Annisa Uswatun Hasanah
Universitas Singaperbangsa Karawang

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Kelas IX SMP Ditinjau Dari Kemandirian Belajar Siswa Annisa Uswatun Hasanah; Adi Ihsan Imami
Jurnal Educatio FKIP UNMA Vol. 8 No. 1 (2022): January-March
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/educatio.v8i1.1981

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan pemecahan masalah matematis ditinjau dari kemandirian belajar siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu angket kemandirian belajar, tes kemampuan pemecahan masalah matematis, wawancara, dan dokumentasi. Subjek penelitian adalah siswa kelas IX di salah satu SMP Negeri di Kabupaten Karawang yang terdiri dari 3 orang siswa yang mewakili setiap kategori kemandirian belajar tinggi, sedang, dan rendah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Siswa dengan kategori kemandirian belajar tinggi dapat menyelesaikan tes kemampuan pemecahan masalah matematis dengan baik dan memenuhi seluruh indikator pemecahan masalah. Siswa pada kategori ini menyukai pelajaran matematika dan sering belajar terlebih dahulu materi yang akan diajarkan serta sering berdiskusi dengan teman-temannya, 2) Siswa dengan kategori kemandirian belajar sedang dapat menyelesaikan tes kemampuan pemecahan masalah matematis cukup baik walaupun ada beberapa indikator yang belum terpenuhi dengan baik yaitu penyelesaian masalah dan pemeriksaan kembali. Siswa dengan kategori kemandirian sedang jarang berdiskusi dengan temannya serta kurang teliti dalam menyelesaikan soal dan tidak melakukan pemeriksaan kembali jawabannya sehingga jawabannya pun kurang tepat, 3) Siswa dengan kategori kemandirian belajar rendah belum mampu menyelesaikan tes kemampuan pemecahan masalah matematis dengan baik. Siswa pada kategori ini dapat memenuhi sedikit dari indikator penyelesaian masalah namun belum memenuhi indikator pemecahan masalah yang lainnya. Selain itu, siswa yang memiliki kemandirian belajar rendah, diketahui tidak menyukai matematika sehingga kurang percaya diri dalam menyelesaikan tes kemampuan pemecahan masalah.