Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Analisis Preferensi Dan Rute Destinasi Pariwisata Pantai Di Daerah Istimewa Yogyakarta Widyastuti, Henny; Marsoyo, Agam; Setiawan, Bakti
Jurnal Tata Kota dan Daerah Vol 10, No 2 (2018)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.takoda.2018.010.02.2

Abstract

The mainstay tourism destinations in Yogyakarta Special Region are beach tourism destinations. Accessibility in beach tourism destinations does not deter tourists. The purpose of this study is to illustrate the relationship between accessibility to preferences and routes of beach tourism destinations, and identify factors affecting the preferences and routes of beach tourism destinations in Yogyakarta Special Region. The method used is deductive method with quantitative analysis. The analysis method used is using descriptive statistical analysis. The result of the analysis shows that there is a relation between accessibility with preference and route of beach tourism destination. There are beach tourism destinations that are often bypassed and become the referral of Baron Beach and Parangtritis Beach. Factors influencing the preferences and routes of beach tourism destinations are (i) the socio-demographic factor of tourists, consisting of the area of origin of tourists, the source of information, and the frequency of travel, (ii) the amenity factor which includes the availability of tourism facilities and infrastructure and the ability of facilities and infrastructure tourism in meeting the needs of tourists, (iii) tourist behavior factor, consisting of tourist destinations, tourism motivation, and tourist expectations of tourism facilities and infrastructure needed, (iv) tourist attraction factors that include the ability of tourist attractions in attracting tourists, tourist attractions are popular tourists, and tourist activities undertaken by touristsKeywords: Preferences, Routes, Beach Tourism Destinations, Yogyakarta Special Region.
Hubungan Antara Nilai Indeks Pertumbuhan Vertikal Wajah dan Kejadian Otitis Media Kronik pada Subras Deutero Melayu Dewasa Widyastuti, Henny; Aroeman, Nur Akbar; Wijana, -
Majalah Kedokteran Bandung Vol 46, No 3 (2014)
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Nilai indeks pertumbuhan vertikal wajah (VERT) menggambarkan  pertumbuhan kraniofasial. Nilai ini berdampak pada pertumbuhan tuba eustakius. Perbedaan morfologi kraniofasial berkorelasi dengan fungsi dan anatomi tuba eustakius serta otot tensor veli palatini yang berperan pada patogenesis otitis media kronik (OMK). Telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh nilai indeks pertumbuhan vertikal wajah (VERT) dan sefalometri terhadap kejadian OMK yang merupakan penelitian kasus-kontrol dengan subyek yang berobat jalan di poliklinik Telinga Hidung Tenggorok-Bedah Kepala Leher (THT-KL) Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung selama bulan September‒November 2013. Dilakukan pengukuran sefalometri dua kelompok, yaitu kelompok penderita OMK dan kontrol, perbedaan nilai rata-rata ke duanya dihitung dengan uji t atau uji Mann-Whitney, kemudian dihitung indeks VERT rata-rata, dan hubungan antara kedua variabel dianalisis dengan Rasio Odds. 4 dari 7 subjek kelompok kasus merupakan tipe wajah bulat pendek/brakfasial dengan sudut kedalaman wajah lebih besar  (t = 3,408,  p=0,005) dan sudut bidang mandibula lebih kecil (t= - 4,055; p= 0,002). Subyek dengan indeks VERT > +0,5 (brakhifasial) memiliki risiko 8x untuk menjadi OMK (OR: 8; IK 95%: 0,41–309,1). Simpulan, indeks VERT berhubungan dengan kejadian OMK pada subras Deutero Melayu dewasa. Kata kunci: Indeks vertikal, otitis media kronik, sefalometriAssociation between Vertical Growth Index and Chronic Otitis Media Incident in Adult Deutero MalaysVertical growth index (VERT) describes craniofacial growth. This value affects the eustachian tube growth. Differences in craniofacial morphology correlates with eustachian tube anatomy function and tensor veli palatini muscles that play a role in the pathogenesis of chronic otitis media (COM). This study aimed to determine the effect of vertical growth index (VERT) and cephalometry on COM incident. The design was case-control with subjects from the outpatient clinic of otolaryngology head and neck surgery, Dr. Hasan Sadikin General Hospital during the period of September to November 2013. Subjects were divided into two groups: COM group and control group. Cephalometric measurements were performed and the mean values difference of both groups were calculated using t test or Mann-Whitney test. The mean index VERT was then calculated for each groups and relationship between risk factors and effects were analyzed using Odds Ratio. Four of 7 subjects in the COM group have a short round  face/brachifacial type with  greater facial  depth  angle (t=3.408, p=0.005) with smaller mandibular plane angle are (t = - 4.055, p=0.002). Subjects with VERT index > +0.5 (brachyfacial type) have eight times higher risk to be COM (OR: 8; 95% CI: 0.41 to 309.1). In conclusion, the VERT index has an association with COM incident in adult Deutero Malays. Key words: Cephalometry, chronic otitis media, vertical index DOI: 10.15395/mkb.v46n3.312
Analisis Konektivitas Antar Destinasi Pariwisata Pantai di Daerah Istimewa Yogyakarta Widyastuti, Henny; Marsoyo, Agam; Setiawan, Bakti
Region : Jurnal Pembangunan Wilayah dan Perencanaan Partisipatif Vol 14, No 1 (2019)
Publisher : Regional Development Information Center, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/region.v14i1.22390

Abstract

Salah satu destinasi pariwisata andalan di Daerah Istimewa Yogyakarta adalah destinasi pariwisata pantai. Dari banyaknya destinasi pariwisata pantai, wisatawan hanya mengunjungi beberapa destinasi pariwisata tertentu. Aksesibilitas yang terdapat dalam destinasi pariwisata pantai tidak menyurutkan minat wisatawan. Hal ini ditandai dengan adanya aksesibilitas destinasi pariwisata pantai yang kurang baik namun tingkat kunjungan wisatawan meningkat tiap tahun. Tujuan studi ini adalah untuk menggambarkan konektivitas antar destinasi pariwisata pantai dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi konektivitas antar destinasi pariwisata pantai di Daerah Istimewa Yogyakarta. Metode yang digunakan adalah metode deduktif dengan analisa kuantitatif. Metode analisis data yang digunakan yaitu menggunakan analisis statistik deskriptif. Hasil analisis menunjukkan bahwa konektivitas antar destinai pariwisata menunjukkan adanya  destinasi pariwisata pantai yang sering dilewati dan menjadi rujukan yaitu Pantai Baron dan Pantai Parangtritis dan destinasi pariwisata pantai yang jarang menjadi rujukan yaitu Pantai Samas dan Pantai Trisik. Rute perjalanan menjadi indikator dalam menentukan konektivitas antar destinasi pariwisata pantai. Konektivitas antar destinasi pariwisata pantai bergantung dari daya tarik, fasilitas, dan jaringan jalan yang tersedia di destinasi pariwisata pantai. Selain itu, pengembangan dan promosi yang dilakukan juga turut andil dalam terbentuknya konektivitas antar destinasi pariwisata pantai. Faktor yang mempengaruhi konektivitas antar destinasi pariwisata pantai adalah (i) faktor pengalaman kunjungan wisatawan, (ii) faktor aksesibilitas, (iii) faktor atraksi wisata, (iv) faktor amenitas. Keywords: Konektivitas, Destinasi Pariwisata Pantai, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Pengembangan Permainan Spinning Wheel Berbantuan Genially Sebagai Media Pengayaan pada Elemen Perpajakan Kelas XI Akuntansi SMK Negeri di Surabaya Widyastuti, Henny; Susanti, Susanti
Jurnal Studi Guru dan Pembelajaran Vol. 8 No. 2 (2025): Mei - Agustus 2025
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/jsgp.8.2.2025.6620

Abstract

Implementasi Kurikulum Merdeka menekankan penguasaan keterampilan abad 21 serta pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran, seperti penggunaan media berbasis digital. Penggunaan media peada kegiatan pengayaan masih terbatas pada latihan soal dari buku peserta didik, sehingga masih belum bervariasi dan berbasis digital. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pengembangan permainan spinning wheel sebagai media pengayaan, menganalisis tingkat kelayakan permainan spinning wheel, serta respon peserta didik terhadap permainan spinning wheel berbantuan genially yang digunakan sebagai media pengayaan pada materi Pajak Penghasilan Pasal 21 kelas XI Akuntansi. Media ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi guru sebagai alternatif dalam pembelajaran pengayaan guna meningkatkan motivasi belajar peserta didik. Jenis penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (R&D) yang mengacu pada model pengembangan ADDIE yaitu Analysis, Design, Development, Implementation, dan Evaluation. Media yang dikembangkan telah melalui tahap telaah dan validasi oleh ahli materi dan ahli media, serta diuji coba kepada 20 responden yaitu peserta didik kelas XI Akuntansi SMK Negeri di Surabaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelayakan materi dan media mencapai persentase sebesar 95,97% dengan kategori sangat layak, sedangkan respon peserta didik mencapai persentase 97,08% dengan kategori sangat baik. Dengan demikian, permainan spinning wheel berbantuan genially sangat layak untuk digunakan sebagai media pengayaan di kelas