Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Triffit Imasari Korelasi Perilaku Merokok Terhadap Jumlah Pertumbuhan Bakteri Kokus di Bandar Lor Kota Kediri triffit imasari; Binti Mu'arofah; Berardus fernandes pati
Judika (Jurnal Nusantara Medika) Vol 3 No 1 (2018): volume 3 Nomor 1 tahun 2018
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (230.542 KB) | DOI: 10.29407/judika.v3i1.12833

Abstract

ABSTRAK Perilaku merokok merupakan perilaku yang membakar salah satu produk tembakau, dihisap atau dihirup termasuk rokok kretek, rokok putih, cerutu atau bentuk lainnya yang dihasilkan dari tanaman nicotina tabacum, nicotina rustica dan spesies lainnya. Bahan kandungan rokok diketahui bersifat toksik dan dapat merusak jaringan sehingga tidak dapat melaksanakan fungsinya dangan baik termasuk dalam fungsi respon imun melawan zat-zat asing yang masuk ke dalam tubuh. Keadaan ini dapat membentuk suatu lingkungan yang menguntungkan bagi pertumbuhan bakteri dan dapat menyebabkan Infeksi Saluran Penapasan Akut (ISPA). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui korelasi perilaku merokok terhadap jumlah pertumbuhan bakteri kokus. Metode penelitian ini adalah penelitian survey (observasional) analitik dengan rancangan Cross Sectional Study. Sampel yang diambil yaitu 30 sampel dengan teknik metode purposive sampling. Hasil dari 30 sampel perokok (10 perokok berat, 10 perokok sedang dan 10 perokok ringan) memiliki jumlah pertumbuhan terbanyak pada sampel perokok ringan dengan kode C-28 dan terdapat 7 sampel yang tidak terdapat pertumbuhan yaitu sampel A-6 pada perokok berat, sampel B-13, B-16, B17, B-19 pada sampel perokok sedang dan sampel C-24, C-25 pada sampel perokok ringan. Berdasarkan uji statistik Range spearman tidak ada hubungan antara perilaku merokok terhadap jumlah pertumbuhan bakteri kokus di Bandar Lor Kota Kediri dimana nilai sig 0,554>0,05. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukan bahwa tidak ada hubungan antara perilaku merokok terhadap jumlah pertumbuhan bakteri kokus Bandar Lor Kota Kediri. Kata Kunci : Perilaku Perokok, Perokok, Bakteri Kokus
HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE DENGAN Salmonella spp PADA TELAPAK TANGAN PETUGAS PENGUMPUL SAMPAH DI KEDIRI Triffit Imasari; Binti Mu'arofah; Frieti Vega Nela; Sabilla Hanum Oktavianing Putri
Jenggala : Jurnal Riset Pengembangan dan Pelayanan Kesehatan Vol 2 No 2 (2023): DESEMBER 2023
Publisher : Fakultas Teknologi dan Manajemen Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Personal hygiene pada manusia tidak memandang usia, jenis kelamin namun dapat mengenai semua manusia yang tidak melakukan kebersihan secara personal, karena mikroorganisme dapat terkontaminasi pada bagian tubuh manusia yang kotor. Salah satu bagian tubuh kita yang paling sering terkontaminasi kotoran dan bakteri adakah telapak tangan. Bakteri yang terdapat di telapak tangan adalah bakteri Shigella sp, Salmonella sp, Escherichia coli, Pseudomonas sp. Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk menganalisa hubungan personal hygiene dengan Salmonella spp pada telapak tangan petugas pengumpul sampah di Kediri. Metode penelitian menggunakan teknik pengambilan sampel dengan total sampling yaitu 28 petugas pengumpul sampah. Seluruh sampel dibiakkan secara kultur dengan Salmonella Shigella Agar, pewarnaan Gram dan uji biokimia serta kuisioner untuk mengetahui tingkat personal hygiene petugas pengumpul sampah. Hasil penelitian dari 28 sampel yaitu 10 orang (36%) terdapat bakteri Salmonella spp, 13 orang (46%) bakteri lain, 5 orang (18%) koloni bakteri tidak ada. Untuk hasil kuisioner 100% personal hygienenya cukup. Kesimpulan pada penelitian ini sesuai analisa data SPSS dengan uji Chi-Square Test telapak tangan petugas pengumpul sampah tidak terdapat hubungan personal hygiene petugas pengumpul sampah dengan adanya Salmonella spp. Hal ini ditunjukkan selain Salmonella spp ada bakteri lain yang ditemukan pada telapak tangan petugas pengumpul sampah dan ada yang tidak mengalami pertumbuhan bakteri namun hasil kuisioner personal hygiene dari semua petugas pengumpul sampah dalam kategori cukup.