Umi Kulsum
IPI Garut

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PERBANDINGAN PERIBAHASA SUNDA DAN INDONESIA (Kajian Semantik Formal dan Etnopedagogik) KULSUM, UMI
LOKABASA Vol 6, No 2 (2015): Vol. 6, No. 2 Oktober 2015
Publisher : UPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jlb.v6i2.3172

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan perbandingan peribahasa Sunda‐Indonesia secara semantik formal dan etnopedagogik dalam peribahasa yang memiliki makna sama. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik studi pustaka dan analisis data dilakukan dengan analisis unsur langsung dan hermeneutik. Temuan penelitian ini menghasilkan empat deskripsi hasil penelitian, yaitu: (1) peribahasa Sunda memiliki pola-pola struktur kalimat, setiap pola memiliki sub-pola yang dibedakan berdasarkan kelas kata, jenis kata, kategori makna, dan sifat atau dari kata-kata yang membangun peribahasa sehingga ditemukan makna peribahasanya; (2) peribahasa Indonesia memiliki pola-pola struktur kalimat, setiap pola memiliki sub-pola yang dibedakan berdasarkan kelas kata, jenis kata, kategori makna, dan sifat-sifat dari kata-kata yang membangun peribahasa sehingga ditemukan makna peribahasanya; (3) 183 peribahasa Sunda dan Indonesia memiliki makna yang sama, dibangun oleh kata-kata yang sama dan kata-kata yang berbeda, dan dua diantaranya dibangun oleh kata-kata yang sama tapi memiliki makna yang berbeda; dan (4) peribahasa Sunda dan Indonesia yang memiliki makna yang sama memiliki nilai etnopedagogik berdasarkan moral kemanusiaan yang harus dimiliki oleh manusia yang masagi yang memiliki karakter trisilas dan pancarawayan. This study was aimed to identify and to describe the comparison of Sundanese and Indonesian proverbs that have same meaning in the perspective of formal semantics and etnopedagogy. This research used a descriptive method. The data was collected by library research techniques and the data analysis was done with the direct elemental analysis and hermeneutics. , The findings of this study resulted in four descriptions of research results. First, Sundanese proverbs have sentence structure patterns that differentiated by the class of words, the types of words, the category of meaning, and the nature or of words founding the meaning. Second, Indonesian proverbs have sentence structure patterns that differentiated by the class of words, the types of words, the category of meaning, and the nature or of words founding the meaning. Third, 183 Sundanese and Indonesian proverbs have the same meaning that are built by the same and the different words, while two of them built by the same words with different meanings. Fourth, the Sundanese and Indonesian proverb that have the same meaning contain ethnopedagogical values based on moral values of humanity that must be possessed by masagi (lit. complete) human beings who have the characters of trisilas and pancarawayan.
Nilai-nilai Moral dalam Sastra Klasik Folklor “Legenda Curug Orok” di Desa Cikandang, Kecamatan Cikajang Kabupaten Garut sebagai Upaya Pelestarian Nilai Budaya Iin Indriyani; Umi Kulsum
Journal Civics and Social Studies Vol 5, No 2 (2021): Volume 5 No 2 Tahun 2021
Publisher : Institut Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31980/civicos.v5i2.1385

Abstract

AbstractFairy tales are one of the cultural products originating from the Indonesian people. The spread of fairy tales in society is spread by word of mouth. The existence of fairy tales is almost extinct today, eroded by the sophistication of communication technology, even many young people today do not know that in the area where they live, there are stories stored. In fact, if we explore the contents of the messages in these fairy tales, there are a lot of moral values that can be used as guidelines for living life. Moral value is a value that regulates the way of life when we are in a society. The purpose of this study is to analyze the moral values in the folklore entitled "Legend of Curug Orok". This fairy tale comes from a Cikandang Village, Cikajang District, Garut Regency. The research method used is descriptive analysis. The results of the researcher's analysis of the moral values contained in the folklore entitled "Legend of Curug Orok" are honesty, responsibility, independence, moral courage, and humility. The results of this study are expected to add insight to the wider community regarding the richness of Indonesian culture in the form of folk tales originating from areas in Garut Regency, as well as an effort to preserve it, so that the existence of this folklore does not become extinct.Keywords: Fairy tales, Moral Values, Descriptive Analysis AbstrakDongeng merupakan salah satu hasil kebudayaan yang berasal dari masyarakat Indonesia. Penyebaran dongeng di masyarakat disebarkan dari mulut ke mulut. Keberadaan dongeng itu sendiri pada zaman sekarang hampir punah tergerus oleh kecanggihan teknologi komunikasi, bahkan banyak anak-anak muda sekarang  yang tidak  mengetahui bahwa di daerah tempat dia tinggal, ada cerita yang tersimpan. Padahal, kalau kita gali isi pesan yang ada di dalam dongeng-dongeng tersebut, banyak sekali nilai-nilai moral yang dapat dijadikan sebagai tuntunan untuk menjalani kehidupan. Nilai moral merupakan suatu nilai yang mengatur tata cara kehidupan ketika kita berada di dalam suatu lingkungan masyarakat. Tujuan dari penelitian ini yaitu  untuk menganalisis nilai-nilai moral dalam cerita rakyat yang berjudul “Legenda Curug Orok”. Dongeng ini berasal dari suatu Desa Cikandang, Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut. Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif analisis. Hasil dari penganalisisan peneliti terhadap nilai-nilai moral yang berada di dalam cerita rakyat yang berjudul “Legenda Curug Orok” yaitu kejujuran, bertanggung jawab, kemandirian, keberanian moral, dan kerendahan hati. Hasil dari penelitian ini, diharapkan dapat menambah wawasan kepada masyarakat luas berkaitan dengan kekayaan budaya Indonesia berupa cerita-cerita rakyat yang berasal dari daerah-daerah yang berada di Kabupaten Garut, selain itu juga sebagai upaya untuk melestarikannya, sehingga keberadaan cerita rakyat ini tidak punah begitu saja .Kata kunci: Dongeng, Nilai Moral,Deskriptif Analisis