p-Index From 2020 - 2025
0.408
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Sasindo Unpam
Arum Rindu Sekar Kasih
Sekolah Tinggi Agama Islam Sufyan Tsauri, Majenang, Cilacap

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

OBJEKTIVIKASI PEREMPUAN PADA LIRIK LAGU DANGDUT: PERSPEKTIF SARA MILLS Ummi Nurjamil Baiti Lapiana; Arum Rindu Sekar Kasih
Jurnal Sasindo UNPAM Vol 10, No 1 (2022): Sasindo Unpam
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/sasindo.v10i1.93-105

Abstract

Di  Indonesia,  dangdut  adalah  salah  satu  jenis  musik  yang  digemari oleh masyarakat.  Dangdut dianggap menjadi musik  yang “merakyat” karena  banyak  lagu  dangdut  yang  musiknya  enak  didengar  serta liriknya mudah dicerna sehingga masyarakat mudah menerima musik dangdut.  Pada  sekitar  tahun  2000,  musik  dangdut  semakin berkembang  dengan  munculnya  berbagai  variasi,  seperti  dangdut koplo.  Dangdut  koplo  banyak  berkembang  di  wilayah  pantura, khususnya  wilayah  Jawa  Timur.  Musiknya  yang  enerjik  dan  meriah membuat masyarakat menyukai jenis musik ini. Ditambah pula, lirik pada  lagu-lagu  dangdut  koplo  banyak  yang  bersinggungan  dengan kehidupan  sehari-hari.  Salah  satu  ciri  khas  dari  lirik  lagu  dangdut koplo  adalah  penggunaan  kosakata  “saru”  yang  di  dalamnya sebenarnya menempatkan perempuan sebagai objek. Selain itu, lagulagu  dangdut  koplo  dibawakan  oleh  perempuan  dengan  gaya panggung  yang  cukup  erotis.  Penelitian  ini  menggali  persoalan  lirik lagu  dangdut  koplo  yang  tampak  mengobjetivikasi  perempuan. Dengan  menggunakan  pendekatan  Sara  Mills,  penelitian  ini mengambil  sudut  pandang  feminis  dengan  melihat  sosok  perempuan pada sebuah teks lagu.Kata  Kunci/Keywords:  objektivikasi,  lirik  lagu,  dangdut  koplo, feminis
Perbedaan Fitur Berbahasa Perempuan dan Laki-Laki dalam Berkomentar sebagai Ekspresi Kecantikan: Studi Kasus Akun Instagram @tccandler Arum Rindu Sekar Kasih; Ummi Nurjamil Baiti Lapiana
Jurnal Sasindo UNPAM Vol 10, No 2 (2022): Sasindo Unpam
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/sasindo.v10i2.1-9

Abstract

Instagram merupakan salah satu platform yang cukup banyak diminati oleh masyarakat sebagai media berkomunikasi dan mengekspresikan diri. Melalui fitur-fiturnya instagram menonjolkan konten visual, seperti foto, video/reel  dan Instagram story. Instagram juga memfasilitasi pengguna dan penonton untuk berinteraksi dan mengekspresikan diri melalui berbagai bentuk bahasa melalui caption dan kolom komentar. Akun-akun Instagram bercentang biru atau yang -sudah terverifikasi biasanya mendapatkan cukup banyak- komentar dari warganet. Salah satu akun terverifikasi yang mendapat cukup bahhhnyak follower atau pengikut, yaitu berjumlah 1,2 juta, adalah @tccandler. @tccandler merupakan akun yang mengunggah foto-foto artis papan atas dari berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia, yang kemudian setiap tahunnya dibuat susunan peringkat dari nomor 1 sampai 100 berdasarkan kecantikan dan ketampanan dari figur publik tersebut. Tidak ada batasan bagi pengguna instagram, baik laki-laki maupun perempuan bisa memberi komentar pada unggahan yang muncul. Penelitian ini memfokuskan pada perbedaan penggunaan bahasa antara laki-laki dan perempuan dalam memberikan ekspresi kecantikan pada kolom komentar akun instagram @tccandler. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif kualitatif. Data yang diambil berupa komentar dari warganet pada akun @tccandler. Metode yang digunakan untuk menganalisis data adalah metode padan. Penyajian data dalam penelitian ini menggunakan metode formal dan metode informal yaitu dengan perumusan dengan tanda dan lambang-lambangjuga perumusan dengan kata-kata biasa. Perbedaan-perbedaan yang tampak jelas dari komentar yang muncul menunjukan bahwa komentar yang ditulis oleh pengguna perempuan lebih sopan dibanding laki-laki, Perempuan menggunakan bahasa yang lebih standar dibanding laki-laki, perempuan lebih banyak menggunaan sapaan dalam berkomentar dibanding laki-laki, dan perempuan lebih banyak mengekspresikan komentar dengan menggunakan emoji dibandingkan laki-laki.