Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGENALAN SAINS SEDERHANA MELALUI INSTALASI MUSIK BERBAHAN DASAR LOKAL BAGI PEMUDA DI KAMPUNG EKOWISATA KERANGGAN Refranisa; Intan Findanavy Ridzqo
Panrita Abdi - Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol. 7 No. 1 (2023): Jurnal Panrita Abdi - Januari 2023
Publisher : LP2M Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/pa.v7i1.20166

Abstract

The simple sciences we have studied so far are often not realized by today's society. However, it can inspire the development of an idea to create products and innovations. In this case, the team makes a product using simple technology, installing musical instruments based on used materials or materials that can be purchased easily, especially PVC pipes. The community service in Keranggan Village aims to provide education about simple science by installing musical instruments that anyone can make. This, of course, also affects the condition of Kampung Keranggan as an Ecotourism Village, which tourists often visit to learn about nature. The method used in this community service activity is making a design model for installing musical instruments and workshops on assembling them. The resulting indicator of success is in the form of the community's increased knowledge that the science we have learned so far can be applied to musical instruments. And the public can make simple musical instrument installations using materials that are easy to find and can be commercialized. --- Ilmu sains sederhana yang selama ini kita pelajari kerap kali tidak disadari oleh kalangan masyarakat saat ini. Padahal hal tersebut dapat menjadi inspirasi mengembangkan suatu ide untuk menciptakan produk dan inovasi. Dalam hal ini tim membuat produk berupa teknologi sederhana berupa instalasi alat musik berbahan dasar material bekas pakai atau bahan yang dapat dibeli dengan mudah, khususnya pipa PVC. Pengabdian masyarakat yang dilakukan pada Kampung Keranggan bertujuan untuk memberikan edukasi tentang ilmu sains sederhana melalui sebuah instalasi alat musik yang dapat dibuat oleh siapapun. Hal ini tentunya berpengaruh juga terhadap kondisi Kampung Keranggan sebagai Kampung Ekowisata yang kerap dikunjungi oleh wisatawan untuk belajar tetang alam. Metode yang dilakaukan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah dengan pembuatan model desain instalasi alat musik serta workshop tentang cara tata perakitan. Indikator keberhasilan yang dihasilkan berupa pengingkatan pengetahuan oleh masyakarat bahwa ilmu sains yang selama ini kita pelajari dapat diterpakan pada alat musik. Serta masyarakat dapat  membuat instalasi alat musik sederhana dapat menggunakan material yang mudah ditemukan dan bisa dikomersialkan.
KEEFEKTIFAN KEGIATAN KOLABORATIF MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA (MBKM) PADA SKEMA MENGAJAR DI SATUAN PENDIDIKAN Estuti Rochimah; Refranisa Refranisa; Titieandy Lie; Intan Findanavy Ridzqo; Aliviana Demami; Mutiara Eka Puspita
Jurnal Penelitian Kebijakan Pendidikan Vol. 15 No. 1 (2022)
Publisher : Pusat Standar dan Kebijakan Pendidikan, BSKAP, Kemendikbudristek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24832/jpkp.v15i1.552

Abstract

The effectiveness of school-university collaboration through the teaching assistance scheme as part of the Emancipated Learning Emancipated Campus (Merdeka Belajar Kampus Merdeka - MBKM) program. This research aims to analyze factors that influence the effectiveness of the MBKM program through the teaching assistant schemes in schools. The research was conducted using multiple linear regression method with SPSS as the tool. The independent variables were students’ interest and learning facilities, and the dependent variable was effectiveness. The result of the f test showed that students’ interest and learning facilities jointly affect 60.4% of the effectiveness of the MBKM implementation. Based on the results of the t test, interest had an influence of 40.221% on the effectiveness of MBKM implementation and learning facilities had an influence of 20.2176% on the effectiveness of MBKM implementation. From the results, it can be concluded that the teaching assistant scheme in schools had an influence of 60.4%, consisting of 40.2% students’ interest in SMKN 4 of South Tangerang towards MBKM activities and 20.2% learning facilities provided by mentors as teachers.
KEEFEKTIFAN KEGIATAN KOLABORATIF MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA (MBKM) PADA SKEMA MENGAJAR DI SATUAN PENDIDIKAN Estuti Rochimah; Refranisa Refranisa; Titieandy Lie; Intan Findanavy Ridzqo; Aliviana Demami; Mutiara Eka Puspita
Jurnal Penelitian Kebijakan Pendidikan Vol. 15 No. 1 (2022)
Publisher : Pusat Standar dan Kebijakan Pendidikan, BSKAP, Kemendikbudristek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24832/jpkp.v15i1.552

Abstract

The effectiveness of school-university collaboration through the teaching assistance scheme as part of the Emancipated Learning Emancipated Campus (Merdeka Belajar Kampus Merdeka - MBKM) program. This research aims to analyze factors that influence the effectiveness of the MBKM program through the teaching assistant schemes in schools. The research was conducted using multiple linear regression method with SPSS as the tool. The independent variables were students’ interest and learning facilities, and the dependent variable was effectiveness. The result of the f test showed that students’ interest and learning facilities jointly affect 60.4% of the effectiveness of the MBKM implementation. Based on the results of the t test, interest had an influence of 40.221% on the effectiveness of MBKM implementation and learning facilities had an influence of 20.2176% on the effectiveness of MBKM implementation. From the results, it can be concluded that the teaching assistant scheme in schools had an influence of 60.4%, consisting of 40.2% students’ interest in SMKN 4 of South Tangerang towards MBKM activities and 20.2% learning facilities provided by mentors as teachers.
Kajian Teknis Bangunan Pasar Rakyat: Kasus Pasar Minggu Korpri Suradita Kabupaten Tangerang: Technical Review for Pasar Rakyat Buildings: Case Pasar Minggu Korpri Suradita Shafira Aulia Putri; Rino Wicaksono; Intan Findanavy Ridzqo
SARGA: Journal of Architecture and Urbanism Vol. 18 No. 2 (2024): July 2024
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56444/sarga.v18i2.1775

Abstract

Berdasarkan data Kementrian Perdagangan pada tahun 2022, hanya 0,3% dari jumlah pasar rakyat di Indonesia yang baru mendapatkan sertifikasi SNI pasar rakyat. Istilah ‘pasar tradisional’ memiliki konotasi yang kurang bagus karena diidentikkan dengan keadaanya yang kumuh, bau, sempit, tidak beraturan dan tidak aman bagi pengunjung. Oleh sebab itu kemudian dikembangkan istilah ‘pasar rakyat’ yang memiliki makna yang lebih baik. Pasar Minggu Korpri Suradita merupakan pasar rakyat yang berlokasi di dalam kawasan perumahan di Kecamatan Cisauk, Kabupaten Tangerang. Walaupun telah disebut sebagai ‘pasar rakyat’, namun berdasarkan ulasan masyarakat yang disampaikan melalui laman nicelocal.id dan Google Maps, pengunjung Pasar Minggu Korpri Suradita menyampaikan keluhan bahwa pasar ini ternyata masih memerlukan penataan yang lebih baik, lapak yang semrawut, parkir yang tidak beraturan. Untuk itu, tujuan penelitian ini adalah mengkaji dan menganalisis mengenai permasalahan dan mengetahui apakah Pasar Minggu Korpri Suradita sudah memenuhi standar persyaratan teknis SNI 8152:2021 Pasar Rakyat. Metode yang digunakan yaitu deskriptif kuantitatif. Data didapatkan dari wawancara dan observasi dan dianalisis menggunakan skoring yaitu, 0 (tidak tersedia), 1 (tidak sesuai standar), dan 2 (sesuai standar). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Pasar Minggu Korpri Suradita belum memenuhi Standar Nasional Indonesia tentang Pasar Rakyat tahun 2021, yang terlihat dari sebagian besar fasilitas yang masih belum tersedia.