Diabetes melitus (DM) merupakan salah satu penyakit degeneratif, yaitu penyakit yang mengakibatkan jaringan atau organ tubuh dapat memburuk dari waktu ke waktu. Salah satu provinsi di Indonesia dengan prevalensi diabetes tertinggi diduduki oleh provinsi Jawa Timur. Upaya mencegah penyakit diabetes melitus harus disiapkan sejak dini. Pengetahuan terkait penyakit diabetes melitus hendaknya telah ditanamkan sejak bangku sekolah. Ketika seseorang memiliki pengetahuan yang cukup maka akan membentuk sikap dan tindakan yang baik pula. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari hubungan sikap dan pengetahuan mahasiswa kesehatan masyarakat dengan tindakan terkait pencegahan penyakit diabetes melitus. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik dengan desain penelitian cross sectional. Populasi penelitian yaitu seluruh mahasiswa SI Ilmu Kesehatan Masyarakat yang berjumlah 870 mahasiswa. Teknik pengambilan sampel yaitu total sampling/sampel jenuh. Sehingga besar sampel penelitian yaitu 870 mahasiswa. Penelitian ini menggunakan analisis prevalence ratio (PR) untuk mengetahui kuat hubungan antar variabel dan besar risiko. Hasil penelitian responden dengan tingkat pengetahuan tinggi, memiliki peluang untuk melakukan tindakan yang baik sebesar 1,114 (95% CI = 0,888 – 1,399) kali lebih besar dibandingkan dengan responden yang memiliki pengetahuan rendah sedangkan responden yang sikpanya positif memiliki peluang untuk melakukan tindakan yang baik sebesar 0,597 (95% CI = 0,490 – 0,726) kali lebih besar dibandingkan dengan orang yang memiliki sikap negatif. Saran dari peneliti ini yaitu membuat poster yang berisi tentang pengetahuan mengenai tanda – tanda terkena penyakit DM dan, membuat iklan layanan masyarakat tentang kepatuhan dan kesadaran mahasiswa mengenai kebiasaan pola hidup sehat, terutama pembatasan makanan tinggi kadar gula, pembatasan mengonsumsi makanan siap saji, melakukan olahraga secara tepat dan teratur, serta waktu tidur yang cukup.