Kehadiran Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Muhammadiyah Maumere di Kabupaten Sikka menjadi solusi dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia di Propinsi Nusa Tenggara Timur. Dengan statusnya sebagai Perguruan Tinggi Muhammadiyah yang berwawasan nasional, IKIP Muhammadiyah Maumere memiliki otonomi yang penuh baik dalam ketenagaan yang profesional, sumber keuangan yang jelas dan akuntabel, sarana dan prasarana yang menunjang semua kegiatan dalam pengembangan mutu akademis. Terlepas dari peningkatan Sumber Daya Manusia dan peningkatan mutu pendidikan, IKIP Muhammadiyah Maumere sangat menyadari akan pentingnya mengupayakan penanaman pendidikan multikultural sebagai salah satu upaya meminimalisir konflik-konflik atas nama perbedaan yang marak terjadi akhir-akhir ini. IKIP Muhammadiyah Maumere yang secara Institusi merupakan lembaga pendidikan keislaman, dan memiliki mahasiswa yang beragam sukunya dan agama dimana yang menjadi mayoritas adalah mahasiswa beragama Katholik. Tujuan penelitian ini adalah untuk adalah (1) untuk mengetahui penerapan pendidikan multikultural di IKIP Muhammadiyah Maumere (2) untuk mengetehaui faktor pendukung dan penghambat dalam penerapan pendidikan multikultural di IKIP Muhammadiyah Maumere. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa ada tiga karakter yang di dapati dari penerapan Pendidikan Multikulturak di IKIP Muhammadiyah Maumere yaitu: (a) Berprinsip pada demokrasi, kesetaraan, dan keadilan (b) berorentasi kepada kemanusiaan, kebersamaan, dan kedamaian (c) mengembangkan sikap mengakui, menerima, dan menghargai keragaman. Adapun yang menjadi faktor pendukung yaitu: (1) Regulasi, (2) Dukungan Masyarakat, sedangkan yang menjadi faktor penghambat yaitu: (1) Kurikulum, dan (2) Kurangnya sosialisasi.