden pasien sedangkan untuk responden perwat menggunakan teknik total sampling.Hasil : penelitian menujukkan tidak ada hubungan antara penerapan komunikasi (p-value 0,213), fase orientasi (p-value 0,213), fase kerja (p-value 0,213), fase terminasi (p-value 1,00). Saran:  bagi rumah sakit lebih Meningkatkan penerapan komunikasi terapeutik yang lebih optimal pada pasien khususnya diruang instalasi gawat darurat. Kata Kunci : Penerapan komunikasi terapeutik, fase orientasi, fase kerja, fase terminasi
HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN USIA MENARCHE PADA SISWI KELAS VII Rhipiduri Rivanica; Fina Melinda; Nurhayati Nurhayati
Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Vol 12, No 2 (2020): Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan
Publisher : STIKES 'Aisyiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/bi.v12i2.1032

Abstract

Latar belakang : Menarche merupakan suatu keadaan ketika seorang wanita mengalami menstruasi yang pertama kali. Rata-rata terjadi pada usia 12-16 tahun, dengan variasi antara 10-16 tahun.  Status gizi dapat di ukur melalui indeks massa tubuh (IMT) atau body mass index yang dapat membantu untuk mengidentifikasi remaja yang secara signifikan. Berdasarkan data SMP Negri 40 Palembang  tahun 2019  sebanyak 183 responden. Tujuan : untuk mengetahui hubungan status gizi dengan usia menarhe di SMP Negri 40 Palembang 2019. Metode:  Desain Penelitian ini menggunakan metode survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Tempat penelitian  di SMP Negeri 40 Palembang, waktu penelitian Penelitian ini dilakukan pada September-Desember 2019, populasi keseluruhan kelas VII berjumlah 183 responden, sedangkan sample yang sudah mengalami menarche yaitu 45 siswi. Analisa data yang digunakan analisa univariat dan bivariate Analisis bivariate dengan melakukan uji Chi Squere. Hasil: diketahui bahwa distribusi frekuensi indikasi usia menarche normal sebanyak 41 responden (91,1%), usia menarche tidak normal  4 responden (8,9%). status gizi normal sebanyak 29 responden (64,4%), status gizi tidak normal hanya 16 responden (35,6%). Uji Chi-square tidak dilakukan karena ada kolom dari tabel yang nilainya 0. Syarat Uji Chi-square tidak ada kolom dari tabel yang nilainya 0. Saran : Diharapkan para guru bekerja sama dengan para petugas kesehatan agar melakukan penyuluhan tentang gizi. Kata Kunci     :  Status Gizi, Usia Menarhe