Hafiz Pratama S Nawawi
Universitas Singaperbangsa Karawang

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS PENEMUAN BARANG BUKTI DIGITAL MELALUI REKAMAN SUARA MENGGUNAKAN PRAAT DENGAN METODE AUDIO FORENSIK Hafiz Pratama S Nawawi
Cyber Security dan Forensik Digital Vol. 4 No. 2 (2021): Edisi November 2021
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/csecurity.2021.4.2.2638

Abstract

Perkembangan zaman saat ini membawa pengaruh besar kedalam dunia digital, informasi bisa diterima sangat cepat, namun dalam menerima informasi yang didapat seringkali masyarakat salah menggunakan nya, salah satu diantaranya informasi penyebaran hoax mengenai vaksin sinovac yang masuk ke Indonesia, banyak opini yang masyarakat terima tentang hal negatif setelah melakukan vaksin tersebut. Salah satunya berupa rekaman suara yang beredar tentang informasi bohong vaksin tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah membuktikan rekaman suara yang diterima identik atau tidak berdasarkan jenis kelamin. Oleh karena itu perlu penanganan forensik untuk mengidentifikasi bukti digital dengan menggunakan metode audio forensik. Sedangkan metodologi yang digunakan adalah SOP 12 DFAT (Digital Forensic Analyst Team) dengan melakukan proses akuisisi, enhancement, decoding dan voice recognition. Tools yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Adobe Audition CS6, Praat , dan Gnumeric. Analisis dilakukan dengan mencari nilai statistik pitch, formant dan, spectrogram dimana dari hasil ketiga komponen suara tersebut. Hasil yang didapat dari tujuh sampel suara yang identik dengan barang bukti yaitu sampel suara ke-7 dan jenis kelamin dari masing masing rekaman suara yang dimiliki yaitu tujuh orang laki-laki dan satu orang perempuan. Bukti yang ditemukan merupakan bukti yang sah berdasarkan UU Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dan UU ITE No 19 Tahun 2016 Pasal 28 Ayat 1 mengenai berita penyebaran hoaks di media elektronik.
Analisis Penemuan Barang Bukti Digital Melalui Rekaman Suara Menggunakan Praat Dengan Metode Audio Forensik Hafiz Pratama S Nawawi; Carudin Carudin; Dadang Yusup
JUSTINDO (Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi Indonesia) Vol 7, No 1 (2022): JUSTINDO
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/justindo.v7i1.5368

Abstract

Perkembangan zaman saat ini membawa pengaruh besar kedalam dunia digital, informasi bisa diterima sangat cepat, namun dalam menerima informasi yang didapat seringkali masyarakat salah menggunakan nya, salah satu diantaranya informasi penyebaran  hoax mengenai vaksin sinovac yang masuk ke Indonesia, banyak opini yang masyarakat terima tentang hal negatif setelah melakukan vaksin tersebut. Salah satunya berupa rekaman suara yang beredar tentang informasi bohong vaksin tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah membuktikan rekaman suara yang diterima identik atau tidak berdasarkan jenis kelamin. Oleh karena itu perlu penanganan forensik untuk mengidentifikasi bukti digital dengan menggunakan metode audio forensik. Sedangkan metodologi yang digunakan adalah SOP 12 DFAT (Digital Forensic Analyst Team) dengan melakukan proses akuisisi, enhancement, decoding dan voice recognition. Tools yang digunakan dalam penelitian ini yaitu  Adobe Audition CS6, Praat , dan Gnumeric. Analisis dilakukan dengan mencari nilai statistik pitch, formant dan, spectrogram dimana dari hasil ketiga komponen suara tersebut. Hasil yang didapat dari tujuh sampel suara yang identik dengan barang bukti yaitu sampel suara ke-7 dan jenis kelamin dari masing masing rekaman suara yang dimiliki yaitu tujuh orang laki-laki dan satu orang perempuan. Bukti yang ditemukan merupakan bukti yang sah berdasarkan  UU Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dan UU ITE No 19 Tahun 2016 Pasal 28 Ayat 1 mengenai berita penyebaran hoaks di media elektronik.