Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Relasi Aswaja An-Nahdliyah dan Negara Siti Honiah Mujiati; Ulfiah Ulfiah; Ujang Nurjaman
Ar-Rihlah: Jurnal Inovasi Pengembangan Pendidikan Islam Vol 7 No 1 (2022)
Publisher : LPPM Institut Agam Islam Nahdlatul Ulama (IAINU) Kebumen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33507/ar-rihlah.v7i1.570

Abstract

Islam Ahlussunnah wal-Jama`ah (Aswaja) an-nahdliyah adalah bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Para pendiri NU dan para pendiri negeri ini adalah orang yang identik. Dalam pandangan mereka, Indonesia sekarang tidak lagi berperang dengan Islam, mereka dengan tegas menyatakan bahwa mendirikan Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan salah satu tanggung jawab dalam menjaga dan melaksanakan syari'at non sekuler. Umat ​​Islam khususnya NU memiliki fungsi strategis dalam membangun semangat perang terhadap kolonialisme selain sebagai unsur pemersatu bangsa dan negara, sehingga wajar yang paling ampuh sampai saat ini kita berada di garda depan protektif dan peduli bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia.Merawat Negara Kesatuan Republik Indonesia melalui nilai-nilai Aswaja menuntut penggunaan media informasi. Sedikit banyak, NU telah mengetahuinya. Selain mempublikasikan media cetak seperti Ar-Risalah, Aula, dan sejenisnya, NU juga telah mengambil keuntungan dari internet melalui cara menyebarkan NU Online sejak tahun 2003. Darinya lahirlah slogan "Teknologi sebagai Tradisi". Semoga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia dapat dipertahankan sampai waktu yang telah ditentukan, melalui perpaduan nilai-nilai Aswaja An-Nahdliyah ke dalam gaya hidup bernegara dan keimanan Islam di muka bumi ini.Ajaran hakiki Islam Ahlusunah wal Jama'ah yang dapat dipegang teguh melalui sarana Nahdlatul Ulama sangat erat kaitannya dengan Negara Indonesia. Ajaran tersebut adalah at-tawassuth (pola pikir pusat), at-tawazun (seimbang), al-i'tidal (tegak lurus), dan tasamuh (toleransi). Relasi di antara pelajaran Aswaja Annahdliyah di dalam Negara Indonesia sesuai dengan cita-cita luhur bangsa Indonesia. Pola pikirnya yang menjunjung tinggi toleransi dan moderasi telah membuatnya tersebar luas di dalam negara Indonesia. Banyak sekali nilai-nilai luhur yang tetap akan kita berikan dari Nahdlatul Ulama, yaitu tanah air Indonesia. Sebagai organisasi asli Indonesia, NU juga memiliki pengaruh yang baik di negara Indonesia. Indonesia dianggap menyenangkan karena pola pikir NU yang seimbang, toleran, dan ringan. Nilai-nilai aswaja sangat vital untuk dikembangkan dalam pembinaan keislaman di Indonesia saat ini. Selain itu, pelatihan Aswaja muncul karena keinginan masyarakat Indonesia, khususnya sebagai pengertian dalam pelatihan non sekuler dan pembentukan moral, pria atau wanita, dan pria atau wanita yang mulia. Penanaman nilai-nilai Aswaja tidak bisa paling efektif dilakukan di lembaga akademik formal, tetapi juga ditujukan pada jaringan yang lebih luas (non-formal dan pelatihan kasual). Misalnya, acara pengajian biasa yang dikemas dengan ulama' sangat bagus untuk menumbuhkan keahlian nilai-nilai non sekuler di masyarakat. Ini juga bertujuan untuk memperkuat pria atau wanita, moralitas, dan pria atau wanita dari jaringan. Pria atau wanita dari jaringan yang telah dibentuk dengan baik berubah menjadi pria atau wanita yang luar biasa dari bangsa dan negara juga.
Pengaruh Budaya Madrasah Terhadap Kinerja Guru di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Ma’arif NU 1 Karanggambas Kecamatan Padamara Kabupaten Purbalingga Siti Honiah Mujiati
Cakrawala: Jurnal Kajian Manajemen Pendidikan Islam dan studi sosial Vol 4 No 2 (2020)
Publisher : LPPM IAINU Kebumen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33507/cakrawala.v4i2.255

Abstract

This research is based on the problem of unsatisfactory teacher performance. In this regard, this study aims to determine the effect of madrasa culture and the madrasa environment on teacher performance at MI Ma'arif NU 1 Karanggambas, Padamara District, Purbalingga Regency. This research is a quantitative research. The population and sample in this study were all teachers at MI Ma'arif NU 1 Karanggambas, Padamara District, Purbalingga Regency, totaling 12 people. Data collection used a questionnaire, and data analysis used simple regression and multiple regression analysis techniques. This study resulted in the conclusion that Madrasah Culture has a significant influence on Teacher Performance MI Ma'arif NU 1 Karanggambas, Padamara District, Purbalingga Regency, as evidenced by the value of Sig = 0.01 < α = 0.05. The value of the correlation coefficient (r2) = 0.503 or a contribution of 50.3%.
Manajemen Pengembangan Kurikulum dalam Mewujudkan Pendidikan Bermutu di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Purbalingga Siti Honiah Mujiati; Rita Sulastini; Sri Handayani
Cakrawala: Jurnal Kajian Manajemen Pendidikan Islam dan studi sosial Vol 5 No 2 (2021)
Publisher : LPPM IAINU Kebumen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33507/cakrawala.v5i2.369

Abstract

This research aims to determine the Planning, Organizing, Implementing, and Controlling Curriculum Development in Realizing Quality Education at MIN 1 Purbalingga. This research is a qualitative research. Data collection uses interviews, observation, and documentation, and the validity of the data uses triangulation, and data analysis techniques include data collection, data reduction, data presentation, and conclusions drawing. This research resulted that: (1) Planning was carried out by holding a joint meeting to discuss curriculum development; (2) Organizing is carried out by forming a curriculum development implementation team; (3) Implementation is carried out through pre-instructional, instructional and follow-up activities; (4) Controlling is carried out through monitoring and evaluation activities. Supervision is carried out by the head of the Madrasah directly, unannounced inspections, and periodic, continuous, and comprehensive briefings. The activity of evaluating student learning outcomes is carried out by the teacher council through exams.
Dialektika Model Kepemimpinan Pendidikan Islam dari Berbagai Perspektif di Era Disruptif Nurhidayah .; Sofyan Sauri; Faiz Karim Fatkhullah; Siti Honiah Mujiati
Cakrawala: Jurnal Kajian Manajemen Pendidikan Islam dan studi sosial Vol 5 No 2 (2021)
Publisher : LPPM IAINU Kebumen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33507/cakrawala.v5i2.413

Abstract

This article analyzes the dialectical problem of educational leadership models from various perspectives in the disruptive era. Leadership is one of the crucial issues in the management of education. The uneven quality of education at both the central and regional levels is a homework that still needs to be completed by the world of education. National Education Standards that have been formulated explicitly to be achieved as School or Madrasah thresholds are still stuck on administrative fulfillment only. The planning, implementation, evaluation and follow-up plans of the School Work Program do not yet reflect the needs of the school community. It takes an educational leader who has the appropriate qualifications and competencies to bring schools or madrasas to excel in this disruptive era. A complete understanding of the proper leadership model of educational leaders is one of the important knowledge for a leader to be able to improve the quality of the education of the institution he leads. Based on the background above, this paper presents various models of educational leadership from a theological perspective, a philosophical psychological perspective, sociology in order to improve the quality of educational leadership in the disruptive era.