Widyanarto Widyanarto
Prodi Tari ISI Yogyakarta. Jalan Parangtritis KM 6,5 Sewon, Yogyakarta 55001. Telepon 0274 – 8337889

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Makna simbolis komposisi Tari Inla "Bersandar dipelukan bumi pertiwi alami sejahtera selalu" Widyanarto, Widyanarto; Ariani, Amelia
Imaji: Jurnal Seni dan Pendidikan Seni Vol. 22 No. 1 (2024): April
Publisher : FBSB UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/imaji.v22i1.63734

Abstract

International Loving Association (INLA) merupakan sebuah asosiasi cinta kasih alam semesta. Kegiatan INLA dalam bidang pendidikan seni dan budaya salah satunya ialah Tarian. Setiap tarian INLA memiliki ciri visualisasi yang unik dan terdapat makna tersendiri di setiap penyajiannya. Salah satunya adalah tari Bersandar di Pelukan Bumi Pertiwi Alami Sejahtera Selalu yang dibawakan oleh Tim Kolaborasi Sekolah Maitreyawira Batam, sekaligus sebagai obyek penulisan artikel ini. Hasil analisis aspek-aspek koreografi pada tari tersebut, mampu mendeskripsikan makna dan simbol yang ingin dihadirkan koreografer kepada penonton. Metode kualitatif serta pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan secara wawancara, observasi dan pengamatan dokumentasi serta studi pustaka, melalui pendekatan kajian teks dan konteks serta mencipta lewat tari. Adapun hasil pembahasan antara lain mendeskripsikan penyajian, serta menjabarkan makna simbolik dalam komposisi gerak tari. Melihat secara tekstual dan kreativitas koreografer, mencari dan mengulik koreografi di dalam tarian ini, secara tidak langsung akan menemukan tujuan utama pencipta ingin menyampaikan kepada penonton. Kata kunci: Simbolik, komposisi, Tari INLA, bersandar di pelukan bumi pertiwi alami sejahtera selalu The symbolic meaning of the INLA Dance composition "Bersandar di pelukan bumi pertiwi alami sejahtera selalu" AbstractInternational Loving Association (INLA) is an association of universal love. One of INLA's activities in the field of arts and culture education is dance. Each INLA dance has unique visual characteristics and each presentation has its own meaning. One of them is the dance Bersandar di Pelukan Bumi Pertiwi Alami Sejahtera Selalu, performed by the Batam Maitreyawira School's Collaboration Team, as well as the object of writing this article. The results of the analysis of the choreographic aspects of the dance are able to describe the meaning and symbols that the choreographer wants to present to the audience. Qualitative methods and data collection in this study were conducted through interviews, observation, documentation, and literature study, through text and context study approaches and creation through dance. The results of the discussion include describing the presentation, as well as describing the symbolic meaning in the composition of dance movements. By examining the text and the choreographer's creativity, and exploring the choreography of this dance, the main message intended by the creator for the audience can be indirectly discovered. Keywords: Symbolic, choreography, INLA dance, bersandar di pelukan bumi pertiwi alami sejahtera selalu
Silat Pengantin: Seni Pertunjukan Tradisi Melayu di Bentan Penao, Kepulauan Riau Widyanarto, Widyanarto; Hendra, Doni Febri; Aprinnostein, Siguti
PANGGUNG Vol 29 No 2 (2019): Konstruksi Identitas Budaya dalam Seni dan Sastra
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/panggung.v29i2.910

Abstract

ABSTRACTThe wedding martial in Riau Islands Province is a traditional Pencak Silat that is part of Malay cultures. The University of Kiambang Putih in Bentan Penao, Bintan regency, martial arts performance presented at traditional Malay wedding is also called Silat flag. The form of presentation is divided into two parts, namely silat flag and silat performance. Silat flag is displayed by two fighters, using the red flag and white color properties. The red and white flag are symbolized to unite two human beings into the family ark. The red flag is interpreted as red blood, which is from the bride. The symbol of the white flag is interpreted as white blood, which is from the groom. The Silat flag performance ends with the unification of both flags. It will be continued with silat performance. The Silat performance is displayed by one fighter who performed in turn. The bridal Silat show is accompanied by musical accompaniment consisting of instruments of two martial arts and gongs. The pattern of playing his musical instruments is played repeatedly, monotonically, and his apparent sanctity.Keywords: Bride Silat, Traditional Art Performances, Malay CustomsABSTRAKSilat pengantin di Provinsi kepulauan Riau merupakan seni pencak silat tradisional yang menjadi bagian budaya Melayu.Perguruan Kiambang Putih di Bentan Penao, kabupaten Bintan, pertunjukan seni silat yang disajikan di acara pernikahan adat melayu ini disebut juga dengan istilah silat bendera.Bentuk penyajiannya terbagi menjadi dua bagian, yaitu silat bendera dan silat persembahan.Silat bendera ditampilkan oleh dua orang pesilat, dengan menggunakan properti bendera warna merah dan warna putih.Simbol bendera berwarna merah dan putih memiliki makna untuk mempersatukan dua insan manusia ke dalam bahtera keluarga.Bendera merah dimaknai sebagai darah merah, dalam hal ini dari mempelai wanita.Simbol bendera putih dimaknai sebagai darah putih, dalam hal ini dari mempelai pria.Persembahan Silat bendera diakhiri dengan menyatunya kedua bendera.Dilanjutkan dengan silat persembahan.Silat persembahan ditampilkan oleh satu orang pesilat yang dilakukan secara bergantian.Pertunjukan silat pengantin diiringi oleh musik pengiring yang terdiri dari instrumen dua buah gendang silat dan gong.Pola memainkan instrumen musiknya dimainkan secara berulang-ulang, monoton, dan tampak kesakralannya.Kata Kunci: Silat Pengantin, Pertunjukan Seni tradisi, Adat Melayu ?