Fahmi Said
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banjarmasin

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

EFEKTIVITAS PENYULUHAN METODE DARING MENGGUNAKAN MEDIA PHANTOM TENTANG CARA MENYIKAT GIGI YANG BAIK DAN BENAR DI MASA PANDEMI COVID-19 DI SMPN 5 ALALAK HANDIL BAKTI Widia Utami; Ida Rahmawati; Fahmi Said
An-Nadaa: Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal) Vol 9, No 1 (2022): AN-NADAA JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (JUNI)
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/ann.v9i1.6869

Abstract

Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran COVID, dijelaskan bahwa proses belajar dilaksanakan di rumah melalui pembelajaran daring/jarak jauh dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas penyuluhan metode daring menggunakan media phantom terhadap tingkat pengetahuan tentang cara menyikat gigi yang baik dan benar dimasa pandemic COVID-19. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu dengan rancangan one group pretest posttest. Pengambilan sampel penelitian menggunakan total  sampling dengan jumlah sampel 80 responden. Pengolahan data menggunakan uji paired sample t-test. Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata pengetahuan sebelum diberikan penyuluhan dengan media phantom 20,03 dan sesudah diberikan penyuluhan dengan media phantom nilai pengetahuan siswa meningkat menjadi 27,43. Berdasarkan hasil uji paired sample t-test didapatkan nilai ρ = 0,000 dengan α = 0,05 sehingga ρ<α artinya Ho ditolak dan Ha diterima.Kesimpulannya ada perbedaan sebelum dan sesudah penyuluhan dengan media phantom pada siswa. Disarankan agar dilakukan kegiatan pelayanan asuhan pada SMPN 5 alalak terutama pada kegiatan promotif yaitu penyuluhan dengan media agar membantu siswa dalam memahami masalah kesehatan gigi dan mulut.
Gel Ekstrak Buah Naga Super Merah (Hylocereus Costaricensis) dan Ubi Jalar Ungu Sebagai Alternatif Pewarna (Discloting Solution) Alami Plak Gigi Fahmi Said; Ida Rahmawati; Triwiyatini Triwiyatini
An-Nadaa: Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal) Vol 8, No 2 (2021): AN-NADAA JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (DESEMBER)
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/ann.v8i2.5754

Abstract

Plak gigi merupakan lapisan tipis yang tidak berwarna, tidak mudah dilihat dan merupakan penyebab karies gigi. Untuk melihat plak gigi diperlukan Disclosing solution. Salah satu kandungan bahan alami yang telah diteliti efeknya dalam mewarnai plak adalah betasianin, yang terkandung dalam buah naga super merah (Hylocereus costaricensis) dan Ubi jalar ungu (Ipomoea batatas var Ayamurasaki). Tujuan penelitian ini untuk memformulasi ekstrak gel buah naga. Penelitian dilakukan dengan melakukan ekstraksi buah naga, memformulasi dalam bentuk gel, mengujian sifat fisik gel, uji toksisitas dengan larva udang, dan mengukur indeks plak pada 40 responden, 20 orang responden di Jurusan Teknik Laboratorium Medik Poltekkes Banjarmasin dan 20 orang responden di Jurusan Teknik Laboratorium Medik Poltekkes Semarang. Hasil Penelitian terlihat bahwa plak skor rata rata pada perlakuan buah naga sebesar 2,6470 sedikit lebih besar dibandingkan plak skor pada perlakuan dengan ubi ungu yaitu sebesar 2,5165. Kesimpulan analisis Independent t test, ditemukan mean different (selisih rata-rata) sebesar 0,13050, dengan diketahui nilai t hitung sebesar 0,517,  p value (nilai probabilitas) dari uji tersebut menunjukkan  p = 0,608, sehingga lebih besar dari α 0,05 atau   (p = 0,608> α 0,05) artinya tidak ada perbedaan efektivitas antara ekstrak gel buah naga dan ekstrak gel ubi jalar ungu. Saran untuk identifikasi plak skor menggunakan kedua ekstrak gel tersebut karena sama-sama dapat mendeteksi plak skor dan berbahan dasar alami tidak menggunakan bahan-bahan kimia
HUBUNGAN KONSUMSI AIR SUNGAI MARTAPURA DENGAN KARIES GIGI PADA SISWA KELAS IV, V, DAN VI DI SDN SUNGAI KITANO 2 MARTAPURA DAN SDN KUIN UTARA 6 BANJARMASIN Hafizah Nurmaulida Syahputri; Ida Rahmawati; Fahmi Said
An-Nadaa: Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal) Vol 10, No 1 (2023): AN-NADAA JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (JUNI)
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/ann.v10i1.11128

Abstract

Kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu aspek kesehatan tubuh yang tidak dapat diabaikan, salah satunya adalah karies gigi. Fluor yang terkandung didalam air memiliki dampak yang dapat mempengaruhi karies gigi. Menurut laporan hasil uji laboratorium, air sungai Martapura di wilayah Desa Sungai Kitano, memiliki kandungan fluor sebanyak 0,45 ml/l dan di wilayah Kuin Utara memiliki kadar fluor sebanyak 0,0846 mg/l. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan konsumsi air sungai Martapura dengan karies gigi pada siswa kelas IV, V, dan VI di SDN Sungai Kitano 2 Martapura dan SDN Kuin Utara 6 Banjarmasin. Metode yang digunakan adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian adalah siswa kelas IV, V, dan VI di SDN Sungai Kitano 2 Martapura yang berjumlah 40 siswa dan SDN Kuin Utara 6 Banjarmasin yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan rata-rata DMF-T di SDN Sungai Kitano 2 Martapura adalah 2,08 dan rata-rata DMF-T di SDN Kuin Utara 6 Banjarmasin adalah 2,73. Dari hasil uji Mann-Whitney, nilai signifikansi (Asymp Sig. 2-tailed) kurang dari α (0,036 ≤ 0,05), maka dapat ditarik kesimpulan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima. Dapat disimpulkan bahwa ada hubungan konsumsi air sungai martapura dengan karies gigi pada siswa kelas IV, V, dan VI di SDN Sungai Kitano 2 Martapura dan SDN Kuin Utara 6 Banjarmasin. Disarankan kepada masyarakat, khususnya orang tua agar lebih memperhatikan kesehatan gigi dan mulut diri sendiri maupun kesehatan gigi dan mulut anaknya agar dapat mencegah terjadinya kerusakan gigi secara dini.