Pembelajaran differensiasi merupakan model pembelajaran yang beroerientasi pada penggalian potensi siswa, belajar disesuaikan dengan minat dan gaya belajar disesuaikan dengan karakeristik siswa. Melalui penerapan tiga faktor utama differensiasi yaitu kesiapan siswa dalam belajar, ketertarikan siswa dalam belajar serta latar belakang siswa, model pembelajaran differensiasi bisa diterapkan pada kelas varian siswa seperti kelas inklusif. Orientasi pembelajaran differensiasi ini menjadi landasan bagi penulis untuk mengembangkan model pembelajaran inklusif yang terintegrasi differensiasi. Tujuan dari penelitian ini adalah menguji efektivitas model pembelajaran inklusif yang terintegrasi differensiasi pada kelas inklusif. Metode penelitian yang digunakan adalah True Eksperimen one sample t-test dengan membagi dua group (kelas eksperimen dan kontrol) dengan sample yang digunakan adalah kelas 4 SDN 3 Balaraja dengan jumlah siswa sebanyak 44 siswa dengan pembagian kelas IV A berjumlah 22 siswa dan kelas IV B berjumlah 22 siswa. analisis data dilakukan dengan cara analisis uji normalitas, uji homogenitas, dan uji t-test. Hasil penelitian menunjukan bahwa penerapan model pembelajaran yang terintegrasi dengan model pembelajaran differensiasi selama 6 pertemuan menunjukan hasil signifikan. Dalam uji statisik terlihat bahwa thitung > ttabel, artinya penerapan model pembelajaran inklusif yang terintegrasi dengan pembelajaran differensiasi sangat efektif digunakan di kelas inklusif, terlihat bahwa model ini menjadikan siswa inklusif berani berpendapat dan bersosialisasi dan guru mampu menangani kelas beragam dengan menciptakan susasana belajar kondusif serta mengakomodasi setiap siswa.